BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang selanjutnya diatur dengan undang-undang.
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang sangat penting dan mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran di SD adalah mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.
Peserta didik di SD berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran tematik yang merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Depdiknas, 2006).
Karakteristik dalam model pembelajaran tematik adalah berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Tuntutan kurikulum berbasis kompetensi untuk pengajaran bahasa Inggris diharapkan siswa sekolah dasar sudah mempunyai kosa kata yang mendasar. Sebagai standar kompetensi yang harus dikuasai murid dalam pengajaran bahasa Inggris maka penguasaan perbendaharaan kosa kata menjadi sangat penting (Depdiknas, 2006).
Untuk mengajarkan kosa kata bahasa Inggris, biasanya guru mengalami kesulitan karena kata yang diajarkan berbeda antara tulisan dan cara membacanya bila belum terbiasa dengan ejaan bahasa Inggris.
Penggunaan lagu-lagu bahasa Inggris dalam pengajaran kosa kata di anggap sebagai suatu pemecahan masalah kosa kata. Hal ini karena dengan mendengarkan cara pengucapan kata langsung dari lagu maka murid akan terbiasa dengan berbagai kosa kata bahasa Inggris yang ada.
Berdasarkan dari kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan permasalahan: kurangnya perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah penggunaan lagu-lagu dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris pada siswa kelas IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat”
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan yang dilakukan adalah : meningkatkan perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan lagu-lagu pada siswa kelas IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat.
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat, yaitu:
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang selanjutnya diatur dengan undang-undang.
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang sangat penting dan mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran di SD adalah mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.
Peserta didik di SD berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran tematik yang merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Depdiknas, 2006).
Karakteristik dalam model pembelajaran tematik adalah berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Tuntutan kurikulum berbasis kompetensi untuk pengajaran bahasa Inggris diharapkan siswa sekolah dasar sudah mempunyai kosa kata yang mendasar. Sebagai standar kompetensi yang harus dikuasai murid dalam pengajaran bahasa Inggris maka penguasaan perbendaharaan kosa kata menjadi sangat penting (Depdiknas, 2006).
Untuk mengajarkan kosa kata bahasa Inggris, biasanya guru mengalami kesulitan karena kata yang diajarkan berbeda antara tulisan dan cara membacanya bila belum terbiasa dengan ejaan bahasa Inggris.
Penggunaan lagu-lagu bahasa Inggris dalam pengajaran kosa kata di anggap sebagai suatu pemecahan masalah kosa kata. Hal ini karena dengan mendengarkan cara pengucapan kata langsung dari lagu maka murid akan terbiasa dengan berbagai kosa kata bahasa Inggris yang ada.
Berdasarkan dari kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan permasalahan: kurangnya perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah penggunaan lagu-lagu dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris pada siswa kelas IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat”
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan yang dilakukan adalah : meningkatkan perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan lagu-lagu pada siswa kelas IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat.
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat, yaitu: