BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan produksi kendaraan bermotor sangat dirasakan di negara yang menuju atau sedang berkembang, khususnya di Indonesia. Seperti yang ditunjukkan pada tahun 2005, jumlah penggunaan kendaraan bermotor di Kota Yogyakarta mencapai 850,930 unit kendaraan, terdiri dari 843,077 unit dan jumlah mobil sebanyak 7,853 unit. Diperkirakan jumlah kendaraan bermotor akan semakin meningkat ditahun-tahun berikutnya.
Meningkatnya produksi otomotif sangat dilematis. Produksi otomotif sangat membantu aktivitas manusia, namun di lain sisi menimbulkan efek negatif bagi lingkungan salah satu nya adalah berupa akumulasi oli pelumas mesin (senyawa hidrokarbon) dalam bentuk cairan. Senyawa ini dibuang begitu saja setelah digunakan sebagai pelumas pada kendaraan.
Pelumas yang digunakan sangat beragam dan dibedakan atas nilai SAE (Society Automotive Enginering), yaitu suatu parameter ukuran kekentalan (viscosity). Keragaman oli pelumas mesin kendaraan disesuaikan oleh sistem mekanisasi dan beban kerja yang dilakukan oleh mesin itu sendiri.
Oli pelumas dapat menghambat resapan air dalam tanah dengan cara menutupi pori-pori tanah. Deposit oli pelumas yang berlebihan, lambat laun akan membentuk suatu emulsi minyak-air di permukaan tanah. Terjadinya proses pengemulsian oleh oli pelumas ini diakibatkan oleh sifat fisiknya yang nonpolar, dengan besarnya berat molekul atau kekentalannya yang besar yang menyebabkan laju difusi ke dalam tanah lebih lama.
Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan masalah pencemaran lingkungan karena salah satu merupakan masalah serius bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Limbah merupakan suatu produk sisa dari suatu aktivitas/kegiatan manusia yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya apabila tidak dikelola secara tepat akan dapat
14
mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik udara, air, maupun tanah. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tidak semua limbah yang dihasilkan diolah dan tidak semua limbah yang diolah telah memenuhi standard baku mutu lingkungan. Salah satunya minyak pelumas bekas yang berasal dari bengkel motor dan mobil.
Pencemaran ini dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, dapat merusak kestabilan dan kehidupan ekosistem dalam suatu perairan dan dapat menggangu estetika lingkungan, menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial, karena adanya gangguan oleh adanya zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen terlarut dalam air pada kondisi yang kritis, atau merusak kadar kimia air. Rusaknya kadar kimia air tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari tanah, air. Besarnya beban pencemaran yang ditampung oleh suatu perairan, dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah polutan yang berasal dari berbagai sumber aktifitas dari bengkel motor dan mobil.
Dengan memperhatikan permasalahan di atas, maka perlu dipikirkan suatu teknologi atau alat yang dapat mengurangi tingkat bahaya yang ditimbulkan dari limbah minyak pelumas bekas. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kinerja reaktor pemisah minyak (dilengkapi dengan karbon aktif dan zeolit) sebagai salah satu alternatif teknologi tersebut.
Minyak yang mencemari air sering dimasukkan ke dalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan air dan merupakan komponen utama bahan bakar pelumas. Minyak dapat membentuk ester dan alkohol atau gliserol dari asam gemuk. Gliserol berupa cairan pada keadaan biasa dikenal sebagai minyak dan apabila dalam bentuk padat dikenal sebagai lemak. (Srikandi, 1992).
Minyak yang terdapat di dalam air dapat berasal dari berbagai sumber, salah satunya berasal dari tempat service kendaraan. Minyak tidak dapat larut dalam air, oleh karena itu bila air tercemar oleh minyak, maka minyak tersebut akan tetap mengapung. Air yang telah tercemar oleh minyak tidak dapat dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang berminyak terdapat juga zat-zat beracun, seperti senyawa benzen, senyawa toluen, dan lain-lain. Sehingga keadaan yang diakibatkan oleh minyak pelumas bekas yang berdampak buruk pada lingkungan, terutama dapat menghambat resapan air dalam tanah dengan cara menutupi pori-pori tanah. Dengan demikian perlu mendapatkan suatu penanganan khusus agar minyak pelumas bekas yang memiliki bahan-bahan berbahaya agar dapat diturunkan, setidaknya dapat dikurangi dengan tujuan dampak yang diakibatkan dapat dicegah. Untuk itu dalam penanganannya dengan cara menurukan kadar tersebut menggunakan alat atau reaktor
15
pemisah minyak. Dengan harapan dapat menurunkan kadar-kadar berbahaya yang terdapat pada minyak pelumas bekas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah konsentrasi minyak pada limbah yang berasal dari bengkel motor dan mobil dapat diturunkan menggunakan reaktor pemisah minyak
2. Bagaimana efektifitas reaktor pemisah minyak terhadap penurunan konsentrasi minyak pada limbah bengkel motor dan mobil.
3. Berapa lama waktu optimal yang dibutuhkan reaktor pemisah minyak dalam menurunkan konsentrasi minyak sampai pada batas standar baku mutu pada limbah bengkel motor dan mobil.
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang ditentukan dan agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan keinginan sehingga tidak terjadi penyimpangan, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah
1. Alat yang digunakan adalah reaktor pemisah minyak yang terdiri dari sekat-sekat dengan sudut kemiringan 60ยบ.
2. Limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah pada bengkel motor dan mobil.
3. Parameter limbah pada bengkel motor dan mobil yang diperiksa adalah kadar minyak.
4. Alat dilengkapi juga dengan media adsorpsi yang terdiri dari karbon aktif dan zeolit.
16
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Mengetahui tingkat removal kadar minyak dari reaktor pemisah minyak terhadap limbah yang berasal dari bengkel motor dan mobil.
2. Mengetahui variasi mana yang paling efektif terhadap tingkatan removal pada limbah bengkel motor dan mobil.
3. Mengetahui berapa lamanya waktu clogging dan / atau mengetahui tingkat kejenuhan reaktor dalam menurunkan kadar minyak.
1.5 Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Mendapatkan suatu alternatif teknologi yang murah, sederhana, dan mudah pengoperasiannya untuk menurunkan konsentrasi minyak pada limbah bengkel motor dan mobil.
2. Memberikan alternatif teknologi pengolahan limbah yang dihasilkan dari bengkel motor dan mobil.
3. Memberikan data dan informasi tentang kemampuan reaktor pemisah minyak untuk menurunkan konsentrasi minyak dari limbah bengkel motor dan mobil.
4. Dapat diketahuinya prosentase penurunan limbah yang dihasilkan dari bengkel motor dan mobil dengan menggunakan reaktor pemisah minyak yang berdasar pada prinsip gravitasi.
17
Free download Klik Disini