nABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1). Karakteristik berita stasiun TV TPI. (2) Cara redaksi stasiun TV TPI memandang sebuah peristiwa bernilai berita. (3) Cara redaksi stasiun TV TPI mewartakan berita yang baik (good news)
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dan mengacu pada paradigma konstruktivis. Bersifat deskriptif yaitu sebuah penelitian yang mengusahakan untuk mendapat uraian yang menggambarkan suatu kolektifitas dengan syarat bahwa representasi harus terjamin. Penelitian deskriptif ini akan memanfaatkan atau menciptakan konsep-konsep ilmiah sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu klasifikasi mengenai gejala-gejala yang dipersoalkan.
Paradigma konstruktivis melihat bahwa realitas bergantung kepada definisi subjektif individu peneliti. Konstruktivisme lebih mengutamakan pemahaman terhadap konteks dan makna-makna dalam memahami realitas, sehingga akan muncul penjelasan yang bermacam-macam. Kebenaran dan pengetahuan objektif bukanlah ditemukan melainkan diciptakan oleh setiap individu, karena yang terlihat nyata, sesungguhnya merupakan hasil konstruksi pemikiran individu. Ini menunjukan bahwa subjek sangat memegang peranan yang menciptakan dan menyusun makna dalam benak peneliti.
Hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Redaksi stasiun TV TPI mempunyai karakteristik pemberitaan dengan segmentasi audiens kelas strata sosial menengah ke bawah B, C, dan D. Yaitu kelompok masyarakat Indonesia yang hidupnya masih berkutat dalam persoalan-persoalan pokok, seperti kebutuhan pangan, kebutuhan lapangan kerja, dan kebutuhan rasa aman, sehingga agenda seting pemberitaannya diasumsikan pada isu-isu lokal (local issues) (2) Redaksi stasiun TV TPI memandang peristiwa bernilai berita, jika sebuah peristiwa berkaitan dengan kebutuhan masyarakat strata sosial B, C dan D, serta menghindari peristiwa-peristiwa yang mengandung wacana, polemik dan politik. (3) Cara redaksi stasiun TV TPI mewartakan berita yang baik (good news) dilakukan dengan langkah-langkah sistematis berikut, (1) reporter dan kameramen di lapangan mengambil materi yang cukup untuk mewakili sebuah berita, serta dilengkapi dengan wawancara nara sumber dan pihak-pihak yang terkait dengan sebuah peristiwa. (2) Menjadikan gambar sebuah peristiwa hasil reportase menjadi komponen utama dengan pengemasan bahasa yang ringan, sederhana disesuaikan dengan kemampuan audiens strata sosial masyarakat B, C dan D.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna: (1) Memberikan tambahan informasi berkaitan dengan pola reportase media massa stasiun TV khususnya redaksi stasiun TV TPI. (2) Memberikan tambahan pengetahuan yang lebih nyata berkaitan dengan pola reportase stasiun televisi khususnya stasiun TV TPI. (3) Memberikan informasi tambahan tentang pola reportase yang dilakukan redaksi stasiun TV TPI bagi institusi media massa. (4) Memberikan bahan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pola pemberitaan yang dilakukan media TV di Indonesia khususnya dan media massa lainnya. (5) Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan proses reportase yang dilakukan media massa TV khususnya stasiun TV TPI bagi masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1). Karakteristik berita stasiun TV TPI. (2) Cara redaksi stasiun TV TPI memandang sebuah peristiwa bernilai berita. (3) Cara redaksi stasiun TV TPI mewartakan berita yang baik (good news)
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dan mengacu pada paradigma konstruktivis. Bersifat deskriptif yaitu sebuah penelitian yang mengusahakan untuk mendapat uraian yang menggambarkan suatu kolektifitas dengan syarat bahwa representasi harus terjamin. Penelitian deskriptif ini akan memanfaatkan atau menciptakan konsep-konsep ilmiah sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu klasifikasi mengenai gejala-gejala yang dipersoalkan.
Paradigma konstruktivis melihat bahwa realitas bergantung kepada definisi subjektif individu peneliti. Konstruktivisme lebih mengutamakan pemahaman terhadap konteks dan makna-makna dalam memahami realitas, sehingga akan muncul penjelasan yang bermacam-macam. Kebenaran dan pengetahuan objektif bukanlah ditemukan melainkan diciptakan oleh setiap individu, karena yang terlihat nyata, sesungguhnya merupakan hasil konstruksi pemikiran individu. Ini menunjukan bahwa subjek sangat memegang peranan yang menciptakan dan menyusun makna dalam benak peneliti.
Hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Redaksi stasiun TV TPI mempunyai karakteristik pemberitaan dengan segmentasi audiens kelas strata sosial menengah ke bawah B, C, dan D. Yaitu kelompok masyarakat Indonesia yang hidupnya masih berkutat dalam persoalan-persoalan pokok, seperti kebutuhan pangan, kebutuhan lapangan kerja, dan kebutuhan rasa aman, sehingga agenda seting pemberitaannya diasumsikan pada isu-isu lokal (local issues) (2) Redaksi stasiun TV TPI memandang peristiwa bernilai berita, jika sebuah peristiwa berkaitan dengan kebutuhan masyarakat strata sosial B, C dan D, serta menghindari peristiwa-peristiwa yang mengandung wacana, polemik dan politik. (3) Cara redaksi stasiun TV TPI mewartakan berita yang baik (good news) dilakukan dengan langkah-langkah sistematis berikut, (1) reporter dan kameramen di lapangan mengambil materi yang cukup untuk mewakili sebuah berita, serta dilengkapi dengan wawancara nara sumber dan pihak-pihak yang terkait dengan sebuah peristiwa. (2) Menjadikan gambar sebuah peristiwa hasil reportase menjadi komponen utama dengan pengemasan bahasa yang ringan, sederhana disesuaikan dengan kemampuan audiens strata sosial masyarakat B, C dan D.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna: (1) Memberikan tambahan informasi berkaitan dengan pola reportase media massa stasiun TV khususnya redaksi stasiun TV TPI. (2) Memberikan tambahan pengetahuan yang lebih nyata berkaitan dengan pola reportase stasiun televisi khususnya stasiun TV TPI. (3) Memberikan informasi tambahan tentang pola reportase yang dilakukan redaksi stasiun TV TPI bagi institusi media massa. (4) Memberikan bahan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pola pemberitaan yang dilakukan media TV di Indonesia khususnya dan media massa lainnya. (5) Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan proses reportase yang dilakukan media massa TV khususnya stasiun TV TPI bagi masyarakat.