BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat telah menjadi era informasi. Hal ini dapat dilihat dari derasnya arus informasi dari segala penjuru dunia yang dapat diakses oleh siapapun tanpa batas ruang dan waktu.
Keberhasilan pembangunan teknologi informasi telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia: seperti aspek ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya sehingga terjadilah arena kompetisi untuk memperebutkan semua kepentingan manusia. Bagi masyarakat negara maju, hal ini mempunyai keuntungan yang optimal, karena mereka memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi mampu bersaing pada pasar global. Namun sebaliknya merupakan masalah bagi masyarakat di negara-negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) rendah. Bukan hanya masalah ekonomi yang semakin terpuruk, namun juga budaya dan aspek kehidupan lainnya.
Untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan individu yang senantiasa berdedikasi tinggi, dan profesional, yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi perusahaan. Di dalam melaksanakan tugas pokok, tanggungjawab, wewenang dalam bidang kegiatannya, SDM dari level atasan sampai pada para karyawan tingkat bawah, perlu faktor-faktor pendukung di antaranya iklim organisasi dan kedewasaan (kematangan) untuk meningkatkan kinerja.
Iklim organisasi terkait erat dengan proses menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga dapat tercipta hubungan dan kerjasama yang harmonis di antara seluruh anggota organisasi. Upaya untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif, khususnya hubungan kerja antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dalam hubungan karyawan dengan pimpinan, diarahkan terwujudnya kerjasama kerja yang serasi. Dengan demikian, iklim organisasi yang harmonis dapat mewujudkan kinerja yang semakin lebih baik pada diri karyawan. Sedangkan faktor kedewasaan adalah faktor internal individu karyawan yang mempengaruhi pola kerja seseorang dalam suatu organisasi.
Kedewasaan merupakan kematangan secara psikologis, yaitu adanya beberapa karakteristik psikis yang membedakan sikap seorang yang telah dewasa dengan yang belum, seperti adanya orientasi pada tugas bukan pada ego, dapat mengendalikan perasaan pribadi, mengutamakan objektivitas, menerima kritik dan saran, dan sebagainya. Peningkatan kinerja juga berarti kemampuan untuk mengembangkan diri, baik secara formal maupun nonformal.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini sebagai berikut:
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat telah menjadi era informasi. Hal ini dapat dilihat dari derasnya arus informasi dari segala penjuru dunia yang dapat diakses oleh siapapun tanpa batas ruang dan waktu.
Keberhasilan pembangunan teknologi informasi telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia: seperti aspek ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya sehingga terjadilah arena kompetisi untuk memperebutkan semua kepentingan manusia. Bagi masyarakat negara maju, hal ini mempunyai keuntungan yang optimal, karena mereka memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi mampu bersaing pada pasar global. Namun sebaliknya merupakan masalah bagi masyarakat di negara-negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) rendah. Bukan hanya masalah ekonomi yang semakin terpuruk, namun juga budaya dan aspek kehidupan lainnya.
Untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan individu yang senantiasa berdedikasi tinggi, dan profesional, yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi perusahaan. Di dalam melaksanakan tugas pokok, tanggungjawab, wewenang dalam bidang kegiatannya, SDM dari level atasan sampai pada para karyawan tingkat bawah, perlu faktor-faktor pendukung di antaranya iklim organisasi dan kedewasaan (kematangan) untuk meningkatkan kinerja.
Iklim organisasi terkait erat dengan proses menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga dapat tercipta hubungan dan kerjasama yang harmonis di antara seluruh anggota organisasi. Upaya untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif, khususnya hubungan kerja antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dalam hubungan karyawan dengan pimpinan, diarahkan terwujudnya kerjasama kerja yang serasi. Dengan demikian, iklim organisasi yang harmonis dapat mewujudkan kinerja yang semakin lebih baik pada diri karyawan. Sedangkan faktor kedewasaan adalah faktor internal individu karyawan yang mempengaruhi pola kerja seseorang dalam suatu organisasi.
Kedewasaan merupakan kematangan secara psikologis, yaitu adanya beberapa karakteristik psikis yang membedakan sikap seorang yang telah dewasa dengan yang belum, seperti adanya orientasi pada tugas bukan pada ego, dapat mengendalikan perasaan pribadi, mengutamakan objektivitas, menerima kritik dan saran, dan sebagainya. Peningkatan kinerja juga berarti kemampuan untuk mengembangkan diri, baik secara formal maupun nonformal.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini sebagai berikut: