BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mencapai tujuan organisasi, sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang selalu membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu, jumlah sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pekerjaan semakin dibutuhkan. Tanpa keberadaan faktor yang satu ini, maka pencapaian tujuan organisasi akan terhambat.
Mengingat hal tersebut, manajemen suatu organisasi harus berupaya semaksimal mungkin untuk memberdayagunakan sumber daya manusia yang dimilikinya untuk mendapatkan prestasi kerja yang tinggi. Hal itu lebih disebabkan, unsur manusia merupakan sumber daya yang paling berharga, yang saat ini disebut dengan human capital, dan sangat menentukan dalam sebuah organisasi. Sebab hanya manusia yang mempunyai kemampuan untuk berpikir secara rasional dan dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk tambah dan kurang.
Untuk mencapai ke arah prestasi kerja pegawai yang tinggi, masalah psikologi karyawan salah satunya masalah stress kerja perlu mendapat perhatian, dikarenakan jika pegawai mengalami tingkat stress yang tinggi maka akan menimbulkan prestasi kerja yang menurun, yang ditandai dengan tingginya angka ketidakhadiran dan kegairahan kerja yang menurun.
Faktor-faktor stress menurut Lindsay (2007:220) adalah menyangkut tiga faktor, yaitu: People, stress may be the result of conflict with parents, children, lovers or others with whom we come into conflict. Artinya, stres dapat muncul dari akibat perlakuan orang lain terhadap diri seseorang, misalnya adanya konflik pribadi yang terjadi di antara orang tua, anak, kekasih atau orang lain yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam konflik.
Faktor lainnya adalah situations, for instance jobs, driving or internal conflicts resulting from situations in which we find ourselves. Stress dapat dipicu juga oleh situasi, hal ini sering terjadi di lingkungan kerja, yaitu adanya gesekan yang terjadi di antara karyawan yang melibatkan semua orang yang ada dalam sebuah organisasi.
Faktor lain adalah karena faktor lingkungan hidup, seperti cuaca, temperatur ruangan yang panas, dan sebagainya.
Dengan demikian, stress harus dikenali sehingga dapat dicegah dan diupayakan solusinya agar tidak menghambat prestasi kerja karyawan. Hal ini dikarenakan stress dapat menimpa secara individual dikarenakan permasalahan pribadi maupun dikarenakan pekerjaan. Penanganan stress dapat dilakukan melalui penghindaran dari faktor stres, tidak menaruh perhatian pada faktor stress, tidak memandang stress dikarenakan orang lain, rasionalisasi, respon terhadap orang lain, manajemen waktu, fitness, diet, relaksasi, dan istirahat (Lindsay, 2007:221).
Berkenaan dengan obyek penelitian, PT Bank UOB Buana Tbk sejak awal berdiri yaitu tahun 1956, berusaha untuk selalu memfokuskan pelayanan kepada nasabah yang merupakan pedagang eceran, distributor dan perindustrian dengan skala usaha kecil-menengah. SDM merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan Bank UOB Buana, Tbk tersebut, dikarenakan tidak ada organisasi yang berhasil tanpa dukungan SDM. Untuk itu, Bank UOB Buana, Tbk terus mengembangkan kualitas SDM, dan juga kapasitas jaringan kantor, dan teknologi informasi perbankan untuk mewujudkan impian menjadikan UOB Buana sebagai bank terkemuka dan terpercaya dalam melayani nasabah skala kecil-menengah tumbuh berkesinambungan dengan predikat bank sehat.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai: “HUBUNGAN STRESS DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT BANK UOB BUANA, TBK, JAKARTA”.
B. Perumusan Masalah
Penulis dapat merumuskan masalah pokok yang akan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini sebagai berikut:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mencapai tujuan organisasi, sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang selalu membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu, jumlah sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pekerjaan semakin dibutuhkan. Tanpa keberadaan faktor yang satu ini, maka pencapaian tujuan organisasi akan terhambat.
Mengingat hal tersebut, manajemen suatu organisasi harus berupaya semaksimal mungkin untuk memberdayagunakan sumber daya manusia yang dimilikinya untuk mendapatkan prestasi kerja yang tinggi. Hal itu lebih disebabkan, unsur manusia merupakan sumber daya yang paling berharga, yang saat ini disebut dengan human capital, dan sangat menentukan dalam sebuah organisasi. Sebab hanya manusia yang mempunyai kemampuan untuk berpikir secara rasional dan dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk tambah dan kurang.
Untuk mencapai ke arah prestasi kerja pegawai yang tinggi, masalah psikologi karyawan salah satunya masalah stress kerja perlu mendapat perhatian, dikarenakan jika pegawai mengalami tingkat stress yang tinggi maka akan menimbulkan prestasi kerja yang menurun, yang ditandai dengan tingginya angka ketidakhadiran dan kegairahan kerja yang menurun.
Faktor-faktor stress menurut Lindsay (2007:220) adalah menyangkut tiga faktor, yaitu: People, stress may be the result of conflict with parents, children, lovers or others with whom we come into conflict. Artinya, stres dapat muncul dari akibat perlakuan orang lain terhadap diri seseorang, misalnya adanya konflik pribadi yang terjadi di antara orang tua, anak, kekasih atau orang lain yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam konflik.
Faktor lainnya adalah situations, for instance jobs, driving or internal conflicts resulting from situations in which we find ourselves. Stress dapat dipicu juga oleh situasi, hal ini sering terjadi di lingkungan kerja, yaitu adanya gesekan yang terjadi di antara karyawan yang melibatkan semua orang yang ada dalam sebuah organisasi.
Faktor lain adalah karena faktor lingkungan hidup, seperti cuaca, temperatur ruangan yang panas, dan sebagainya.
Dengan demikian, stress harus dikenali sehingga dapat dicegah dan diupayakan solusinya agar tidak menghambat prestasi kerja karyawan. Hal ini dikarenakan stress dapat menimpa secara individual dikarenakan permasalahan pribadi maupun dikarenakan pekerjaan. Penanganan stress dapat dilakukan melalui penghindaran dari faktor stres, tidak menaruh perhatian pada faktor stress, tidak memandang stress dikarenakan orang lain, rasionalisasi, respon terhadap orang lain, manajemen waktu, fitness, diet, relaksasi, dan istirahat (Lindsay, 2007:221).
Berkenaan dengan obyek penelitian, PT Bank UOB Buana Tbk sejak awal berdiri yaitu tahun 1956, berusaha untuk selalu memfokuskan pelayanan kepada nasabah yang merupakan pedagang eceran, distributor dan perindustrian dengan skala usaha kecil-menengah. SDM merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan Bank UOB Buana, Tbk tersebut, dikarenakan tidak ada organisasi yang berhasil tanpa dukungan SDM. Untuk itu, Bank UOB Buana, Tbk terus mengembangkan kualitas SDM, dan juga kapasitas jaringan kantor, dan teknologi informasi perbankan untuk mewujudkan impian menjadikan UOB Buana sebagai bank terkemuka dan terpercaya dalam melayani nasabah skala kecil-menengah tumbuh berkesinambungan dengan predikat bank sehat.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai: “HUBUNGAN STRESS DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT BANK UOB BUANA, TBK, JAKARTA”.
B. Perumusan Masalah
Penulis dapat merumuskan masalah pokok yang akan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini sebagai berikut: