BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta
beralihnya era industri ke era globalisasi, persaingan di berbagai bidangpun
semakin ketat termasuk di bidang industri. Dalam menghadapi era globalisasi
serta informasi tersebut peranan sumber daya manusia semakin penting dalam
memanfaatkan perubahan yang terjadi. Melihat bahwa sekarang ini semakin
banyak sumber daya manusia tetapi juga semakin sempitnya lapangan pekerjaan,
oleh karena itu kita bisa melihat sekarang ini bahwa banyak sekali bisnis jaringan
atau biasa disebut MLM (Multi Level Marketing), karena merupakan salah satu
alternatif peluang untuk usaha.
MLM merupakan salah satu sistem pemasaran yang menggunakan
metode penjualan langsung dengan tujuan meningkatkan volume penjualan dan
memenuhi kepuasan konsumen. MLM menjalankan bisnisnya dengan distributor
sebagai saluran distribusi. Seorang distributor berperan dalam mendistribusikan
barang (menjual) dan menawarkan peluang untuk bergabung dalam bisnis
(membangun jaringan penjualan). Peran ini harus dilakukan dengan baik dalam
rangka mencapai prestasi kerja.
Dari hasil observasi di lapangan diketahui ada fenomena bahwa dalam
mencapai prestasi kerja tidak semua distributor berhasil menjual dan membangun
jaringan penjualan. Menurut Gibson Ivancevich dan donnelley (1985), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja salah satunya adalah
kepribadian. Kepribadian adalah faktor yang kompleks tetapi kepribadian tidak
dapat diabaikan begitu saja. Segala perilaku karyawan (distributor) tidak dapat
dipahami tanpa mempertimbangkan kepribadian.
Motivasi diri, motivasi kerja dalam bisnis MLM sangatlah berpengaruh
pada keberhasilan atau kesuksesan seseorang. Kepribadian yang baik juga
mempengaruhi motivasi kerja seseorang karena menuntut adanya interaksi dengan
orang lain. Hal ini hubungannya dengan membangun jaringan seperti menjalin
hubungan yang baik dengan mitra kerja, menjaga komunikasi, kemampuan
mengelola emosi juga termasuk kemampuan memotivasi diri. Motivasi kerja
disini tidak hanya untuk mencapai prestasi kerja yang baik, tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri serta kepuasan dalam diri individu.
Menurut Winardi (dalam Anoraga, 1995) menerangkan bahwa motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada individu yang merangsang untuk melakukan
tindakan-tindakan dengan memberikan yang terbaik bagi dirinya, baik waktu
maupun tenaga demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
Distributor adalah seorang wirausahawan yang mandiri, yang bebas
menentukan target yang ingin dicapai baik dari segi waktu, keuntungan dan
kesempatan dalam mencapai prestasi kerja. Semuanya itu ditentukan oleh dirinya
sendiri. Kemampuan distributor untuk memotivasi diri sendiri membuat
distributor mengarahkan perhatiannya pada tujuan yang hendak dicapai, mampu
menunda dan mengendalikan keinginan untuk memuaskan keinginanya.
Kemampuan untuk memotivasi diri untuk tidak henti-hentinya berlatih secara
rutin menghasilkan ketekunan, rasa antusias, harapan dan optimisme dalam
mencapai prestasi kerja.
Pada pekerjaan-pekerjaan tertentu sifat kepribadian seseorang sangat
mempengaruhi prestasi kerja yang dihasilkannya, terutama pada pekerjaan yang
menuntut adanya interaksi dengan orang lain secara langsung, agar pekerjaan
distributor berjalan efektif dan efisien diperlukan kemampuan mengenali emosi
diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri sendiri,
kemampuan mengenali emosi orang lain dan kemampuan membina dengan orang
lain seperti yang dikemukakan Goleman (1996).
Menjadi seorang distributor MLM kemampuan memotivasi diri sangatlah
penting karena sebagai distributor akan sering dan banyak berinteraksi dengan
konsumen atau orang lain untuk menyampaikan presentasi bisnisnya baik dalam
menjual maupun membangun jaringan, sehingga semakin tinggi kemampuan
memotivasi diri maka akan juga semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut timbul rumusan apakah
ada hubungan antara Motivasi kerja dengan prestasi kerja pada distributor
MLM ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja pada
distributor MLM”.
B. Tujuan penelitian
1. Mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja pada
distributor MLM
2. Mengetahui peranan motivasi kerja terhadap prestasi kerja
3. Mengetahui tingkat motivasi kerja pada distributor MLM
4. Mengetahui tingkat prestasi kerja
C. Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta
beralihnya era industri ke era globalisasi, persaingan di berbagai bidangpun
semakin ketat termasuk di bidang industri. Dalam menghadapi era globalisasi
serta informasi tersebut peranan sumber daya manusia semakin penting dalam
memanfaatkan perubahan yang terjadi. Melihat bahwa sekarang ini semakin
banyak sumber daya manusia tetapi juga semakin sempitnya lapangan pekerjaan,
oleh karena itu kita bisa melihat sekarang ini bahwa banyak sekali bisnis jaringan
atau biasa disebut MLM (Multi Level Marketing), karena merupakan salah satu
alternatif peluang untuk usaha.
MLM merupakan salah satu sistem pemasaran yang menggunakan
metode penjualan langsung dengan tujuan meningkatkan volume penjualan dan
memenuhi kepuasan konsumen. MLM menjalankan bisnisnya dengan distributor
sebagai saluran distribusi. Seorang distributor berperan dalam mendistribusikan
barang (menjual) dan menawarkan peluang untuk bergabung dalam bisnis
(membangun jaringan penjualan). Peran ini harus dilakukan dengan baik dalam
rangka mencapai prestasi kerja.
Dari hasil observasi di lapangan diketahui ada fenomena bahwa dalam
mencapai prestasi kerja tidak semua distributor berhasil menjual dan membangun
jaringan penjualan. Menurut Gibson Ivancevich dan donnelley (1985), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja salah satunya adalah
kepribadian. Kepribadian adalah faktor yang kompleks tetapi kepribadian tidak
dapat diabaikan begitu saja. Segala perilaku karyawan (distributor) tidak dapat
dipahami tanpa mempertimbangkan kepribadian.
Motivasi diri, motivasi kerja dalam bisnis MLM sangatlah berpengaruh
pada keberhasilan atau kesuksesan seseorang. Kepribadian yang baik juga
mempengaruhi motivasi kerja seseorang karena menuntut adanya interaksi dengan
orang lain. Hal ini hubungannya dengan membangun jaringan seperti menjalin
hubungan yang baik dengan mitra kerja, menjaga komunikasi, kemampuan
mengelola emosi juga termasuk kemampuan memotivasi diri. Motivasi kerja
disini tidak hanya untuk mencapai prestasi kerja yang baik, tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri serta kepuasan dalam diri individu.
Menurut Winardi (dalam Anoraga, 1995) menerangkan bahwa motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada individu yang merangsang untuk melakukan
tindakan-tindakan dengan memberikan yang terbaik bagi dirinya, baik waktu
maupun tenaga demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
Distributor adalah seorang wirausahawan yang mandiri, yang bebas
menentukan target yang ingin dicapai baik dari segi waktu, keuntungan dan
kesempatan dalam mencapai prestasi kerja. Semuanya itu ditentukan oleh dirinya
sendiri. Kemampuan distributor untuk memotivasi diri sendiri membuat
distributor mengarahkan perhatiannya pada tujuan yang hendak dicapai, mampu
menunda dan mengendalikan keinginan untuk memuaskan keinginanya.
Kemampuan untuk memotivasi diri untuk tidak henti-hentinya berlatih secara
rutin menghasilkan ketekunan, rasa antusias, harapan dan optimisme dalam
mencapai prestasi kerja.
Pada pekerjaan-pekerjaan tertentu sifat kepribadian seseorang sangat
mempengaruhi prestasi kerja yang dihasilkannya, terutama pada pekerjaan yang
menuntut adanya interaksi dengan orang lain secara langsung, agar pekerjaan
distributor berjalan efektif dan efisien diperlukan kemampuan mengenali emosi
diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri sendiri,
kemampuan mengenali emosi orang lain dan kemampuan membina dengan orang
lain seperti yang dikemukakan Goleman (1996).
Menjadi seorang distributor MLM kemampuan memotivasi diri sangatlah
penting karena sebagai distributor akan sering dan banyak berinteraksi dengan
konsumen atau orang lain untuk menyampaikan presentasi bisnisnya baik dalam
menjual maupun membangun jaringan, sehingga semakin tinggi kemampuan
memotivasi diri maka akan juga semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut timbul rumusan apakah
ada hubungan antara Motivasi kerja dengan prestasi kerja pada distributor
MLM ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja pada
distributor MLM”.
B. Tujuan penelitian
1. Mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja pada
distributor MLM
2. Mengetahui peranan motivasi kerja terhadap prestasi kerja
3. Mengetahui tingkat motivasi kerja pada distributor MLM
4. Mengetahui tingkat prestasi kerja
C. Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: