Abstrak
Manusia sebagai makhluk sosial, selalu membutuhkan kehadiran orang lain
dalam hidupnya. Individu yang menyendiri tanpa ada yang memperhatikan akan
berpengaruh terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu individu membutuhkan
individu lain yang dapat membantu dan memberikan dukungan sosial. Dengan
rehabilitasi memungkinkan remaja penyandang cacat tubuh mampu berkembang dengan
kesempatan untuk berlatih, bimbingan dan dukungan sosial sejalan perkembangan fisik
dan usia serta mampu menentukan nasib sendiri, tidak tergantung pada orang lain
sampai batas kemampuan, mampu bertanggung jawab atas segala tindakannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan
kemandirian pada remaja penyandang cacat tubuh. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah dukungan sosial, sedangkan variabel tergantungnya adalah
kemandirian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan
negatif antara dukungan sosial dengan kemandirian pada remaja penyandang cacat
tubuh, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah kemandirian pada
remaja penyandang cacat tubuh,
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja penyandang cacat tubuh di Balai
Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sample non random sampling
yaitu tidak semua individu mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel tetapi
didasarkan pada karakteristik-karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 80 orang dengan perincian 35
orang digunakan untuk uji coba dan 45 orang digunakan untuk penelitian.
Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment, diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar -0,531 dengan p
Manusia sebagai makhluk sosial, selalu membutuhkan kehadiran orang lain
dalam hidupnya. Individu yang menyendiri tanpa ada yang memperhatikan akan
berpengaruh terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu individu membutuhkan
individu lain yang dapat membantu dan memberikan dukungan sosial. Dengan
rehabilitasi memungkinkan remaja penyandang cacat tubuh mampu berkembang dengan
kesempatan untuk berlatih, bimbingan dan dukungan sosial sejalan perkembangan fisik
dan usia serta mampu menentukan nasib sendiri, tidak tergantung pada orang lain
sampai batas kemampuan, mampu bertanggung jawab atas segala tindakannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan
kemandirian pada remaja penyandang cacat tubuh. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah dukungan sosial, sedangkan variabel tergantungnya adalah
kemandirian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan
negatif antara dukungan sosial dengan kemandirian pada remaja penyandang cacat
tubuh, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah kemandirian pada
remaja penyandang cacat tubuh,
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja penyandang cacat tubuh di Balai
Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sample non random sampling
yaitu tidak semua individu mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel tetapi
didasarkan pada karakteristik-karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 80 orang dengan perincian 35
orang digunakan untuk uji coba dan 45 orang digunakan untuk penelitian.
Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment, diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) sebesar -0,531 dengan p