BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri barang konsumsi merupakan industri yang sekarang ini sedang berkembang dan memiliki prospek yang bagus untuk tahun – tahun mendatang. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan makin bertambahnya jumlah penduduk sehingga makin bertambah pula kebutuhan setiap individu akan barang – barang konsumsi. Adapun barang – barang yang dikonsumsi seperti makanan, minuman, pakaian, obat – obatan, kosmetik, barang keperluan rumah tangga, sampai alat – alat eelektronik. Akan tetapi perusahaan pada sektor industri sama seperti perusahaan – perusahaan pada sektor lain yakni membutuhkan modal yang cukup besar untuk menjalankan usahanya.
Modal merupakan sumber daya yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Modal perusahaan dapat berasal dari dua faktor yakni modal dari dalam perusahaan seperti hasil operasi perusahaan, sedangkan modal dari luar perusahaan seperti hutang atau pinjaman pada bank maupun mengeluarkan saham. Perusahaan mengeluarkan saham untuk menarik investor agar tertarik untuk menginvestasikan modalnya. Oleh karena itu perusahaan harus mengelola modal tersebut dengan baik dan mampu mengembalikan modal tersebut berupa laba dengan tingkat pengembalian yang memuaskan investor.
Dalam hal ini, peranan pasar modal memegang peranan penting karena pasar modal merupakan pasar instrument keuangan yang berfungsi sebagai sarana untuk memobilisasi modal yang bersumber dari investor kepada pihak – pihak yang membutuhkan modal. Saat ini pasar modal di Indonesia kian berkembang dan maju dengan pesat. Oleh karena itu, agar investor bersedia menyalurkan dananya perusahaan perlu menyajikan informasi yang jelas mengenai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.
Sumber informasi yang digunakan oleh investor untuk mengetahui baik atau tidaknya kondisi perusahaan salah satunya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisi laporan – laporan yang diperlukan investor seperti laporan laba rugi dan laporan arus kas. Laporan laba – rugi menyajikan informasi mengenai laba bersih yang menjadi perhatian para investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per lembar saham seperti yang diharapkan. Informasi mengenai laba ini sangat penting untuk menilai prospek arus masuk kas bersih dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Laporan arus kas berisi informasi yang tidak kalah pentingnya dengan laporan laba rugi, yaitu mengenai aliran kas masuk dan keluar selama periode akuntansi yang terdiri dari arus kas yang berasal dari dan digunakan untuk aktivitas operasi (operating), aktivitas investasi (investing), aktivitas pendanaan (financing). Dengan demikian investor memiliki gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan dan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, sehingga permintaan akan saham perusahaan makin besar yang menyebabkan meningkatnya harga saham.
Harga Saham di Bursa Efek Jakarta untuk sektor industri barang konsumsi (consumer goods) selama 2 tahun terakhir ditunjukkan oleh grafik indeks di bawah ini:
Sumber: Bursa Efek Jakarta, 2007
Gambar 1.1
Harga Penutupan Saham Sektor Consumer Goods
Dari indeks harga closing price saham di atas, untuk 2 tahun terakhir (2006-2007) untuk sektor consumer goods mayoritas memiliki harga saham yang terus mengalami kenaikan dengan indeks di atas 200% dan rata-rata kenaikan harga saham penutupan mencapai 100%, yang menunjukkan kinerja saham pada sektor ini memiliki kinerja yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI (CONSUMER GOODS INDUSTRY) YANG TERDAFTAR DI BEJ”.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri barang konsumsi merupakan industri yang sekarang ini sedang berkembang dan memiliki prospek yang bagus untuk tahun – tahun mendatang. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan makin bertambahnya jumlah penduduk sehingga makin bertambah pula kebutuhan setiap individu akan barang – barang konsumsi. Adapun barang – barang yang dikonsumsi seperti makanan, minuman, pakaian, obat – obatan, kosmetik, barang keperluan rumah tangga, sampai alat – alat eelektronik. Akan tetapi perusahaan pada sektor industri sama seperti perusahaan – perusahaan pada sektor lain yakni membutuhkan modal yang cukup besar untuk menjalankan usahanya.
Modal merupakan sumber daya yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Modal perusahaan dapat berasal dari dua faktor yakni modal dari dalam perusahaan seperti hasil operasi perusahaan, sedangkan modal dari luar perusahaan seperti hutang atau pinjaman pada bank maupun mengeluarkan saham. Perusahaan mengeluarkan saham untuk menarik investor agar tertarik untuk menginvestasikan modalnya. Oleh karena itu perusahaan harus mengelola modal tersebut dengan baik dan mampu mengembalikan modal tersebut berupa laba dengan tingkat pengembalian yang memuaskan investor.
Dalam hal ini, peranan pasar modal memegang peranan penting karena pasar modal merupakan pasar instrument keuangan yang berfungsi sebagai sarana untuk memobilisasi modal yang bersumber dari investor kepada pihak – pihak yang membutuhkan modal. Saat ini pasar modal di Indonesia kian berkembang dan maju dengan pesat. Oleh karena itu, agar investor bersedia menyalurkan dananya perusahaan perlu menyajikan informasi yang jelas mengenai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.
Sumber informasi yang digunakan oleh investor untuk mengetahui baik atau tidaknya kondisi perusahaan salah satunya adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisi laporan – laporan yang diperlukan investor seperti laporan laba rugi dan laporan arus kas. Laporan laba – rugi menyajikan informasi mengenai laba bersih yang menjadi perhatian para investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per lembar saham seperti yang diharapkan. Informasi mengenai laba ini sangat penting untuk menilai prospek arus masuk kas bersih dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Laporan arus kas berisi informasi yang tidak kalah pentingnya dengan laporan laba rugi, yaitu mengenai aliran kas masuk dan keluar selama periode akuntansi yang terdiri dari arus kas yang berasal dari dan digunakan untuk aktivitas operasi (operating), aktivitas investasi (investing), aktivitas pendanaan (financing). Dengan demikian investor memiliki gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan dan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, sehingga permintaan akan saham perusahaan makin besar yang menyebabkan meningkatnya harga saham.
Harga Saham di Bursa Efek Jakarta untuk sektor industri barang konsumsi (consumer goods) selama 2 tahun terakhir ditunjukkan oleh grafik indeks di bawah ini:
Sumber: Bursa Efek Jakarta, 2007
Gambar 1.1
Harga Penutupan Saham Sektor Consumer Goods
Dari indeks harga closing price saham di atas, untuk 2 tahun terakhir (2006-2007) untuk sektor consumer goods mayoritas memiliki harga saham yang terus mengalami kenaikan dengan indeks di atas 200% dan rata-rata kenaikan harga saham penutupan mencapai 100%, yang menunjukkan kinerja saham pada sektor ini memiliki kinerja yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI (CONSUMER GOODS INDUSTRY) YANG TERDAFTAR DI BEJ”.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut: