Didalam perusahaan faktor lingkungan kerja yang nyaman sangat diperlukan. Pelaksanaan
kerja dengan menggunakan alata-alat berat seperti mesin penenun memungkinkan adanya paparan
bunyi yang tidak diinginkan yang disebut dengan kebisingan. Sikap karyawan dalam menghadapi
kebisingan lingkungan kerja berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya. Salah satu dampak dari
kebisingan lingkungan kerja adalah kondisi emosi yang kurang stabil yang dapat mengarah pada
perilaku-perilaku agresi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap kebisingan
lingkungan kerja dengan perilau agresi pada karyawan. Hipotesis yang diajukan penulis adalah ada
hubungan positif antara sikap terhadap kebisingan lingkungan kerja dengan perilaku agresi pada
karyawan.
Penelitian ini dilakukan pada karyawan bagian produksi di PT. Industri Sandang Nusantara
unit Pata Scang dengan menggunakan teknik purposive non random sampling. Subyek dalam
penelitian ini berjumlah 200 orang. 100 orang dikenakan untuk try out dan 100 orang untuk
penelitian. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala sikap terhadap kebisingan kerja dan
skala perilaku agresi.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment
diperoleh nilai (r) sebesar 0,654 dengan p<0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara sikap terhadap kebisingan lingkungan kerja dengan perilaku agresi pada karyawan. Tingkat sikap terhadap kebisingan lingkungan kerja dalam kategori sedang, yang ditunjukkan dengan rerata empirik sebesar 86,620 dan rerata hipotetik sebesar 87,5. Sedangkan perilaku agresi subyek penelitian berada dalam kategori rendah dengan rerata empirik sebesar 74,020 dan rerata hipotetik sebesar 105. Sumbangan efektif sikap terhadap kebisingan lingkungan kerja dengan perilaku agresi 42,8% sisanya sebesar 57,2% yang merupakan sumbangan dari faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara sikap terhadap kebisingan kerja dengan perilaku agresi pada karyawan. Hal ini berarti semakin tinggi sikap terhadap kebisingan lingkungan kerja semakin tinggi pula perilaku agresinya.
