BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap saat, kapan pun dan di mana pun, manusia selalu berkomunikasi. Tanpa melihat jenis kelamin, faktor usia ataupun strata sosial. Berkomunikasi adalah sebuah jembatan yang dapat menghubungkan maksud dan tujuan manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tanpa berkomunikasi manusia tidak dapat memberikan pengertian tentang apa yang mereka inginkan atau yang mereka harapkan dari lawan bicara mereka.
Dalam berkomunikasi manusia sering kali mendapat kendala. Salah satu kendala yang sering ditemui adalah jarak. Komunikasi tatap muka hanya dapat dilakukan untuk jarak tertentu. Oleh karena itu manusia mulai berpikir dan melakukan eksperimen untuk menutupi kekurangan ini.
Setelah ditemukannya telegrap, lalu kemudian disusul dengan telepon akhirnya manusia dapat berkomunikasi walaupun terpisah jarak yang sangat jauh. Setelah sekian lama ternyata alat ini juga belum mampu memenuhi kebutuhan manusia yang memiliki mobilitas tinggi. Manusia yang selalu berpindah-pindah tempat tidak dapat berkomunikasi dengan telepon yang penempatannya dibuat permanen. Akhirnya diciptakanlah handphone yang dapat dipakai untuk berkomunikasi pada saat apapun dan di manapun.
PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, adalah salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia sebagai service provider seluler teknologi CDMA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu dari produk yang dikeluarkan oleh PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia itu adalah CERIA. Teknologi CDMA ini memiliki berbagai keunggulan dibanding teknologi GSM atau teknologi CDMA dari para perusahaan kompetitor.
Dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Kotler (1997:107) menyatakan bahwa “secara tradisional, harga adalah penentu utama untuk menentukan suatu keputusan pembelian.” Selain itu harga menjadi faktor penentu dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Sedangkan peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
Dengan banyaknya kompetitor lain yang sejenis dan perang harga yang diterapkan, hanya perusahaan yang mengerti keinginan konsumenlah yang dapat bertahan. Karena dengan mengetahui faktor-faktor pembelian konsumen, CERIA dapat mengambil kebijakan-kebijakan tepat yang akhirnya dapat membuat konsumen loyal dan tidak beralih ke produk yang lain.
Selain itu, promosi melalui iklan dengan menampilkan tokoh terkenal merupakan strategi pemasaran untuk menginformasikan produk dan menarik minat calon konsumen untuk membeli produk. Iklan adalah sebagai alat komunikasi pemasaran dari perusahaan kepada calon konsumennya.
Atas dasar itulah maka penulis ingin mencoba membahas permasalahan ini sebagai objek dari skripsi, dengan judul: “PERSEPSI MASYARAKAT KOTA SERANG TERHADAP PRODUK, HARGA DAN PROMOSI MEREK "CERIA" PT SAMPOERNA TELEKOMUNIKASI INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN MINAT MEMBELI”.
1.2. Identifikasi Masalah
Penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul yang berkaitan dengan kualitas, harga dan promosi produk CERIA sebagai berikut:
1. Persaingan harga yang semakin gencar dilakukan di berbagai media-media membuat persaingan di antara perusahaan seluler semakin tajam. Hal ini membuat perusahaan berusaha keras dalam menanamkan citra produk yang baik di benak konsumen.
2. Teknologi CERIA menggunakan jaringan CDMA. Kelemahan jaringan CDMA hanya terbatas pada pemakaian di dalam kota tertentu. Nomor CDMA yang sama tidak bisa dibawa ke luar kota daerah cakupan pada saat pembelian.
3. Jaringan teknologi pendukung yang masih berada di bawah jaringan GSM yang memiliki kapasitas jangkauan area yang lebih luas serta jaringan teknologi pendukung yang telah tinggi.
4. Alasan-alasan konsumen dalam keputusan pembelian produk CERIA umumnya diduga didasarkan pada tiga hal utama, yaitu kualitas produk, harga produk, dan adanya promosi dari iklan.
1.3. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, terlihat bahwa penelitian mengenai produk CERIA terkait dengan banyak hal, untuk itu perlu dilakukan pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalu luas.
Penulis membatasi masalah utama dalam penelitian ini yaitu hanya akan membahas permasalahan pada nomor 4, yaitu mengenai alasan-alasan (persepsi) pelanggan dalam membeli produk CERIA yang diduga dipengaruhi oleh kualitas, harga produk, dan promosi melalui iklan.
Selain itu, pembatasan masalah dilakukan dalam cakupan penelitian, di mana dalam penelitian dibatasi pada masyarakat Kota Serang. Alasan pembatasan ini adalah karena masyarakat Kota Serang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat ditinjau dari segi ekonomi, sehingga harga produk telekomunikasi yang murah menjadi pertimbangan tersendiri dalam membeli produk telekomunikasi.
Dengan demikian, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: “Bagaiamana Pengaruh Persepsi Masyarakat Kota Serang terhadap Kualitas, Harga dan Promosi terhadap Minat Pembelian Produk CERIA pada PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia”?
1.4. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas, maka masalah pokok yang akan diteliti dapat dirinci secara detail ke dalam beberapa pertanyaan penelitian di bawah ini:
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap saat, kapan pun dan di mana pun, manusia selalu berkomunikasi. Tanpa melihat jenis kelamin, faktor usia ataupun strata sosial. Berkomunikasi adalah sebuah jembatan yang dapat menghubungkan maksud dan tujuan manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tanpa berkomunikasi manusia tidak dapat memberikan pengertian tentang apa yang mereka inginkan atau yang mereka harapkan dari lawan bicara mereka.
Dalam berkomunikasi manusia sering kali mendapat kendala. Salah satu kendala yang sering ditemui adalah jarak. Komunikasi tatap muka hanya dapat dilakukan untuk jarak tertentu. Oleh karena itu manusia mulai berpikir dan melakukan eksperimen untuk menutupi kekurangan ini.
Setelah ditemukannya telegrap, lalu kemudian disusul dengan telepon akhirnya manusia dapat berkomunikasi walaupun terpisah jarak yang sangat jauh. Setelah sekian lama ternyata alat ini juga belum mampu memenuhi kebutuhan manusia yang memiliki mobilitas tinggi. Manusia yang selalu berpindah-pindah tempat tidak dapat berkomunikasi dengan telepon yang penempatannya dibuat permanen. Akhirnya diciptakanlah handphone yang dapat dipakai untuk berkomunikasi pada saat apapun dan di manapun.
PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, adalah salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia sebagai service provider seluler teknologi CDMA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu dari produk yang dikeluarkan oleh PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia itu adalah CERIA. Teknologi CDMA ini memiliki berbagai keunggulan dibanding teknologi GSM atau teknologi CDMA dari para perusahaan kompetitor.
Dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Kotler (1997:107) menyatakan bahwa “secara tradisional, harga adalah penentu utama untuk menentukan suatu keputusan pembelian.” Selain itu harga menjadi faktor penentu dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Sedangkan peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
Dengan banyaknya kompetitor lain yang sejenis dan perang harga yang diterapkan, hanya perusahaan yang mengerti keinginan konsumenlah yang dapat bertahan. Karena dengan mengetahui faktor-faktor pembelian konsumen, CERIA dapat mengambil kebijakan-kebijakan tepat yang akhirnya dapat membuat konsumen loyal dan tidak beralih ke produk yang lain.
Selain itu, promosi melalui iklan dengan menampilkan tokoh terkenal merupakan strategi pemasaran untuk menginformasikan produk dan menarik minat calon konsumen untuk membeli produk. Iklan adalah sebagai alat komunikasi pemasaran dari perusahaan kepada calon konsumennya.
Atas dasar itulah maka penulis ingin mencoba membahas permasalahan ini sebagai objek dari skripsi, dengan judul: “PERSEPSI MASYARAKAT KOTA SERANG TERHADAP PRODUK, HARGA DAN PROMOSI MEREK "CERIA" PT SAMPOERNA TELEKOMUNIKASI INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN MINAT MEMBELI”.
1.2. Identifikasi Masalah
Penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul yang berkaitan dengan kualitas, harga dan promosi produk CERIA sebagai berikut:
1. Persaingan harga yang semakin gencar dilakukan di berbagai media-media membuat persaingan di antara perusahaan seluler semakin tajam. Hal ini membuat perusahaan berusaha keras dalam menanamkan citra produk yang baik di benak konsumen.
2. Teknologi CERIA menggunakan jaringan CDMA. Kelemahan jaringan CDMA hanya terbatas pada pemakaian di dalam kota tertentu. Nomor CDMA yang sama tidak bisa dibawa ke luar kota daerah cakupan pada saat pembelian.
3. Jaringan teknologi pendukung yang masih berada di bawah jaringan GSM yang memiliki kapasitas jangkauan area yang lebih luas serta jaringan teknologi pendukung yang telah tinggi.
4. Alasan-alasan konsumen dalam keputusan pembelian produk CERIA umumnya diduga didasarkan pada tiga hal utama, yaitu kualitas produk, harga produk, dan adanya promosi dari iklan.
1.3. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, terlihat bahwa penelitian mengenai produk CERIA terkait dengan banyak hal, untuk itu perlu dilakukan pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalu luas.
Penulis membatasi masalah utama dalam penelitian ini yaitu hanya akan membahas permasalahan pada nomor 4, yaitu mengenai alasan-alasan (persepsi) pelanggan dalam membeli produk CERIA yang diduga dipengaruhi oleh kualitas, harga produk, dan promosi melalui iklan.
Selain itu, pembatasan masalah dilakukan dalam cakupan penelitian, di mana dalam penelitian dibatasi pada masyarakat Kota Serang. Alasan pembatasan ini adalah karena masyarakat Kota Serang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat ditinjau dari segi ekonomi, sehingga harga produk telekomunikasi yang murah menjadi pertimbangan tersendiri dalam membeli produk telekomunikasi.
Dengan demikian, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: “Bagaiamana Pengaruh Persepsi Masyarakat Kota Serang terhadap Kualitas, Harga dan Promosi terhadap Minat Pembelian Produk CERIA pada PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia”?
1.4. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas, maka masalah pokok yang akan diteliti dapat dirinci secara detail ke dalam beberapa pertanyaan penelitian di bawah ini:
