BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Administrasi adalah rangkaian kegiatan perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ketiga faktor inilah yang merupakan tanda pengenal atau ciri khas dari administrasi, yaitu faktor-faktor (1) sekelompok orang, (2) kerjasama, dan (3) tujuan tertentu. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa kerjasama adalah rangkaian perbuatan yang dilakukan bersama-sama secara teratur yang menimbulkan akibat yang sebenarnya tidak akan terjadi apabila dilakukan oleh seorang diri. Dan tujuan yang akan dicapai yang telah disepakati oleh sekelompok orang tersebut.
Dalam masalah Sumber Daya Manusia (SDM), ilmu administrasi juga membahas tentang hal tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh Sondang P. Siagian, bahwa cabang dari ilmu administrasi salah satunya adalah ”Ilmu Administrasi Kepegawaian”. Beberapa yang dibahas dalam cabang ilmu ini adalah: sistem-sistem kepegawaian, proses penerimaan pegawai, analisis pekerjaan, sistem penggolongan jabatan dan kepangkatan, sistem penggajian, sistem penilaian kecakapan pegawai, sistem kenaikan pangkat dan pemindahan jabatan, disiplin jabatan, pengembangan kecakapan pegawai, sistem pemberhentian pegawai, dan sistem pensiun atau jaminan hari tua.
Fokus utama Ilmu Administrasi Kepegawaian atau dalam ilmu Manajemen SDM adalah sama, yaitu untuk meningkatkan kinerja dengan menetapkan cara yang lebih efektif dan efisien disertai dengan peningkatan kualitas kehidupan para pekerja, seperti yang dikemukakan oleh Werther dan Davis bahwa:
"Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan produktivitas manusia (kinerja) dalam suatu organisasi dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis, etika dan sosial. Kegiatan ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan kinerja secara langsung dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja bagi para pekerja."
Lebih lanjut, sebuah organisasi yang ingin tetap survive dan eksis di era global harus siap berkompetisi, dan ini berarti organsisasi ini harus terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun sumber daya non-manusia yang dimilikinya.
Berbicara masalah sumber daya manusia, maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mengoptimalkannya. Sebuah organisasi/instansi harus benar-benar mengerti kebutuhan dari para karyawannya (sumber daya manusia yang dimiliki) bila ingin mencapai tujuannya secara optimal. Salah satu yang mendorong karyawan untuk bekerja dengan baik dan optimal adalah “kepuasan kerja”.
Kepuasan merupakan hasil yang berbentuk uang atau barang langsung maupun tidak langsung yang diperoleh/diterima pekerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Imbalan jasa tersebut bisa berupa gaji, upah, insentif, benefit, dan sebagainya. Seseorang cenderung memilih kegiatan karir yang dapat memberikan kepuasan yang optimal.
Keberhasilan seseorang dalam kinerjanya di dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh kepuasan yang diterimanya, sehingga dengan demikian seseorang akan berusaha dengan sebaik mungkin dalam melakukan aktivitas kerja untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Namun, konsepsi di atas perlu diuji kebenarannya dengan melakukan penelitian yang bersifat survei langsung ke lapangan. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut dengan mengambil judul “PERANAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA CIREBON”.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan masalah pokok yang akan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini sebagai berikut:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Administrasi adalah rangkaian kegiatan perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ketiga faktor inilah yang merupakan tanda pengenal atau ciri khas dari administrasi, yaitu faktor-faktor (1) sekelompok orang, (2) kerjasama, dan (3) tujuan tertentu. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa kerjasama adalah rangkaian perbuatan yang dilakukan bersama-sama secara teratur yang menimbulkan akibat yang sebenarnya tidak akan terjadi apabila dilakukan oleh seorang diri. Dan tujuan yang akan dicapai yang telah disepakati oleh sekelompok orang tersebut.
Dalam masalah Sumber Daya Manusia (SDM), ilmu administrasi juga membahas tentang hal tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh Sondang P. Siagian, bahwa cabang dari ilmu administrasi salah satunya adalah ”Ilmu Administrasi Kepegawaian”. Beberapa yang dibahas dalam cabang ilmu ini adalah: sistem-sistem kepegawaian, proses penerimaan pegawai, analisis pekerjaan, sistem penggolongan jabatan dan kepangkatan, sistem penggajian, sistem penilaian kecakapan pegawai, sistem kenaikan pangkat dan pemindahan jabatan, disiplin jabatan, pengembangan kecakapan pegawai, sistem pemberhentian pegawai, dan sistem pensiun atau jaminan hari tua.
Fokus utama Ilmu Administrasi Kepegawaian atau dalam ilmu Manajemen SDM adalah sama, yaitu untuk meningkatkan kinerja dengan menetapkan cara yang lebih efektif dan efisien disertai dengan peningkatan kualitas kehidupan para pekerja, seperti yang dikemukakan oleh Werther dan Davis bahwa:
"Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan produktivitas manusia (kinerja) dalam suatu organisasi dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis, etika dan sosial. Kegiatan ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan kinerja secara langsung dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja bagi para pekerja."
Lebih lanjut, sebuah organisasi yang ingin tetap survive dan eksis di era global harus siap berkompetisi, dan ini berarti organsisasi ini harus terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun sumber daya non-manusia yang dimilikinya.
Berbicara masalah sumber daya manusia, maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mengoptimalkannya. Sebuah organisasi/instansi harus benar-benar mengerti kebutuhan dari para karyawannya (sumber daya manusia yang dimiliki) bila ingin mencapai tujuannya secara optimal. Salah satu yang mendorong karyawan untuk bekerja dengan baik dan optimal adalah “kepuasan kerja”.
Kepuasan merupakan hasil yang berbentuk uang atau barang langsung maupun tidak langsung yang diperoleh/diterima pekerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Imbalan jasa tersebut bisa berupa gaji, upah, insentif, benefit, dan sebagainya. Seseorang cenderung memilih kegiatan karir yang dapat memberikan kepuasan yang optimal.
Keberhasilan seseorang dalam kinerjanya di dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh kepuasan yang diterimanya, sehingga dengan demikian seseorang akan berusaha dengan sebaik mungkin dalam melakukan aktivitas kerja untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Namun, konsepsi di atas perlu diuji kebenarannya dengan melakukan penelitian yang bersifat survei langsung ke lapangan. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut dengan mengambil judul “PERANAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA CIREBON”.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan masalah pokok yang akan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini sebagai berikut: