BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk di dalamnya lembaga pendidikan yaitu sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu, jumlah sumber daya manusia atau guru yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan tujuan pendidikan ideal semakin dibutuhkan. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan guru perlu dikembangkan.
Pemberdayaan guru diarahkan untuk mencapai kinerja yang tinggi. Untuk pencapaian kinerja guru yang tinggi, seluruh faktor yang mendukung hal tersebut perlu mendapat perhatian. Hal itu disebabkan kinerja sekolah secara keseluruhan terletak pada tinggi atau rendahnya kinerja dari masing-masing individu SDM yang ada pada sekolah tersebut, termasuk guru sebagai tenaga pengajar yang menjadi salah satu bagian terpenting dalam sekolah. Dengan demikian, SDM merupakan kunci utama.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap organisasi unsur manusia sebagai pelaksana merupakan faktor yang sangat menentukan. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kekuatan, kemampuan dan nalar yang rasional serta memiliki potensi yang dapat dikembangkan secara totalitas. Kualitas SDM, dalam hal ini guru, yang tinggi diyakini oleh para ahli akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi (Mangkunegara, 2005:53; Hasibuan, 2003:68).
Dalam rangka peningkatan keahlian dan kompetensi guru ada beberapa metode yang dapat ditempuh, salah satu di antaranya adalah program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu, maupun kegiatan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan organisasi (Flippo, 2001:215).
Tujuan utama penyelenggaraan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu agar dapat memiliki suatu keahlian khusus yang spesifik dan tingkat keterampilan yang tinggi. Dengan semakin berkembangnya persaingan di dunia bisnis dan perkembangan ilmu pengetahuan, maka pelatihan berfungsi untuk meningkatkan profesionalisme SDM agar mampu melayani masayarakat dengan lebih baik lagi.
Sampoerna Foundation (SF) merupakan organisasi filantropi profesional yang berdedikasi pada pengembangan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Sejak tahun 2001, SF telah memberikan lebih dari 30.000 beasiswa, mengadopsi 22 sekolah, memberikan pelatihan kepada guru dan kepala sekolah, mentransformasikan sebuah institusi pascasarjana di bidang bisnis, serta menyediakan layanan pinjaman biaya pendidikan (student loan). Sasaran program peningkatan kualitas sekolah ini adalah seluruh pihak manajemen sekolah, termasuk staf pengajar dan administrasi, siswa serta komunitas. Salah satu fokus program SF juga menyediakan pelatihan untuk pengembangan kepala sekolah dan guru, yang dikenal dengan program United Schools Program (USP).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Sampoerna Foundation melalui Program USP dengan peningkatan kinerja guru yang telah dilatihnya. Untuk itu, penulis mengambil judul: “HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PENINGKATAN KINERJA GURU (STUDI KASUS PADA PROGRAM USP SAMPOERNA FOUNDATION)”.
B. Identifikasi Masalah
Penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul, antara lain:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk di dalamnya lembaga pendidikan yaitu sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran waktu, jumlah sumber daya manusia atau guru yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan tujuan pendidikan ideal semakin dibutuhkan. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan guru perlu dikembangkan.
Pemberdayaan guru diarahkan untuk mencapai kinerja yang tinggi. Untuk pencapaian kinerja guru yang tinggi, seluruh faktor yang mendukung hal tersebut perlu mendapat perhatian. Hal itu disebabkan kinerja sekolah secara keseluruhan terletak pada tinggi atau rendahnya kinerja dari masing-masing individu SDM yang ada pada sekolah tersebut, termasuk guru sebagai tenaga pengajar yang menjadi salah satu bagian terpenting dalam sekolah. Dengan demikian, SDM merupakan kunci utama.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap organisasi unsur manusia sebagai pelaksana merupakan faktor yang sangat menentukan. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kekuatan, kemampuan dan nalar yang rasional serta memiliki potensi yang dapat dikembangkan secara totalitas. Kualitas SDM, dalam hal ini guru, yang tinggi diyakini oleh para ahli akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi (Mangkunegara, 2005:53; Hasibuan, 2003:68).
Dalam rangka peningkatan keahlian dan kompetensi guru ada beberapa metode yang dapat ditempuh, salah satu di antaranya adalah program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu, maupun kegiatan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan organisasi (Flippo, 2001:215).
Tujuan utama penyelenggaraan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu agar dapat memiliki suatu keahlian khusus yang spesifik dan tingkat keterampilan yang tinggi. Dengan semakin berkembangnya persaingan di dunia bisnis dan perkembangan ilmu pengetahuan, maka pelatihan berfungsi untuk meningkatkan profesionalisme SDM agar mampu melayani masayarakat dengan lebih baik lagi.
Sampoerna Foundation (SF) merupakan organisasi filantropi profesional yang berdedikasi pada pengembangan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Sejak tahun 2001, SF telah memberikan lebih dari 30.000 beasiswa, mengadopsi 22 sekolah, memberikan pelatihan kepada guru dan kepala sekolah, mentransformasikan sebuah institusi pascasarjana di bidang bisnis, serta menyediakan layanan pinjaman biaya pendidikan (student loan). Sasaran program peningkatan kualitas sekolah ini adalah seluruh pihak manajemen sekolah, termasuk staf pengajar dan administrasi, siswa serta komunitas. Salah satu fokus program SF juga menyediakan pelatihan untuk pengembangan kepala sekolah dan guru, yang dikenal dengan program United Schools Program (USP).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Sampoerna Foundation melalui Program USP dengan peningkatan kinerja guru yang telah dilatihnya. Untuk itu, penulis mengambil judul: “HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PENINGKATAN KINERJA GURU (STUDI KASUS PADA PROGRAM USP SAMPOERNA FOUNDATION)”.
B. Identifikasi Masalah
Penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul, antara lain: