BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, itulah sebabnya
maka upaya untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal sangat diperlukan.
Namun, seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai dengan globalisasi di
segala bidang telah menyebabkan terjadinya pergeseran berbagai macam penyakit.
Salah satu penyakit yang sangat ditakuti dalam dunia kesehatan saat ini adalah
kanker, karena kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit
jantung, disamping itu tergolong penyakit yang sulit disembuhkan bahkan tidak
jarang menyebabkan kematian (Budiyanto, 2002).
Secara sederhana, kanker berarti pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak
terkendali atau abnormal. Hingga kini penyebab pertumbuhan sel tubuh yang
abnormal itu tidak diketahui secara pasti. Jika menyerang suatu organ tubuh, sel
kanker akan berkembangbiak dan merusak sel-sel tubuh yang normal. Cara kerja
sel kanker yang terselubung menyebabkan penyakit ini sulit diobati, apalagi jika
sudah mencapai stadium lanjut. Karena itu, pemeriksaan dini untuk mendeteksi sel
kanker sangat penting sehingga usaha penyembuhannya tidak terlampau sulit.
Penyakit ini sudah melanda penduduk dunia tanpa mengenal status sosial, umur
dan jenis kelamin (Kardinan dan Taryono, 2003).
WHO melaporkan bahwa di dunia ini setiap tahunnya ada 6,25 juta penderita
kanker dan dalam dekade terakhir ini ada 9 juta manusia mati karena kanker. Dan
perlu dicatat bahwa 2/3 kejadian ini terjadi di negara yang sedang berkembang. Di
Indonesia diperkirakan 100 penderita kanker dari 100.000 penduduk (Bustan,
2000).
Pengobatan kanker seperti pemberian obat antikanker, kemoterapi, dan
operasi, tergolong sangat mahal. Selain itu tidak jarang pasien tidak berhasil lepas
dari cengkeraman kanker meskipun sudah melakukan berbagai usaha pengobatan
medis. Biasanya di tengah-tengah keputusasaan itu muncul secercah harapan baru,
yakni beralih ke obat tradisional. Informasi bahan-bahan obat tradisional ini
umumnya diperoleh secara turun temurun atau sekedar cerita dari mulut ke mulut
(Kardinan dan Taryono, 2003).
Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah akan berbagai
tanaman yang berkhasiat obat. Pada umumnya, tanaman berkhasiat obat tersebut
digunakan untuk terapi penyakit yang dialami oleh masyarakat. Bunga brokoli
(Brassica oleracea var. itallica L.), bunga kubis (Brassica oleracea var. botrytis
L.) dan umbi lobak (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman yang telah
dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga
tanaman tersebut biasa dipakai dalam pengobatan karena mempunyai khasiat yang
bagus untuk kesehatan. Bunga brokoli (Brassica oleracea var. itallica L.)
berkhasiat dapat mempercepat proses penyembuhan setelah sakit berat, kandungan
vitamin dan mineralnya berkhasiat memperpanjang umur dan mencegah penuaan
dini. Bunga kubis (Brassica oleracea var. botrytis L.) dapat digunakan untuk
mengobati sakit kepala, gelisah, stress dan gangguan sirkulasi darah. Sedangkan
umbi lobak (Raphanus sativus L.) mempunyai khasiat dalam pengobatan
gangguan pada hidung, sebagai peluruh air seni, obat dipteri dan obat batuk.
Dalam perkembangan dunia pengobatan sekarang ini, ketiga tanaman tersebut
diindikasikan sebagai tanaman yang berkhasiat antikanker (Dalimartha, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari ekstrak tanaman
bunga brokoli, bunga kubis, dan umbi lobak. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pengujian pendahuluan untuk dapat mengetahui potensi aktivitas ketoksikan pada
ketiga tanaman tersebut. Metode pendahuluan yang dapat digunakan untuk uji
ketoksikan suatu senyawa adalah dengan menggunakan Brine Shrimp Lethallity
Test (BST) yang ditujukan sebagai toksisitas terhadap Artemia salina Leach.
Metode ini sering digunakan untuk skrining awal terhadap zat dari tanaman karena
tergolong metode yang sederhana, murah, cepat dan mudah untuk digunakan
(Meyer, et., al., 1982 cit Wahyuni, 2003). Selain itu metode ini juga dipakai untuk
skrining awal senyawa-senyawa yang diduga berkhasiat sebagai antikanker. Uji
ini sering mempunyai korelasi positif dengan potensinya sebagai antikanker.
Berdasarkan pengujian BST ini diharapkan dapat diketahui ketoksikan dari
bunga brokoli (Brassica oleracea var. itallica L.), bunga kubis (Brassica oleracea
var. botrytis L.) dan umbi lobak (Raphanus sativus L.) terhadap larva Artemia
salina Leach. Hasil uji dinyatakan toksik terhadap larva Artemia salina Leach
yaitu apabila ekstrak tanaman tersebut mempunyai nilai LC50 kurang dari 1000
µg/ml (Meyer et., al., 1982 cit Wahyuni, 2003).
Apabila ternyata diketahui ekstrak tanaman toksik terhadap larva Artemia
salina Leach maka diharapkan terhadap ekstrak tanaman tersebut dapat dilakukan
penelitian pada tahap berikutnya yaitu pengujian tentang aktivitasnya sebagai
antikanker yang potensial dengan efek yang sekecil mungkin terhadap sel normal.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, itulah sebabnya
maka upaya untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal sangat diperlukan.
Namun, seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai dengan globalisasi di
segala bidang telah menyebabkan terjadinya pergeseran berbagai macam penyakit.
Salah satu penyakit yang sangat ditakuti dalam dunia kesehatan saat ini adalah
kanker, karena kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit
jantung, disamping itu tergolong penyakit yang sulit disembuhkan bahkan tidak
jarang menyebabkan kematian (Budiyanto, 2002).
Secara sederhana, kanker berarti pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak
terkendali atau abnormal. Hingga kini penyebab pertumbuhan sel tubuh yang
abnormal itu tidak diketahui secara pasti. Jika menyerang suatu organ tubuh, sel
kanker akan berkembangbiak dan merusak sel-sel tubuh yang normal. Cara kerja
sel kanker yang terselubung menyebabkan penyakit ini sulit diobati, apalagi jika
sudah mencapai stadium lanjut. Karena itu, pemeriksaan dini untuk mendeteksi sel
kanker sangat penting sehingga usaha penyembuhannya tidak terlampau sulit.
Penyakit ini sudah melanda penduduk dunia tanpa mengenal status sosial, umur
dan jenis kelamin (Kardinan dan Taryono, 2003).
WHO melaporkan bahwa di dunia ini setiap tahunnya ada 6,25 juta penderita
kanker dan dalam dekade terakhir ini ada 9 juta manusia mati karena kanker. Dan
perlu dicatat bahwa 2/3 kejadian ini terjadi di negara yang sedang berkembang. Di
Indonesia diperkirakan 100 penderita kanker dari 100.000 penduduk (Bustan,
2000).
Pengobatan kanker seperti pemberian obat antikanker, kemoterapi, dan
operasi, tergolong sangat mahal. Selain itu tidak jarang pasien tidak berhasil lepas
dari cengkeraman kanker meskipun sudah melakukan berbagai usaha pengobatan
medis. Biasanya di tengah-tengah keputusasaan itu muncul secercah harapan baru,
yakni beralih ke obat tradisional. Informasi bahan-bahan obat tradisional ini
umumnya diperoleh secara turun temurun atau sekedar cerita dari mulut ke mulut
(Kardinan dan Taryono, 2003).
Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah akan berbagai
tanaman yang berkhasiat obat. Pada umumnya, tanaman berkhasiat obat tersebut
digunakan untuk terapi penyakit yang dialami oleh masyarakat. Bunga brokoli
(Brassica oleracea var. itallica L.), bunga kubis (Brassica oleracea var. botrytis
L.) dan umbi lobak (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman yang telah
dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga
tanaman tersebut biasa dipakai dalam pengobatan karena mempunyai khasiat yang
bagus untuk kesehatan. Bunga brokoli (Brassica oleracea var. itallica L.)
berkhasiat dapat mempercepat proses penyembuhan setelah sakit berat, kandungan
vitamin dan mineralnya berkhasiat memperpanjang umur dan mencegah penuaan
dini. Bunga kubis (Brassica oleracea var. botrytis L.) dapat digunakan untuk
mengobati sakit kepala, gelisah, stress dan gangguan sirkulasi darah. Sedangkan
umbi lobak (Raphanus sativus L.) mempunyai khasiat dalam pengobatan
gangguan pada hidung, sebagai peluruh air seni, obat dipteri dan obat batuk.
Dalam perkembangan dunia pengobatan sekarang ini, ketiga tanaman tersebut
diindikasikan sebagai tanaman yang berkhasiat antikanker (Dalimartha, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari ekstrak tanaman
bunga brokoli, bunga kubis, dan umbi lobak. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pengujian pendahuluan untuk dapat mengetahui potensi aktivitas ketoksikan pada
ketiga tanaman tersebut. Metode pendahuluan yang dapat digunakan untuk uji
ketoksikan suatu senyawa adalah dengan menggunakan Brine Shrimp Lethallity
Test (BST) yang ditujukan sebagai toksisitas terhadap Artemia salina Leach.
Metode ini sering digunakan untuk skrining awal terhadap zat dari tanaman karena
tergolong metode yang sederhana, murah, cepat dan mudah untuk digunakan
(Meyer, et., al., 1982 cit Wahyuni, 2003). Selain itu metode ini juga dipakai untuk
skrining awal senyawa-senyawa yang diduga berkhasiat sebagai antikanker. Uji
ini sering mempunyai korelasi positif dengan potensinya sebagai antikanker.
Berdasarkan pengujian BST ini diharapkan dapat diketahui ketoksikan dari
bunga brokoli (Brassica oleracea var. itallica L.), bunga kubis (Brassica oleracea
var. botrytis L.) dan umbi lobak (Raphanus sativus L.) terhadap larva Artemia
salina Leach. Hasil uji dinyatakan toksik terhadap larva Artemia salina Leach
yaitu apabila ekstrak tanaman tersebut mempunyai nilai LC50 kurang dari 1000
µg/ml (Meyer et., al., 1982 cit Wahyuni, 2003).
Apabila ternyata diketahui ekstrak tanaman toksik terhadap larva Artemia
salina Leach maka diharapkan terhadap ekstrak tanaman tersebut dapat dilakukan
penelitian pada tahap berikutnya yaitu pengujian tentang aktivitasnya sebagai
antikanker yang potensial dengan efek yang sekecil mungkin terhadap sel normal.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut :