BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik dari perekonomian adalah dinamikanya yang luar biasa cepat berubah dan terus diikuti dinamika bisnis serta dipengaruhi kemajuan teknologi yang menyebabkan perubahan sehingga berdampak terhadap perkembangan perusahaan, hal ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan perekonomian internasional secara global yang diawali dengan adanya ”Free Trade”.
Banyak upaya dan berbagai usaha yang ditempuh oleh para pengusaha baik yang termasuk dalam usaha makro maupun mikro dalam mengimbangi perubahan gejolak perekonomian tersebut.
Sebagai contoh kenaikan harga BBM sangat berdampak pada kebutuhan pokok masyarakat baik yang termasuk dalam kebutuhan primer maupun sekunder. Kenaikan harga barang yang pada umumnya merupakan barang produksi berakibat dari kenaikan harga pada bahan dasarnya, kita sebut saja bahan baku dan komponen lainnya seperti bahan penolong dan biaya produksi lainnya. Sehingga permasalahan ini harus disiasati oleh setiap individu yang terlibat dalam proses produksi tersebut.
Perusahaan harus dapat bekerja secara maksimum, efisien dan efektif. Salah satu cara yang dapat ditempuh para pengusaha adalah dengan mengetahui adanya informasi mengenai biaya–volume-laba yang dapat dicapai sehingga dapat dipastikan keberhasilan tersebut akan mampu mempertahankan kelangsungan hidup bisninya. Peranan perhitungan biaya-volume-laba sangat berguna dalam penentuan harga serta perencanaan perolehan laba di masa mendatang.
Bagi perusahaan dengan tujuan mencapai keuntungan, laba yang optimal merupakan tujuan yang sangat penting meskipun bukan merupakan tujuan perusahaan satu-satunya, karena laba dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perluasaan usaha perusahaan. Laba yang terlalu rendah dapat menyebabkan kegagalan usaha. Begitu juga sebaliknya. Laba yang terlalu tinggi akan mengakibatkan perusahaan tergeser dari iklim persaingan yang ketat. Oleh karena itu manajemen perlu mengadakan perencanaan laba yang cermat.
Secara idealnya, suatu perusahaan dengan sistem perencanaan strategis dan operasional yang mantap akan mengamati semua bidang pokok yang dimilikinya antara lain departemen-departemen yang ada di perusahaan seperti departemen produksi, departemen penjualan, departemen keuangan dan akuntasi, serta departemen lainnya. Unsur utama dari manajemen perusahaan pada dasarnya berhubungan erat dengan perencanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk mencapai tingkat efisien dan efektif yang sudah direncanakan, baik secara produksi ataupun keuangan perusahaan, serta untuk memaksimalkan perolehan laba.
Perencanaan laba merupakan suatu bentuk perencanaan operasi atau penganggaran terhadap pendapatan penjualan dan beban operasi. Perencanaan laba yang cermat tidaklah mudah karena perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat cepat, seperti faktor sosial, ekonomi, politik, dan lain-lainnya. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka diharapkan semua kegiatan perusahaan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di sampin itu, dapat pula meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja para manajemen perusahaan, sehingga tujuan perusahaan untuk mencapai laba yang optimal dapat tercapai.
Perencanaan laba dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan analisa break even. Pada analisa break even dapat dilihat hubungan antara biaya, volume penjualan, harga jual dan laba, sehingga dapat memperkirakan pengaruh perubahan salah satu faktor terhadap laba yang mungkin dapat tercapai. Oleh karena itu, analisa break even sering disebut sebagai cost-volume-profit analysis atau analisa biaya-volume-laba”.
Berdasarkan uraian di atas, yaitu mengingat pentingnya analisis break even sebagai bahan dalam kebijakan perencanaan laba perusahaan, maka penulis tertarik untuk mempelajari dan mengupas masalah tersebut dalam skripsi dengan mengambil judul ”Analisis Break even dan Manfaatnya dalam Perencanaan Laba pada PT. Central Aneka Busana”.
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Berikut ini adalah masalah-masalah yang dapat penulis identifikasikan, yang terkait dengan penelitian ini:
1. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan khususnya biaya dalam bidang produksi (biaya variabel) selalu mengalami fluktuasi sehingga mempengaruhi perolehan laba yang didapatkan.
2. Analisis break even masih belum diterapkan secara rutin pada perusahaan, sehingga laba yang diperoleh bukan dari perencanaan dan perhitungan yang cermat tetapi dari target estimasi yang mungkin saja keliru.
3. Perusahaan belum menerapkan estimasi/ramalan (forecasting) penjualan masing-masing produk perusahaan di masa mendatang, sehingga perkembangan usaha perusahaan di masa depan tidak bisa diketahui.
4. Departemen Akuntansi perusahaan juga tidak melakukan pencatatan secara terperinci terhadap biaya-biaya berdasarkan jenis article produk per merk mengingat jenis merk yang dihasilkan ada 2 merk yaitu IEBE dan CAB dan dari merk itu sendiri masih terdapat article produk yang jumlah produksinya dalam satu tahun sekitar 2.000 – 2.500 article.
5. Dikarenakan sumber data tidak terperinci dan tidak disajikan berdasarkan teori yang penulis dapat di bangku kuliah, maka sumber data tidak dapat diolah lebih lanjut di luar asumsi yang akan penulis gunakan, dalam hal ini penulis mengunakan asumsi membagi biaya menjadi biaya per merk produk berdasarkan persentase penjualannya. Untuk pembahasan lebih lebih lanjut penulis mengunakan asumsi perhitungan dengan biaya rata-rata maksudnya adalah bahwa penjualan per kode barang (article) dirata-rata berdasarkan mereknya dalam hal ini merek IEBE dan CAB.
Dari identifikasi permasalahan di atas, tidak semua permasalahan itu dapat dijawab dalam penelitian ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan alokasi waktu yang tersedia. Sehingga penulis membatasi permasalahan hanya pada analisis break even dan kaitannya dengan perencanaan laba PT Central Aneka Busana di masa mendatang, yaitu pada tahun 2008, dengan bersumberkan pada laporan keuangan perusahaan selama 4 (empat) tahun terakhir, yaitu tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik dari perekonomian adalah dinamikanya yang luar biasa cepat berubah dan terus diikuti dinamika bisnis serta dipengaruhi kemajuan teknologi yang menyebabkan perubahan sehingga berdampak terhadap perkembangan perusahaan, hal ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan perekonomian internasional secara global yang diawali dengan adanya ”Free Trade”.
Banyak upaya dan berbagai usaha yang ditempuh oleh para pengusaha baik yang termasuk dalam usaha makro maupun mikro dalam mengimbangi perubahan gejolak perekonomian tersebut.
Sebagai contoh kenaikan harga BBM sangat berdampak pada kebutuhan pokok masyarakat baik yang termasuk dalam kebutuhan primer maupun sekunder. Kenaikan harga barang yang pada umumnya merupakan barang produksi berakibat dari kenaikan harga pada bahan dasarnya, kita sebut saja bahan baku dan komponen lainnya seperti bahan penolong dan biaya produksi lainnya. Sehingga permasalahan ini harus disiasati oleh setiap individu yang terlibat dalam proses produksi tersebut.
Perusahaan harus dapat bekerja secara maksimum, efisien dan efektif. Salah satu cara yang dapat ditempuh para pengusaha adalah dengan mengetahui adanya informasi mengenai biaya–volume-laba yang dapat dicapai sehingga dapat dipastikan keberhasilan tersebut akan mampu mempertahankan kelangsungan hidup bisninya. Peranan perhitungan biaya-volume-laba sangat berguna dalam penentuan harga serta perencanaan perolehan laba di masa mendatang.
Bagi perusahaan dengan tujuan mencapai keuntungan, laba yang optimal merupakan tujuan yang sangat penting meskipun bukan merupakan tujuan perusahaan satu-satunya, karena laba dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perluasaan usaha perusahaan. Laba yang terlalu rendah dapat menyebabkan kegagalan usaha. Begitu juga sebaliknya. Laba yang terlalu tinggi akan mengakibatkan perusahaan tergeser dari iklim persaingan yang ketat. Oleh karena itu manajemen perlu mengadakan perencanaan laba yang cermat.
Secara idealnya, suatu perusahaan dengan sistem perencanaan strategis dan operasional yang mantap akan mengamati semua bidang pokok yang dimilikinya antara lain departemen-departemen yang ada di perusahaan seperti departemen produksi, departemen penjualan, departemen keuangan dan akuntasi, serta departemen lainnya. Unsur utama dari manajemen perusahaan pada dasarnya berhubungan erat dengan perencanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk mencapai tingkat efisien dan efektif yang sudah direncanakan, baik secara produksi ataupun keuangan perusahaan, serta untuk memaksimalkan perolehan laba.
Perencanaan laba merupakan suatu bentuk perencanaan operasi atau penganggaran terhadap pendapatan penjualan dan beban operasi. Perencanaan laba yang cermat tidaklah mudah karena perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat cepat, seperti faktor sosial, ekonomi, politik, dan lain-lainnya. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka diharapkan semua kegiatan perusahaan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di sampin itu, dapat pula meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja para manajemen perusahaan, sehingga tujuan perusahaan untuk mencapai laba yang optimal dapat tercapai.
Perencanaan laba dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan analisa break even. Pada analisa break even dapat dilihat hubungan antara biaya, volume penjualan, harga jual dan laba, sehingga dapat memperkirakan pengaruh perubahan salah satu faktor terhadap laba yang mungkin dapat tercapai. Oleh karena itu, analisa break even sering disebut sebagai cost-volume-profit analysis atau analisa biaya-volume-laba”.
Berdasarkan uraian di atas, yaitu mengingat pentingnya analisis break even sebagai bahan dalam kebijakan perencanaan laba perusahaan, maka penulis tertarik untuk mempelajari dan mengupas masalah tersebut dalam skripsi dengan mengambil judul ”Analisis Break even dan Manfaatnya dalam Perencanaan Laba pada PT. Central Aneka Busana”.
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Berikut ini adalah masalah-masalah yang dapat penulis identifikasikan, yang terkait dengan penelitian ini:
1. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan khususnya biaya dalam bidang produksi (biaya variabel) selalu mengalami fluktuasi sehingga mempengaruhi perolehan laba yang didapatkan.
2. Analisis break even masih belum diterapkan secara rutin pada perusahaan, sehingga laba yang diperoleh bukan dari perencanaan dan perhitungan yang cermat tetapi dari target estimasi yang mungkin saja keliru.
3. Perusahaan belum menerapkan estimasi/ramalan (forecasting) penjualan masing-masing produk perusahaan di masa mendatang, sehingga perkembangan usaha perusahaan di masa depan tidak bisa diketahui.
4. Departemen Akuntansi perusahaan juga tidak melakukan pencatatan secara terperinci terhadap biaya-biaya berdasarkan jenis article produk per merk mengingat jenis merk yang dihasilkan ada 2 merk yaitu IEBE dan CAB dan dari merk itu sendiri masih terdapat article produk yang jumlah produksinya dalam satu tahun sekitar 2.000 – 2.500 article.
5. Dikarenakan sumber data tidak terperinci dan tidak disajikan berdasarkan teori yang penulis dapat di bangku kuliah, maka sumber data tidak dapat diolah lebih lanjut di luar asumsi yang akan penulis gunakan, dalam hal ini penulis mengunakan asumsi membagi biaya menjadi biaya per merk produk berdasarkan persentase penjualannya. Untuk pembahasan lebih lebih lanjut penulis mengunakan asumsi perhitungan dengan biaya rata-rata maksudnya adalah bahwa penjualan per kode barang (article) dirata-rata berdasarkan mereknya dalam hal ini merek IEBE dan CAB.
Dari identifikasi permasalahan di atas, tidak semua permasalahan itu dapat dijawab dalam penelitian ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan alokasi waktu yang tersedia. Sehingga penulis membatasi permasalahan hanya pada analisis break even dan kaitannya dengan perencanaan laba PT Central Aneka Busana di masa mendatang, yaitu pada tahun 2008, dengan bersumberkan pada laporan keuangan perusahaan selama 4 (empat) tahun terakhir, yaitu tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: