Hubungan Pengetahuan dan Sikap Murid Kelas V SD Terhadap Pencegahan Keries Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Cakrenegara
I. PENDAHULUAN
A. MASALAH PENELITIAN
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan yang optimal. Untuk mewujudkan derakat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan (UU.RI, 1992).
Modal dari pada Pembanguan Nasional adalah Sumber Daya Manusia yang sehat fisik, mental dan sosial. Sekolah adalah lingkugan pendidikan kedua setelah keluarga merupakan lingkungan yang strategis dalam mengembangkan nilai-nilai yang mendukung terbentuknya sikap, prilaku hidup sehat sejahtera baik jasmani maupun rohani. Untuk mencapai derajat yang optimal bagi peserta didik maka sekolah memiliki wadah yang menunjang yaitu usaha kesehatan sekolah. Anak didik atau peserta didik merupakan obyek yang sangat vital karena disamping sebagai siswa juga sebagai sarana sekaligus sebagai pelaksanan dari usaha kesehatan sekolah (Selamet riyadi 1992).
Usaha kesehatan sekolah memiliki program-program yang nantinya dapat dijadikan tolak ukur dalam tingkah laku anak yang sehat. Oleh Karena itu melaui wadah upaya wadah sekolah ini diharapkan agar pelaksanaan program kesehatan sekolah dapat menunjang ke arah perbaikan kesehatan anak didik, khusnya dalam hal ini adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS) untuk pencegahan karies gigi ( depkes, 1992).
Dalam program UKGS dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan gigi, bersikat gigi dan berkumur dengan larutan Florida, serta beerapa pelayanan Kurativ. Pendidikan kesehatan gigi bertujuan membangun kebiasaan yang baik bagi kesehatan gigi melalui penyampaikan pengetahuan yang tepat dan pembentukan sikap yang positif. Apabila sikap yang positif terbentuk, maka kebiasaan yang naik dapat dingbaun, apalagi pada anak seusia Sekolah (Depkes,1991) .
Penyakit Karies Gigi bersifat Irreversible, kumulatif dan progresif. Peningkatan kejadian karies gigi berhubungan dengan perubahan sosial, pendidikan dan diet (Revinet Carbohidtar) penyebab utama dari Karies Gigi adalah bakteri, makanan yang mengandung banyak gula, kesehatan umum yang buruk pada masa anak-anak, faktor herediter ,rendahnya kadar flour dalam air minum (Rasinta Tarigan ,1990).
Dari hasil data Puskesmas Cakranegara tahun 2001 tahap III ( selektif) kelas V angka kejadian karies gigi adalah 38,61 %sedangakan data di kodya mataram angka kejadian karies gigi adalah 5,53 %, di NTB angka kejadiean karies gigi yaitu 6,2 %. Ternyata cukup besar muri deklas V sd yang mengalami karis gigi.
Berdaerkan ha;l tersebut di atas maka peneliti umencoba untuk melakukanpenelitian tentan hubungan pengatahuan dan sikap murid kelas v sd terhadap pencegahan karies gigi di wilayah puskesmas cakranegara.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat di rumuskan “ Apakah ada hubungan pengatahuan dan sikap murid lkelas v sd terhaadap pencegahan karies gigi”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahuai hubungan pengtahuan dan sikap muri dekelas v sd terhadap pencegahan karies gigi.
a. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kegitan-kegiatan UKGS
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang meyebabkan Karies Gigi.
3. Mengidentifikasi pengetahuan murid kelas v SD tentang Karies Gigi.
4. Mengidentifikasi sikap murid kelasa v terhadap pencegahan Karies Gigi.
5. Menganalisis hubungan pengatahuan dan sikap murid kelas v SD terhadap pencegahan Karies Gigi.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada hubungan pengetahuan dan sikap murid kelas V Sd terhadap pencegahan kejadian Karies Gigi.
I. PENDAHULUAN
A. MASALAH PENELITIAN
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan yang optimal. Untuk mewujudkan derakat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan (UU.RI, 1992).
Modal dari pada Pembanguan Nasional adalah Sumber Daya Manusia yang sehat fisik, mental dan sosial. Sekolah adalah lingkugan pendidikan kedua setelah keluarga merupakan lingkungan yang strategis dalam mengembangkan nilai-nilai yang mendukung terbentuknya sikap, prilaku hidup sehat sejahtera baik jasmani maupun rohani. Untuk mencapai derajat yang optimal bagi peserta didik maka sekolah memiliki wadah yang menunjang yaitu usaha kesehatan sekolah. Anak didik atau peserta didik merupakan obyek yang sangat vital karena disamping sebagai siswa juga sebagai sarana sekaligus sebagai pelaksanan dari usaha kesehatan sekolah (Selamet riyadi 1992).
Usaha kesehatan sekolah memiliki program-program yang nantinya dapat dijadikan tolak ukur dalam tingkah laku anak yang sehat. Oleh Karena itu melaui wadah upaya wadah sekolah ini diharapkan agar pelaksanaan program kesehatan sekolah dapat menunjang ke arah perbaikan kesehatan anak didik, khusnya dalam hal ini adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS) untuk pencegahan karies gigi ( depkes, 1992).
Dalam program UKGS dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan gigi, bersikat gigi dan berkumur dengan larutan Florida, serta beerapa pelayanan Kurativ. Pendidikan kesehatan gigi bertujuan membangun kebiasaan yang baik bagi kesehatan gigi melalui penyampaikan pengetahuan yang tepat dan pembentukan sikap yang positif. Apabila sikap yang positif terbentuk, maka kebiasaan yang naik dapat dingbaun, apalagi pada anak seusia Sekolah (Depkes,1991) .
Penyakit Karies Gigi bersifat Irreversible, kumulatif dan progresif. Peningkatan kejadian karies gigi berhubungan dengan perubahan sosial, pendidikan dan diet (Revinet Carbohidtar) penyebab utama dari Karies Gigi adalah bakteri, makanan yang mengandung banyak gula, kesehatan umum yang buruk pada masa anak-anak, faktor herediter ,rendahnya kadar flour dalam air minum (Rasinta Tarigan ,1990).
Dari hasil data Puskesmas Cakranegara tahun 2001 tahap III ( selektif) kelas V angka kejadian karies gigi adalah 38,61 %sedangakan data di kodya mataram angka kejadian karies gigi adalah 5,53 %, di NTB angka kejadiean karies gigi yaitu 6,2 %. Ternyata cukup besar muri deklas V sd yang mengalami karis gigi.
Berdaerkan ha;l tersebut di atas maka peneliti umencoba untuk melakukanpenelitian tentan hubungan pengatahuan dan sikap murid kelas v sd terhadap pencegahan karies gigi di wilayah puskesmas cakranegara.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat di rumuskan “ Apakah ada hubungan pengatahuan dan sikap murid lkelas v sd terhaadap pencegahan karies gigi”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahuai hubungan pengtahuan dan sikap muri dekelas v sd terhadap pencegahan karies gigi.
a. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kegitan-kegiatan UKGS
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang meyebabkan Karies Gigi.
3. Mengidentifikasi pengetahuan murid kelas v SD tentang Karies Gigi.
4. Mengidentifikasi sikap murid kelasa v terhadap pencegahan Karies Gigi.
5. Menganalisis hubungan pengatahuan dan sikap murid kelas v SD terhadap pencegahan Karies Gigi.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada hubungan pengetahuan dan sikap murid kelas V Sd terhadap pencegahan kejadian Karies Gigi.