Skizofrenia adalah penyakit yang diakibatkan gangguan susunan selsel
syaraf pada otak manusia. Menurut nilai-nilai masyarakat di Kota Langsa
terutama yang bertempat tinggal di desa Birem Puntong, penyakit gangguan jiwa
merupakan suatu hal yang disebabkan oleh sesuatu yang magis seperti “guna-guna
atau santet”, sehingga keluarga akan membawa anggota keluarga yang sakit ke
dukun atau orang pintar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
mendapatkan gambaran tentang pengalaman keluarga sebagai pemberi asuhan
perawatan pada penderita skiziofrenia, mengidentifikasi dampak dari pengalaman
keluarga sebagai pemberi asuhan perawatan terhadap fungsi keluarga serta untuk
mengidentifikasi kebutuhan keluarga sebagai pemberi asuhan perawatan pada
penderita skizofrenia. Penelitian ini dilakukan di Desa Birem Puntong Kota
Langsa dari bulan Agustus sampai dengan bulan September dengan menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan jumlah responden
sebanyak lima orang. Proses pengumpulan data melalui kuesioner demografi
sebagai data dasar dan melakukan wawancara mendalam. Data dianalisa dengan
teknik triangulasi data, sehingga diperoleh hasil penelitian tentang pengalaman
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita skizofrenia di rumah yaitu,
adanya perasaan rendah diri, perasaan hancur, putus asa dan patah semangat,
curiga, khawatir, gelisah, malas dan memberikan pengajaran dan bimbingan
rohani. Responden juga merasakan kesulitan didalam merawat penderita
skizofrenia di rumah karena tingginya biaya pengobatan dan terbatasnya sarana
kesehatan tentang gangguan jiwa. Sedangkan dampak yang dirasakan responden
yaitu, menyadarkan tentang siapa diri sendiri, menimbulkan rasa percaya diri,
menimbulkan rasa menyayangi dan mengampuni yang pada akhirnya dapat
memberikan kesembuhan
