ABSTRAK
Telah dilakukan penetapan kadar sulfametoksazol dan trimetoprim dalam sediaan tablet dengan nama dagang dan generik dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase balik dengan kolom VP-ODS (4,6 mm x 25 cm), fase gerak campuran air : asetonitril : trietilamin, laju aliran 2 ml/menit, sensitivitas 0,01 AUFS pada panjang gelombang 270 nm.
Hasil uji identifikasi sulfametoksazol BPFI, trimetoprim BPFI, sediaan tablet yang dibuat sendiri dan yang terdapat dalam perdagangan diperoleh waktu retensi yang sama yaitu 10 menit untuk sulfametoksazol dan 3 menit untuk trimetoprim.
Penentuan linieritas kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara luas puncak dengan konsentrasi untuk sulfametoksazol pada konsentrasi 50 sampai 250 μg/ml dengan koefisien korelasi, r = 0,9997 dan dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 123057,9697 + 42046,8699X, untuk trimetoprim pada konsentrasi 10 sampai 50 μg/ml dengan koefisien korelasi, r = 0,9998 dan dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 5460,4848 + 11816,2472X.
Uji validasi dari sediaan tablet yang dibuat sendiri, secara statistik diperoleh kadar sulfametoksazol yang sebenarnya 96.35% ± 3.29 dengan persen perolehan kembali = 96.35%, kesalahan relatif (KR) = 3.65%, koefisien variasi (KV) = 2.0%, limit deteksi (LOD)= 5.19 mcg/ml dan limit kuantitasi (LOQ) = 17.32 mcg/ml, untuk trimetoprim diperoleh kadar yang sebenarnya 96.67% ± 3.16 dengan persen perolehan kembali = 96.67%, kesalahan relatif (KR) = 3.33%, Universitas Sumatera Utara
koefisien variasi (KV)= 1.98%, limit deteksi (LOD) = 0.87 mcg/ml, limit kuantitasi (LOQ) = 2.89 mcg/ml.
Dari hasil penelitian diperoleh kadar sulfametoksazol dan trimetoprim dalam sediaan tablet dengan nama generik untuk produk PT. Indofarma, sulfametoksazol = 98.33% ± 2.52, dan trimetoprim = 98.70% ± 1.53, PT. Phyto Kemo Agung Farma, sulfametoksazol = 102.25% ± 2.46, trimetoprim = 100.93% ± 1.79, untuk sediaan dengan nama dagang yaitu produk PT. Roche (Bactrim), sulfametoksazol = 101.64% ± 2.78, trimetoprim = 101.95% ± 2.66.
Semua sediaan tablet yang dianalisis memenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV (1995), yaitu mengandung sulfametoksazol dan trimetoprim tidak kurang 93,0% dan tidak lebih dari 107,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Telah dilakukan penetapan kadar sulfametoksazol dan trimetoprim dalam sediaan tablet dengan nama dagang dan generik dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase balik dengan kolom VP-ODS (4,6 mm x 25 cm), fase gerak campuran air : asetonitril : trietilamin, laju aliran 2 ml/menit, sensitivitas 0,01 AUFS pada panjang gelombang 270 nm.
Hasil uji identifikasi sulfametoksazol BPFI, trimetoprim BPFI, sediaan tablet yang dibuat sendiri dan yang terdapat dalam perdagangan diperoleh waktu retensi yang sama yaitu 10 menit untuk sulfametoksazol dan 3 menit untuk trimetoprim.
Penentuan linieritas kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara luas puncak dengan konsentrasi untuk sulfametoksazol pada konsentrasi 50 sampai 250 μg/ml dengan koefisien korelasi, r = 0,9997 dan dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 123057,9697 + 42046,8699X, untuk trimetoprim pada konsentrasi 10 sampai 50 μg/ml dengan koefisien korelasi, r = 0,9998 dan dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 5460,4848 + 11816,2472X.
Uji validasi dari sediaan tablet yang dibuat sendiri, secara statistik diperoleh kadar sulfametoksazol yang sebenarnya 96.35% ± 3.29 dengan persen perolehan kembali = 96.35%, kesalahan relatif (KR) = 3.65%, koefisien variasi (KV) = 2.0%, limit deteksi (LOD)= 5.19 mcg/ml dan limit kuantitasi (LOQ) = 17.32 mcg/ml, untuk trimetoprim diperoleh kadar yang sebenarnya 96.67% ± 3.16 dengan persen perolehan kembali = 96.67%, kesalahan relatif (KR) = 3.33%, Universitas Sumatera Utara
koefisien variasi (KV)= 1.98%, limit deteksi (LOD) = 0.87 mcg/ml, limit kuantitasi (LOQ) = 2.89 mcg/ml.
Dari hasil penelitian diperoleh kadar sulfametoksazol dan trimetoprim dalam sediaan tablet dengan nama generik untuk produk PT. Indofarma, sulfametoksazol = 98.33% ± 2.52, dan trimetoprim = 98.70% ± 1.53, PT. Phyto Kemo Agung Farma, sulfametoksazol = 102.25% ± 2.46, trimetoprim = 100.93% ± 1.79, untuk sediaan dengan nama dagang yaitu produk PT. Roche (Bactrim), sulfametoksazol = 101.64% ± 2.78, trimetoprim = 101.95% ± 2.66.
Semua sediaan tablet yang dianalisis memenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV (1995), yaitu mengandung sulfametoksazol dan trimetoprim tidak kurang 93,0% dan tidak lebih dari 107,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.