BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perilaku manusia pada hakikatnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang itu pada umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan dalam mencapai tujuan tersebut, terdapat daya pendorong yang menggerakan manusia sehingga dirinya berjuang bahkan rela berkorban. Daya pendorong tindakan manusia itulah, seperti diungkapkan oleh Dessler (2004:150), yang dinamakan motivasi.
Pentingnya motivasi dikarenakan motivasi merupakan penyebab dan pendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi makin penting dalam suatu organisasi/perusahaan karena pimpinan membagikan pekerjaan kepada stafnya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Motivasi seseorang itu tergantung pada kekuatan dari motivasi itu sendiri. Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang itu berusaha mencapai tujuan tertentu, baik sadar maupun tidak sadar. Dorongan ini pula yang menyebabkan seseorang itu berperilaku yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan-kegiatan dan menetapkan arah umum yang harus ditempuh oleh orang tersebut.
Adapun tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai yang berada diluar diri individu. Kadangkala tujuan diartikan sebagai suatu harapan untuk mendapatkan penghargaan. Penghargaan bukan hanya dalam bentuk uang, akan tetapi juga dapat berupa kenaikan pangkat istimewa atupun berupa tanda jasa dan lain sebagainya.
Peterson dan Plowman yang disitasi oleh Hasibuan (2000) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor-faktor: (1) Keinginan untuk hidup (The Desire to Live), (2) Keinginan untuk mengejar suatu posisi (The Disire for Position), (3) keinginan akan kekuasaan (The Disire for Power), dan (4) keinginan akan pengakuan (The Disire for Recognation).
Oleh karena itu organisasi harus selalu berusaha memenuhi berbagai tingkat kebutuhan tersebut secara kontinyu, sehingga terjadi sinkronisasi atau perpaduan antara tercapainya suatu tujuan untuk kepentingan organisasi dengan tercapainya kebutuhan pribadi karyawan.
Problem motivasi semakin berkembang, Elton Mayo pada tahun 2000 meneliti masalah manusia dan perilakunya dalam masalah keinginan bekerja, yang ia sebut dengan teori “Human Science Theory”, yang isinya adalah:
- Masalah manusia hanya dapat diselesaikan secara manusia apabila menggunakan informasi dan alat kemanusiaan pula.
- Moral kerja atau semangat kerja besar peranannya terhadap produktivitas para pekerja. Moral adalah suatu keadaan yang berhubungan erat sekali dengan kondisi mental seseorang.
- Perlakuan yang baik/wajar terhadap karyawan lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas daripada tingkat upah yang besar, walaupun upah merupakan hal yang penting.
Hal tersebut di atas semua akan mempengaruhi kebijakan apa yang cocok dijalankan oleh organisasi atau perusahaan dalam rangka memotivasi karyawannya untuk bekerja lebih baik.
Berdasarkan hal tersebut pulalah, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah motivasi, dengan mengambil tema “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM JAKARTA SELATAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini, dengan melihat latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang terkait dengan tema penelitian sebagai berikut:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perilaku manusia pada hakikatnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang itu pada umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan dalam mencapai tujuan tersebut, terdapat daya pendorong yang menggerakan manusia sehingga dirinya berjuang bahkan rela berkorban. Daya pendorong tindakan manusia itulah, seperti diungkapkan oleh Dessler (2004:150), yang dinamakan motivasi.
Pentingnya motivasi dikarenakan motivasi merupakan penyebab dan pendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi makin penting dalam suatu organisasi/perusahaan karena pimpinan membagikan pekerjaan kepada stafnya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Motivasi seseorang itu tergantung pada kekuatan dari motivasi itu sendiri. Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang itu berusaha mencapai tujuan tertentu, baik sadar maupun tidak sadar. Dorongan ini pula yang menyebabkan seseorang itu berperilaku yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan-kegiatan dan menetapkan arah umum yang harus ditempuh oleh orang tersebut.
Adapun tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai yang berada diluar diri individu. Kadangkala tujuan diartikan sebagai suatu harapan untuk mendapatkan penghargaan. Penghargaan bukan hanya dalam bentuk uang, akan tetapi juga dapat berupa kenaikan pangkat istimewa atupun berupa tanda jasa dan lain sebagainya.
Peterson dan Plowman yang disitasi oleh Hasibuan (2000) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor-faktor: (1) Keinginan untuk hidup (The Desire to Live), (2) Keinginan untuk mengejar suatu posisi (The Disire for Position), (3) keinginan akan kekuasaan (The Disire for Power), dan (4) keinginan akan pengakuan (The Disire for Recognation).
Oleh karena itu organisasi harus selalu berusaha memenuhi berbagai tingkat kebutuhan tersebut secara kontinyu, sehingga terjadi sinkronisasi atau perpaduan antara tercapainya suatu tujuan untuk kepentingan organisasi dengan tercapainya kebutuhan pribadi karyawan.
Problem motivasi semakin berkembang, Elton Mayo pada tahun 2000 meneliti masalah manusia dan perilakunya dalam masalah keinginan bekerja, yang ia sebut dengan teori “Human Science Theory”, yang isinya adalah:
- Masalah manusia hanya dapat diselesaikan secara manusia apabila menggunakan informasi dan alat kemanusiaan pula.
- Moral kerja atau semangat kerja besar peranannya terhadap produktivitas para pekerja. Moral adalah suatu keadaan yang berhubungan erat sekali dengan kondisi mental seseorang.
- Perlakuan yang baik/wajar terhadap karyawan lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas daripada tingkat upah yang besar, walaupun upah merupakan hal yang penting.
Hal tersebut di atas semua akan mempengaruhi kebijakan apa yang cocok dijalankan oleh organisasi atau perusahaan dalam rangka memotivasi karyawannya untuk bekerja lebih baik.
Berdasarkan hal tersebut pulalah, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah motivasi, dengan mengambil tema “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM JAKARTA SELATAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini, dengan melihat latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang terkait dengan tema penelitian sebagai berikut: