BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di daerah-daerah yang kebutuhan pangannya susah didapat, untuk sekedar memenuhi kebutuhan dasar itu saja merupakan suatu kenikmatan, sehingga makanan yang dikonsumsi hanyalah untuk mempertahankan hidup, mereka tidak akan mempermasalahkan makanan yang dimakan tadi. Namun dalam kondisi normal makanan menjadi suatu hal yang semakin kompleks dewasa ini, banyak faktor yang menentukan apakah makanan tersebut layak/tidak untuk dikonsumsi. Mulai dari penampilan, warna, citarasa, tekstur dan aroma harus dapat memenuhi kriteria umum yang sudah biasa digunakan.
Dikarenakan semakin terbatasnya sumber daya alam dan makin meningkatnya industri makanan dan minuman olahan (processed food) seperti mie instan, biskuit, es krim, permen, sirup dan sebagainya, telah meningkatkan pula kebutuhan akan bahan-bahan tambahan artifisial/sintetis dalam industri tersebut seperti penggunaan pewarna, pengawet, pengembang dan salah satu yang terpenting adalah perasa makanan atau flavor.
Flavor adalah tiruan aroma yang khas dari satu jenis bahan (misalnya apel atau kopi), terdiri dari senyawa-senyawa flavormatik/ester tertentu dicampurkan dalam konsentrasi yang berbeda-beda sehingga terbentuk aroma yang menyerupai buah-buahan, daging, susu, kacang-kacangan dan sebagainya. Misalnya amil asetat menyerupai aroma pisang, vanillin memberikan aroma serupa dengan ekstrak vanili dan amil kaproat mempunyai aroma apel dan nenas.
Flavor sebagai salah satu bagian terpenting dalam industri makanan olahan mempunyai aroma yang khas/spesifik antara satu produsen (flavor house) dengan produsen yang lain, jadi flavor apel merk X dengan flavor apel merk Y tidak bisa sama persis / karakternya yang berbeda-beda. Sebagai contoh flavor apel dari produsen X mempunyai aroma apel merah yang matang dan manis sedangkan flavor apel dari produsen Y aromanya apel hijau yang asam dan segar. Dengan kata lain itu tiap-tiap produsen mempunyai ciri khas aromanya masing-masing yang mungkin tidak dimiliki oleh produsen lain. Tinggal dari pihak konsumen (perusahaan pembuat makanan) sendiri yang harus menentukan aroma manakah yang paling sesuai dengan produk yang sedang mereka kembangkan.
Oleh karena sifat flavor yang sangat khas tersebut, pada umumnya konsumen yang telah memutuskan untuk memakai produk flavor tertentu, mereka tidak akan mudah untuk mengganti dengan merk yang lain, karena penggantian flavor akan menyebabkan berubahnya rasa / identitas yang selama ini telah dikenal di masyarakat. Namun dalam prakteknya masih banyak perusahaan yang mengganti penggunaan flavor tadi, hal inilah yang menarik bagi penulis untuk mengetahui apakah ada ketidakpuasan konsumen (perusahaan pembuat makanan) terhadap kauliatas atau harga yang menyebabkan mereka berpaling dari flavor yang sudah ada.
Untuk itu penulis mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Flavor Terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT Sumber Indokemjaya.”
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Semakin banyaknya persaingan, dengan bermunculnya berbagai merek baru yang beredar di pasaran.
b. Segmentasi pasar di kelas menengah yang paling banyak diminati oleh para pemain baru.
c. Kualitas produk yang kadang-kadang tidak sesuai standar, dibawah harapan konsumen.
d. Harga jual yang melampaui ekspektasi dari pelanggan sehingga mereka tidak puas dengan produk yang ditawarkan.
2. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang teridentifikasi diatas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada masalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pelanggan yang diukur berdasarkan data-data di perusahaan ini dan penggalian informasi dari pelanggan langsung.
C. Perumusan Masalah
Berdasar identifikasi masalah diatas, dapat dikembangkan suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kualitas produk dan harga flavor terhadap kepuasan pelanggan di PT Sumber Indokemjaya.
2. Variabel mana yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan apakah kualitas atau harga produk.
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini, sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka penulis mempunyai tujuan yakni :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di daerah-daerah yang kebutuhan pangannya susah didapat, untuk sekedar memenuhi kebutuhan dasar itu saja merupakan suatu kenikmatan, sehingga makanan yang dikonsumsi hanyalah untuk mempertahankan hidup, mereka tidak akan mempermasalahkan makanan yang dimakan tadi. Namun dalam kondisi normal makanan menjadi suatu hal yang semakin kompleks dewasa ini, banyak faktor yang menentukan apakah makanan tersebut layak/tidak untuk dikonsumsi. Mulai dari penampilan, warna, citarasa, tekstur dan aroma harus dapat memenuhi kriteria umum yang sudah biasa digunakan.
Dikarenakan semakin terbatasnya sumber daya alam dan makin meningkatnya industri makanan dan minuman olahan (processed food) seperti mie instan, biskuit, es krim, permen, sirup dan sebagainya, telah meningkatkan pula kebutuhan akan bahan-bahan tambahan artifisial/sintetis dalam industri tersebut seperti penggunaan pewarna, pengawet, pengembang dan salah satu yang terpenting adalah perasa makanan atau flavor.
Flavor adalah tiruan aroma yang khas dari satu jenis bahan (misalnya apel atau kopi), terdiri dari senyawa-senyawa flavormatik/ester tertentu dicampurkan dalam konsentrasi yang berbeda-beda sehingga terbentuk aroma yang menyerupai buah-buahan, daging, susu, kacang-kacangan dan sebagainya. Misalnya amil asetat menyerupai aroma pisang, vanillin memberikan aroma serupa dengan ekstrak vanili dan amil kaproat mempunyai aroma apel dan nenas.
Flavor sebagai salah satu bagian terpenting dalam industri makanan olahan mempunyai aroma yang khas/spesifik antara satu produsen (flavor house) dengan produsen yang lain, jadi flavor apel merk X dengan flavor apel merk Y tidak bisa sama persis / karakternya yang berbeda-beda. Sebagai contoh flavor apel dari produsen X mempunyai aroma apel merah yang matang dan manis sedangkan flavor apel dari produsen Y aromanya apel hijau yang asam dan segar. Dengan kata lain itu tiap-tiap produsen mempunyai ciri khas aromanya masing-masing yang mungkin tidak dimiliki oleh produsen lain. Tinggal dari pihak konsumen (perusahaan pembuat makanan) sendiri yang harus menentukan aroma manakah yang paling sesuai dengan produk yang sedang mereka kembangkan.
Oleh karena sifat flavor yang sangat khas tersebut, pada umumnya konsumen yang telah memutuskan untuk memakai produk flavor tertentu, mereka tidak akan mudah untuk mengganti dengan merk yang lain, karena penggantian flavor akan menyebabkan berubahnya rasa / identitas yang selama ini telah dikenal di masyarakat. Namun dalam prakteknya masih banyak perusahaan yang mengganti penggunaan flavor tadi, hal inilah yang menarik bagi penulis untuk mengetahui apakah ada ketidakpuasan konsumen (perusahaan pembuat makanan) terhadap kauliatas atau harga yang menyebabkan mereka berpaling dari flavor yang sudah ada.
Untuk itu penulis mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Flavor Terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT Sumber Indokemjaya.”
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Semakin banyaknya persaingan, dengan bermunculnya berbagai merek baru yang beredar di pasaran.
b. Segmentasi pasar di kelas menengah yang paling banyak diminati oleh para pemain baru.
c. Kualitas produk yang kadang-kadang tidak sesuai standar, dibawah harapan konsumen.
d. Harga jual yang melampaui ekspektasi dari pelanggan sehingga mereka tidak puas dengan produk yang ditawarkan.
2. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang teridentifikasi diatas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada masalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pelanggan yang diukur berdasarkan data-data di perusahaan ini dan penggalian informasi dari pelanggan langsung.
C. Perumusan Masalah
Berdasar identifikasi masalah diatas, dapat dikembangkan suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kualitas produk dan harga flavor terhadap kepuasan pelanggan di PT Sumber Indokemjaya.
2. Variabel mana yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan apakah kualitas atau harga produk.
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini, sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka penulis mempunyai tujuan yakni :