Abstrak
Setiap orang memiliki kemampuan berbeda untuk menyangga beban
pekerjaannya. Di antara mereka barangkali ada yang cocok untuk beban fisik,
mental, atau sosial atas pekerjaan yang ditekuni. Apapun jenis dan namanya
pekerjaan, secara umum mereka hanya mampu memikul beban sampai suatu batas
tertentu, bahkan ada beban yang dirasa optimal bagi seseorang untuk dapat
memikulnya, namun bagi yang lain sebaliknya. Di dalam bekerja karyawan akan
dihadapkan pada serangkaian tugas dan situasi kerja yang menuntut karyawan
tersebut untuk mampu mengatasi situasi kerja tertentu dan mampu menyelesaikan
tugas. Berdasarkan pengamatan yang diperoleh bahwa orang-orang yang gigih
dalam bekerja mampu mengatasi situasi apabila menemukan hambatan, pantang
menyerah dan selalu berusaha hingga tujuan yang ditetapkan tercapai dengan
baik. Perilaku tersebut salah satunya ditentukan oleh keyakinan diri terhadap
kemampuan yang dimiliki. Aspek keyakinan akan kemampuan diri ini merupakan
salah satu karakteristik kepribadian yang dinamakan self-efficacy.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya hubungan
antara self-efficacy dengan tingkat stres kerja karyawan.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara self-efficacy
dengan tingkat stres kerja. Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi Perusahaan Tenun Java ATBM Pemalang sejumlah 67 orang. Adapun
teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive random
sampling. Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dengan
alat pengumpul data berupa skala self-efficacy dan skala stres kerja.
Hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil rxy sebesar -0,341
dengan p<0,01.>
Setiap orang memiliki kemampuan berbeda untuk menyangga beban
pekerjaannya. Di antara mereka barangkali ada yang cocok untuk beban fisik,
mental, atau sosial atas pekerjaan yang ditekuni. Apapun jenis dan namanya
pekerjaan, secara umum mereka hanya mampu memikul beban sampai suatu batas
tertentu, bahkan ada beban yang dirasa optimal bagi seseorang untuk dapat
memikulnya, namun bagi yang lain sebaliknya. Di dalam bekerja karyawan akan
dihadapkan pada serangkaian tugas dan situasi kerja yang menuntut karyawan
tersebut untuk mampu mengatasi situasi kerja tertentu dan mampu menyelesaikan
tugas. Berdasarkan pengamatan yang diperoleh bahwa orang-orang yang gigih
dalam bekerja mampu mengatasi situasi apabila menemukan hambatan, pantang
menyerah dan selalu berusaha hingga tujuan yang ditetapkan tercapai dengan
baik. Perilaku tersebut salah satunya ditentukan oleh keyakinan diri terhadap
kemampuan yang dimiliki. Aspek keyakinan akan kemampuan diri ini merupakan
salah satu karakteristik kepribadian yang dinamakan self-efficacy.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya hubungan
antara self-efficacy dengan tingkat stres kerja karyawan.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara self-efficacy
dengan tingkat stres kerja. Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi Perusahaan Tenun Java ATBM Pemalang sejumlah 67 orang. Adapun
teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive random
sampling. Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dengan
alat pengumpul data berupa skala self-efficacy dan skala stres kerja.
Hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil rxy sebesar -0,341
dengan p<0,01.>