ABSTRAK
Formalin adalah salah satu bahan tambahan makanan untuk pengawet yang
dilarang secara resmi melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1168/Menkes/PerIX/1999.
Sebagian nelayan diduga menggunakan formalin (bahan pengawet mayat)
untuk mengawetkan ikan segar yang barn ditangkapnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar formalin pada ikan segar
yang dijual di Pasar Inpres Pasar II K.isaran Keeamatan Kota Kisaran Barat
Kabupaten Asahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai bersifat deskriptif.
Data primer diperoleh dari pengumpulan data dilakukan secara observasi langsung ke
tempat penjualan ikan segar yang ada di Pasar Inpres Pasar II Kisaran, kemudian
diperiksa di Laboratoriurn Kimia Analitik F- MlPA USU. Pemeriksaan dilakukan
secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi Nash. Setelah terbukti positif
mengandung formalin maka sampel tersebut diperiksa secara kuantitatif dengan
metode spektrofotometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 (sepuluh) sampel yang diperiksa
temyata seluruhnya mengandung formalin dimana ikan segar yang kadar formalinnya
tertinggi terkandung pada ikan Pari yaitu sebesar 11.29 mgIL, menyusul lkan
Manyung dan Kakap sebesar 10,86 mgIL, sedangkan yang terendah adalah pada ikan
Kembung yaitu sebesar 1.23 mgIL.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap ikan segar tersebut, disimpulkan bahwa
pengawasan dan distribusi tata niaga formalin yang dilakukan oleh pihak terkait
masih belurn optimal, terbukti bahwa masih adanya formalin terkandung pada ikan
segar dengan tujuan agar ikan dapat tahan lama, hal ini bertentangan dengan
peraturan yang telah ada serta mempunyai efek yang berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Perlu adanya penyuluhan, pembinaan dan pengawasan bagi nelayan serta
diperketat pengaturan tata niaga formalin.
Formalin adalah salah satu bahan tambahan makanan untuk pengawet yang
dilarang secara resmi melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1168/Menkes/PerIX/1999.
Sebagian nelayan diduga menggunakan formalin (bahan pengawet mayat)
untuk mengawetkan ikan segar yang barn ditangkapnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar formalin pada ikan segar
yang dijual di Pasar Inpres Pasar II K.isaran Keeamatan Kota Kisaran Barat
Kabupaten Asahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai bersifat deskriptif.
Data primer diperoleh dari pengumpulan data dilakukan secara observasi langsung ke
tempat penjualan ikan segar yang ada di Pasar Inpres Pasar II Kisaran, kemudian
diperiksa di Laboratoriurn Kimia Analitik F- MlPA USU. Pemeriksaan dilakukan
secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi Nash. Setelah terbukti positif
mengandung formalin maka sampel tersebut diperiksa secara kuantitatif dengan
metode spektrofotometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 (sepuluh) sampel yang diperiksa
temyata seluruhnya mengandung formalin dimana ikan segar yang kadar formalinnya
tertinggi terkandung pada ikan Pari yaitu sebesar 11.29 mgIL, menyusul lkan
Manyung dan Kakap sebesar 10,86 mgIL, sedangkan yang terendah adalah pada ikan
Kembung yaitu sebesar 1.23 mgIL.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap ikan segar tersebut, disimpulkan bahwa
pengawasan dan distribusi tata niaga formalin yang dilakukan oleh pihak terkait
masih belurn optimal, terbukti bahwa masih adanya formalin terkandung pada ikan
segar dengan tujuan agar ikan dapat tahan lama, hal ini bertentangan dengan
peraturan yang telah ada serta mempunyai efek yang berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Perlu adanya penyuluhan, pembinaan dan pengawasan bagi nelayan serta
diperketat pengaturan tata niaga formalin.