ABSTRAK
Seiring dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap produk olahan
kelapa sawit, maka limbah yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga
semakin meningkat. Dari pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di Pabrik Kelapa
Sawit (PKS) dihasilkan limbah padat berupa Tandan Kosong Sawit (TKS) dan
limbah cair (LCPKS).
Untuk mengatasi limbah yang dihasilkan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS) di Medan, Sumatera Utara, telah mengembangkan teknologi
pengomposan yang mengolah limbah PKS menjadi pupuk kompos (organik) yang
kaya akan unsur hara dan ramah lingkungan. Teknologi produksi sederhana ini
memungkinkan tercapainya nir limbah (zero waste) pada PKS. Sehingga tidak ada
lagi limbah yang mencemari lingkungan di sekitar pabrik.
Permintaan pupuk organik (kompos) juga semakin meningkat di pasaran
karena harga pupuk anorganik yang semakin mahal. Pola hidup masyarakat dunia
yang kembali ke makanan alami yang berasal dari bahan organik yang bebas dari
zat kimiawi juga turut mempengaruhi. Melihat peluang di bisnis ini, PT. ABC
menawarkan kerja sama pengelolaan limbah PKS di PTPN VI (Persero) dalam
bentuk joint venture. Perusahaan joint venture ini berencana membangun Pabrik
Pupuk Organik (PPO) dengan kapasitas 69 dan 138 ton/hari yang mengolah
limbah PKS kapasitas pengolahan TBS 30 ton dan 60 ton/jam di Propinsi Jambi.
Strategi investasi PPO berfokus pada lima aspek bisnis, yang terdiri dari
aspek produksi, manajemen, pemasaran, lingkungan dan keuangan. Penekanan
aspek keuangan pada analisis keputusan investasi dan strategi pendanaan. Pada
analisis aspek keuangan dibuat dua alternatif pendirian PPO yaitu alternatif A
(lantai produksi dari semen menggunakan mesin turner merk Backhus) dan
alternatif B (lantai produksi dari tanah yang dikeraskan menggunakan mesin
turner merk Asia Green) untuk PPO kapasitas 69 ton/hari dan 138 ton/hari.
Masing-masing alternatif tersebut memiliki tiga skenario pendanaan.
Hasil analisis aspek keuangan di setiap kapasitas pabrik pada tiga skenario
pendanaan menunjukkan bahwa alternatif A layak untuk dijalankan (NPV bernilai
positif, Pay Back Period dibawah jangka waktu proyek, IRR diatas nilai WACC
ii
dan nilai ROI diatas suku bunga pinjaman) sedangkan alternatif B tidak layak
untuk dijalankan. Prioritas struktur pendanaan adalah skenario 1 karena memiliki
nilai NPV dan ROI yang tertinggi dari dua skenario lainnya.
Hasil strategi investasi merupakan pedoman bagi PTPN VI (Persero) dan
PT. ABC untuk mendirikan dan mengoperasikan Pabrik Pupuk Organik (PPO).
Kata Kunci: Pabrik Kelapa Sawit, Tandan Kosong Sawit, Pupuk Organik,
Analisis Keuangan, Strategi Investasi
Seiring dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap produk olahan
kelapa sawit, maka limbah yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga
semakin meningkat. Dari pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di Pabrik Kelapa
Sawit (PKS) dihasilkan limbah padat berupa Tandan Kosong Sawit (TKS) dan
limbah cair (LCPKS).
Untuk mengatasi limbah yang dihasilkan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS) di Medan, Sumatera Utara, telah mengembangkan teknologi
pengomposan yang mengolah limbah PKS menjadi pupuk kompos (organik) yang
kaya akan unsur hara dan ramah lingkungan. Teknologi produksi sederhana ini
memungkinkan tercapainya nir limbah (zero waste) pada PKS. Sehingga tidak ada
lagi limbah yang mencemari lingkungan di sekitar pabrik.
Permintaan pupuk organik (kompos) juga semakin meningkat di pasaran
karena harga pupuk anorganik yang semakin mahal. Pola hidup masyarakat dunia
yang kembali ke makanan alami yang berasal dari bahan organik yang bebas dari
zat kimiawi juga turut mempengaruhi. Melihat peluang di bisnis ini, PT. ABC
menawarkan kerja sama pengelolaan limbah PKS di PTPN VI (Persero) dalam
bentuk joint venture. Perusahaan joint venture ini berencana membangun Pabrik
Pupuk Organik (PPO) dengan kapasitas 69 dan 138 ton/hari yang mengolah
limbah PKS kapasitas pengolahan TBS 30 ton dan 60 ton/jam di Propinsi Jambi.
Strategi investasi PPO berfokus pada lima aspek bisnis, yang terdiri dari
aspek produksi, manajemen, pemasaran, lingkungan dan keuangan. Penekanan
aspek keuangan pada analisis keputusan investasi dan strategi pendanaan. Pada
analisis aspek keuangan dibuat dua alternatif pendirian PPO yaitu alternatif A
(lantai produksi dari semen menggunakan mesin turner merk Backhus) dan
alternatif B (lantai produksi dari tanah yang dikeraskan menggunakan mesin
turner merk Asia Green) untuk PPO kapasitas 69 ton/hari dan 138 ton/hari.
Masing-masing alternatif tersebut memiliki tiga skenario pendanaan.
Hasil analisis aspek keuangan di setiap kapasitas pabrik pada tiga skenario
pendanaan menunjukkan bahwa alternatif A layak untuk dijalankan (NPV bernilai
positif, Pay Back Period dibawah jangka waktu proyek, IRR diatas nilai WACC
ii
dan nilai ROI diatas suku bunga pinjaman) sedangkan alternatif B tidak layak
untuk dijalankan. Prioritas struktur pendanaan adalah skenario 1 karena memiliki
nilai NPV dan ROI yang tertinggi dari dua skenario lainnya.
Hasil strategi investasi merupakan pedoman bagi PTPN VI (Persero) dan
PT. ABC untuk mendirikan dan mengoperasikan Pabrik Pupuk Organik (PPO).
Kata Kunci: Pabrik Kelapa Sawit, Tandan Kosong Sawit, Pupuk Organik,
Analisis Keuangan, Strategi Investasi