BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CV Balqis Queen, salah satu produsen sabun mandi, harus menghadapi persaingan yang ketat. Kuatnya produk lama bertahan di pasar dan munculnya merk-merk produk atau varian baru di pasaran menjadi salah satu indikatornya. Berdasar data dari badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) dalam rentang empat bulan, dari bulan Januari sampai dengan April 2005, telah dikeluarkan lima puluh satu ijin edar baru untuk produk sabun mandi (POM,2005). Kenyataan ini berdampak pada iklim persaingan yang kompetitif.
Menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka CV Balqis Queen memerlukan strategi agar bisa bertahan. Salah satu strategi persaingan adalah dengan mengembangkan produk (Ulrich,2001). Dalam melakukan pengembangan produk harus berfokus pada pelanggan karena apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya bila tidak berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan (Tjiptono,2002). Oleh karena itu, pengembangan produk dengan fokus kebutuhan pelanggan akan menjadi salah satu strategi untuk memenangkan persaingan.
Pengembangan produk sebaiknya menggunakan metode yang terstruktur (Ulrich,2001). Pengembangan produk harus diawali dengan identifikasi kebutuhan pelanggan (Ulrich,2001). Proses identifikasi kebutuhan pelanggan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang penting dan berhubungan dengan kepuasan pelanggan sebagai dasar dalam langkah pengembangan produk selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Perlu diketahui apa saja atribut-atribut yang harus diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasaan pelanggan produk sabun mandi.
2. Perlunya mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan dari masing-masing atribut bagi pelanggan
3. Perlunya menentukan prioritas atribut yang harus dikembangkan
4. Perlunya perancangan pengembangan produk sabun mandi produksi CV Balqis Queen
1.3 Asumsi dan Batasan Masalah
Batasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Produk yang akan menjadi bahasan dalam penelitian pengembangan produk ini adalah produk sabun mandi dengan merk Laban jenis Anti Septik.
2. Sampel konsumen untuk pengumpulan data survai konsumen hanya dilakukan di Yogyakarta.
3. Sampel yang diambil adalah orang yang belum pernah menggunakan sabun Laban Antiseptik. Hal ini berkaitan dengan keinginan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
4. Penelitian ini dibatasi sampai pada perancangan pengembangan produk.
5. Cakupan atribut kebutuhan konsumen meliputi isi produk, kemasan dan harga. Sedangkan upaya perbaikan yang sampai tahap pengujian hanya yang berkaitan dengan isi produk, sementara untuk atribut lain hanya berupa saran perbaikan.
Asumsi yang digunakan adalah :
1. Asumsi yang digunakan dalam pemakaian metode kuesioner dan wawancara :
a. Subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
c. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
2. Pada perancangan skala kuesioner terdapat kontinum (variasi data menurut tingkatan) yang nyata.
3. Jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pengembangan produk sabun mandi produksi CV Balqis Queen adalah:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CV Balqis Queen, salah satu produsen sabun mandi, harus menghadapi persaingan yang ketat. Kuatnya produk lama bertahan di pasar dan munculnya merk-merk produk atau varian baru di pasaran menjadi salah satu indikatornya. Berdasar data dari badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) dalam rentang empat bulan, dari bulan Januari sampai dengan April 2005, telah dikeluarkan lima puluh satu ijin edar baru untuk produk sabun mandi (POM,2005). Kenyataan ini berdampak pada iklim persaingan yang kompetitif.
Menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka CV Balqis Queen memerlukan strategi agar bisa bertahan. Salah satu strategi persaingan adalah dengan mengembangkan produk (Ulrich,2001). Dalam melakukan pengembangan produk harus berfokus pada pelanggan karena apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya bila tidak berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan (Tjiptono,2002). Oleh karena itu, pengembangan produk dengan fokus kebutuhan pelanggan akan menjadi salah satu strategi untuk memenangkan persaingan.
Pengembangan produk sebaiknya menggunakan metode yang terstruktur (Ulrich,2001). Pengembangan produk harus diawali dengan identifikasi kebutuhan pelanggan (Ulrich,2001). Proses identifikasi kebutuhan pelanggan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang penting dan berhubungan dengan kepuasan pelanggan sebagai dasar dalam langkah pengembangan produk selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Perlu diketahui apa saja atribut-atribut yang harus diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasaan pelanggan produk sabun mandi.
2. Perlunya mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan dari masing-masing atribut bagi pelanggan
3. Perlunya menentukan prioritas atribut yang harus dikembangkan
4. Perlunya perancangan pengembangan produk sabun mandi produksi CV Balqis Queen
1.3 Asumsi dan Batasan Masalah
Batasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Produk yang akan menjadi bahasan dalam penelitian pengembangan produk ini adalah produk sabun mandi dengan merk Laban jenis Anti Septik.
2. Sampel konsumen untuk pengumpulan data survai konsumen hanya dilakukan di Yogyakarta.
3. Sampel yang diambil adalah orang yang belum pernah menggunakan sabun Laban Antiseptik. Hal ini berkaitan dengan keinginan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
4. Penelitian ini dibatasi sampai pada perancangan pengembangan produk.
5. Cakupan atribut kebutuhan konsumen meliputi isi produk, kemasan dan harga. Sedangkan upaya perbaikan yang sampai tahap pengujian hanya yang berkaitan dengan isi produk, sementara untuk atribut lain hanya berupa saran perbaikan.
Asumsi yang digunakan adalah :
1. Asumsi yang digunakan dalam pemakaian metode kuesioner dan wawancara :
a. Subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b. Apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
c. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
2. Pada perancangan skala kuesioner terdapat kontinum (variasi data menurut tingkatan) yang nyata.
3. Jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pengembangan produk sabun mandi produksi CV Balqis Queen adalah: