Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sistem Pengendalian Internal Perkreditan yang diterapkan pada PT Bank Jabar Banten Cabang Taman Sari – Bandung, (2) Angka Kredit Macet yang dinilai melalui tingkat NPL, dan (3) Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Perkreditan terhadap Angka Kredit Macet pada PT Bank Jabar Banten Cabang Taman Sari.
Sumber data diperoleh dari penyebaran kuesioner dan laporan nilai NPL. Untuk data dari penyebaran kuesioner, jumlah sampel dibatasi 32 orang berdasarkan rumus Slovin; sedangkan yang mengembalikan kuesioner sebanyak 32 orang dan pengisian tidak lengkap 2 orang, sehingga jumlah kuesioner yang dapat dianalisis adalah 30. Metode analisis data menggunakan perhitungan uji korelasi, uji regresi, uji koefesien determinasi, dan uji t dengan bantuan software SPSS versi 13.0.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, sistem pengendalian internal perkreditan pada tiap-tiap dimensi memiliki perbedaan. Namun secara keseluruhan adalah cukup baik. Hal ini diperoleh dari perolehan nilai rata-rata masing-masing dimensi. Selain itu, diperoleh kesimpulan, angka NPL Bank Jabar Banten selalu berada di bawah 1%, yang menunjukkan kecilnya angkat kredit macet. Standar maksimal NPL menurut BI adalah 5%, dengan demikian Bank Jabar Banten dapat digolongkan sebagai bank yang memiliki angka kredit macet yang kecil.
Dari hasil seluruh perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa variabel sistem pengendalian intern perkreditan memiliki hubungan dan pengaruh yang berlawanan (negatif) dan signifikan terhadap NPL (angka kredit macet). Hubungan atau pengaruh yang berlawanan (negatif) artinya, jika variabel sistem pengendalian intern perkreditan mengalami peningkatan dalam kualitasnya maka akan diikuti dengan penurunan nilai NPL. Penurunan nilai NPL merupakan indikator dari angka kredit macet nasabah, sehingga kegiatan pengendalian intern perkreditan dapat dikatakan efektif. Begitu juga sebaliknya.
