BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa Al-Qur’an.
ﻥﻮﻠﻘﻌﺘ ﻢﻜﻠﻌﻠ ﺎﻴﺒﺮﻋ ﺎﻨﺍﺮﻗ ﻩﺎﻨﻠﺰﻨﺍ ﺎﻨﺍ
Artinya : Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf : 2)
Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do’a dan sebagainya.
Adanya peran bahasa Arab yang sangat penting dan istimewa dalam kehidupan umat Islam tidak berlebihan jika pengajaran perlu mendapat penekanan dan perhatian yang serius dan seksama, baik di Lembaga Formal maupun Non Formal.
Dalam pengajaran bahasa Arab atau bahasa Asing lainnya yang sering menjadi sorotan dan bahan pembicaraan adalah dari segi metode, sukses atau tidaknya suatu program pengajaran khususnya bahasa sering kali dinilai dari segi metode yang digunakan, sebab metodelah yang menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa (Sumardi, 1974 : 7).
Karenanya tidak mengherankan kalau di bidang pengajaran bahasa sering terjadi perubahan-perubahan dari Metode A ke Metode B, kemudian kembali lagi ke Metode A. Hal ini dapat terjadi karena di bidang pengajaran bahasa terdapat berbagai macam metode pengajaran dan di antara metode pengajaran bahasa Arab yanga ada, tidak ada satupun yang paling baik dipakai untuk bermacam-macam tujuan pengajaran bahasa Arab, sebab semua metode itu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tetapi bila guru dapat memilih dan menggunakannya dengan tepat yaitu sesuai dengan tujuan, materi, kemampuan siswa, kemampuan guru maupun keadaan waktu serta peralatan atau media pengajaran yang memadai, maka dapatlah tercapai apa yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.
Untuk itu seorang guru harus benar-benar dapat memilih dan menentukan metode pengajaran bahasa Arab yang tepat dan cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar, karena bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justeru akan mempersulit bagi guru dalam pencapaian tujuan.
Dengan pemilihan metode yang tepat diharapkan tumbuh berbagai kegiatan siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru, sehingga dapat mencapai apa yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Juga dapat mendorong siswa mencapai prestasi yang optimal.
Sekali lagi diantara metode pengajaran bahasa Arab yang telah berlaku masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, semula metode terjemah dinilai paling cocok untuk kemampuan membaca secara efektif dan memahami isi, kemudian muncul Direct Method (Metode Langsung) sebagai reaksi meskipun sejak ada pada Zaman Romawi, kemudian muncul Metode Aural Oral Approach (Sam’iyah Wa Syafawiyah) yang sempat dinilai paling efektif karena berdasarkan prinsip-prinsip linguistik yang diharapkan dapat menjawab dan mengatasi berbagai permasalahan dalam proses belajar mengajar bahasa Arab yang tujuan utamanya agar siswa memiliki keterampilan berbahasa atau kemampuan berbahasa Arab dengan baik dan benar.
Dari dasar tidak adanya metode yang paling baik dan cocok digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Arab, maka Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat melaksanakan Metode Sam’iyah wa Syafawiyah (Audi-Lingual Method) yang merupakan salah satu metode pengajaran bahasa Arab yang mengutamakan latihan pendengaran dan ucapan (Aural Oral), dengan mengambil aspek-aspek kelebihan dari metode tersebut.
Dengan pelaksanaan metode Sam’iyah wa Syafawiyah di Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat ini dimaksudkan supaya penguasaan empat keterampilan berbahasa seimbang, keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah: Keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Di samping itu, dalam interaksi belajar mengajar ditemukan adanya bermacam-macam keadaan yang dialami oleh siswa yang berpengaruh pada proses pembelajaran, baik masalah intern belajar maupun masalah ekstern belajar yang perlu untuk disikapi secara serius serta didiskripsikan secara detail, sehingga bisa dimunculkan solusi atau jalan keluarnya.
Mengacu pada gambaran-gambaran di atas, maka penulis ingin mencermati dan meneliti lebih jauh tentang pelaksanaan metode pengajaran bahasa Arab khususnya metode “Sam’iyah Wa Syafawiyah”, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang “Studi Tentang Pelaksanaan Metode Sam’iyah wa Syafawiyah dalam Pengajaran Bahasa Arab di Kelas II MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat”.
B. Fokus Penelitian
1. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah penelitian yang harus dan perlu diangkat :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa Al-Qur’an.
ﻥﻮﻠﻘﻌﺘ ﻢﻜﻠﻌﻠ ﺎﻴﺒﺮﻋ ﺎﻨﺍﺮﻗ ﻩﺎﻨﻠﺰﻨﺍ ﺎﻨﺍ
Artinya : Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf : 2)
Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do’a dan sebagainya.
Adanya peran bahasa Arab yang sangat penting dan istimewa dalam kehidupan umat Islam tidak berlebihan jika pengajaran perlu mendapat penekanan dan perhatian yang serius dan seksama, baik di Lembaga Formal maupun Non Formal.
Dalam pengajaran bahasa Arab atau bahasa Asing lainnya yang sering menjadi sorotan dan bahan pembicaraan adalah dari segi metode, sukses atau tidaknya suatu program pengajaran khususnya bahasa sering kali dinilai dari segi metode yang digunakan, sebab metodelah yang menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa (Sumardi, 1974 : 7).
Karenanya tidak mengherankan kalau di bidang pengajaran bahasa sering terjadi perubahan-perubahan dari Metode A ke Metode B, kemudian kembali lagi ke Metode A. Hal ini dapat terjadi karena di bidang pengajaran bahasa terdapat berbagai macam metode pengajaran dan di antara metode pengajaran bahasa Arab yanga ada, tidak ada satupun yang paling baik dipakai untuk bermacam-macam tujuan pengajaran bahasa Arab, sebab semua metode itu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tetapi bila guru dapat memilih dan menggunakannya dengan tepat yaitu sesuai dengan tujuan, materi, kemampuan siswa, kemampuan guru maupun keadaan waktu serta peralatan atau media pengajaran yang memadai, maka dapatlah tercapai apa yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.
Untuk itu seorang guru harus benar-benar dapat memilih dan menentukan metode pengajaran bahasa Arab yang tepat dan cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar, karena bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justeru akan mempersulit bagi guru dalam pencapaian tujuan.
Dengan pemilihan metode yang tepat diharapkan tumbuh berbagai kegiatan siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru, sehingga dapat mencapai apa yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Juga dapat mendorong siswa mencapai prestasi yang optimal.
Sekali lagi diantara metode pengajaran bahasa Arab yang telah berlaku masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, semula metode terjemah dinilai paling cocok untuk kemampuan membaca secara efektif dan memahami isi, kemudian muncul Direct Method (Metode Langsung) sebagai reaksi meskipun sejak ada pada Zaman Romawi, kemudian muncul Metode Aural Oral Approach (Sam’iyah Wa Syafawiyah) yang sempat dinilai paling efektif karena berdasarkan prinsip-prinsip linguistik yang diharapkan dapat menjawab dan mengatasi berbagai permasalahan dalam proses belajar mengajar bahasa Arab yang tujuan utamanya agar siswa memiliki keterampilan berbahasa atau kemampuan berbahasa Arab dengan baik dan benar.
Dari dasar tidak adanya metode yang paling baik dan cocok digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Arab, maka Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat melaksanakan Metode Sam’iyah wa Syafawiyah (Audi-Lingual Method) yang merupakan salah satu metode pengajaran bahasa Arab yang mengutamakan latihan pendengaran dan ucapan (Aural Oral), dengan mengambil aspek-aspek kelebihan dari metode tersebut.
Dengan pelaksanaan metode Sam’iyah wa Syafawiyah di Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat ini dimaksudkan supaya penguasaan empat keterampilan berbahasa seimbang, keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah: Keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Di samping itu, dalam interaksi belajar mengajar ditemukan adanya bermacam-macam keadaan yang dialami oleh siswa yang berpengaruh pada proses pembelajaran, baik masalah intern belajar maupun masalah ekstern belajar yang perlu untuk disikapi secara serius serta didiskripsikan secara detail, sehingga bisa dimunculkan solusi atau jalan keluarnya.
Mengacu pada gambaran-gambaran di atas, maka penulis ingin mencermati dan meneliti lebih jauh tentang pelaksanaan metode pengajaran bahasa Arab khususnya metode “Sam’iyah Wa Syafawiyah”, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang “Studi Tentang Pelaksanaan Metode Sam’iyah wa Syafawiyah dalam Pengajaran Bahasa Arab di Kelas II MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat”.
B. Fokus Penelitian
1. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah penelitian yang harus dan perlu diangkat :