INTISARI
Tikus adalah hewan mengerat (rodensia) yang tidak lepas dari serangan organisme parasit yaitu ektoparasit. Suatu populasi tikus terdiri atas individu-individu yang beragam dalam struktur umur, fase perkembangan dan komposisi genetiknya, sehingga diduga berbeda keragaman komposisi ektoparasit yang menginfeksinya. Keragaman adalah banyaknya individu suatu spesies (kelimpahan) dan banyaknya spesies yang terdapat dalam suatu ekosistem tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis ektoparasit dan keragamannya yang dapat ditemukan pada tikus yang tertangkap di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik pengambilan sampel secara purposive. Banyaknya sampel tikus yang diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari nilai trap success di lingkungan rumah Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Identifikasi tikus menggunakan pustaka acuan Boedi (1979) dan Suyanto (2006), sedangkan identifikasi ektoparasitnya menggunakan Ferris (1951), Bahmanyar dan Cavanaugh (1976), Azad (1986), dan Hadi (1989),. Hasil penelitian mengenai Jenis tikus yang tertangkap di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang meliputi Rattus tanezumi, Rattus exulans, Rattus norvegicus, Suncus murinus dan Mus musculus. Ke lima jenis tikus tersebut terinfeksi oleh jenis ektoparasit Xenopsylla cheopis (pinjal), Laelaps echidninus, Ornithonyssus bacoti (tungau), Polyplax spinulosa (kutu), dan Leptotrombidium deliensis (larva tungau). Ektoparasit yang menginfeksi tikus Rattus tanezumi lebih beragam dibandingkan R. norvegicus, R. exulans, Suncus murinus, dan Mus musculus. Meskipun demikian, berdasarkan indeks kemerataan ektoparasit diketahui bahwa setiap jenis ektoparasit terdistribusi relatif merata pada Rattus exulans dan R. tanezumi dibandingkan R. norvegicus, Suncus murinus, dan Mus musculus.
Kata kunci : Ektoparasit, Tikus, Indeks Keragaman. Indeks kemerataan
Tikus adalah hewan mengerat (rodensia) yang tidak lepas dari serangan organisme parasit yaitu ektoparasit. Suatu populasi tikus terdiri atas individu-individu yang beragam dalam struktur umur, fase perkembangan dan komposisi genetiknya, sehingga diduga berbeda keragaman komposisi ektoparasit yang menginfeksinya. Keragaman adalah banyaknya individu suatu spesies (kelimpahan) dan banyaknya spesies yang terdapat dalam suatu ekosistem tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis ektoparasit dan keragamannya yang dapat ditemukan pada tikus yang tertangkap di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik pengambilan sampel secara purposive. Banyaknya sampel tikus yang diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari nilai trap success di lingkungan rumah Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Identifikasi tikus menggunakan pustaka acuan Boedi (1979) dan Suyanto (2006), sedangkan identifikasi ektoparasitnya menggunakan Ferris (1951), Bahmanyar dan Cavanaugh (1976), Azad (1986), dan Hadi (1989),. Hasil penelitian mengenai Jenis tikus yang tertangkap di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang meliputi Rattus tanezumi, Rattus exulans, Rattus norvegicus, Suncus murinus dan Mus musculus. Ke lima jenis tikus tersebut terinfeksi oleh jenis ektoparasit Xenopsylla cheopis (pinjal), Laelaps echidninus, Ornithonyssus bacoti (tungau), Polyplax spinulosa (kutu), dan Leptotrombidium deliensis (larva tungau). Ektoparasit yang menginfeksi tikus Rattus tanezumi lebih beragam dibandingkan R. norvegicus, R. exulans, Suncus murinus, dan Mus musculus. Meskipun demikian, berdasarkan indeks kemerataan ektoparasit diketahui bahwa setiap jenis ektoparasit terdistribusi relatif merata pada Rattus exulans dan R. tanezumi dibandingkan R. norvegicus, Suncus murinus, dan Mus musculus.
Kata kunci : Ektoparasit, Tikus, Indeks Keragaman. Indeks kemerataan