ABSTRAK
Klinik sanitasi sebagai salah satu pelayanan di pus kesmas yang mengintegrasikan
antara upaya kuratif, promotif dan preventif, yang mempunyai peran antara lain sebagai
pusat informasi, pusat rujukan fasilitator di bidang kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan. Empat faktor yang dapat mempenga ruhi derajat kesehatan yaitu
lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Lingkungan mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam mempengaruhi derajat kesehatan.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program klinik
sanita si di seluruh puskesmas di Kota Dumai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftif dan informan
dalam penelitian ini adalah tenaga pelaksanaan klinik sanitasi puskesmas dan kepala
seksi penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai dengan jumlah informan 10
orang.
Hasil penelitian diketahui bahwa petugas sudah berlatarbelakang pendidikan
sanitasi namun jumlahnya masih kurang, sarana dan prasarana sudah ada tetapi belum
lengkap, pedoman dan petunjuk teknis sudah tersedia di seluruh Puskesmas, program
klinik sanitasi sudah berjalan di 8 puskesmas dari 9 puskesmas yang ada di Kota Dumai,
namum hasilnya belum maksimal karena masih rendahnya jumlah kunjungan klinik
sanitasi yaitu 1579 (10,98%) kunjungan pasien dari 28629 (19%) kasus penyaki t berbasis
lingkungan dan 45 kunjungan klien, keberhasilan yang dicapai hanya 10,98% dari 50%
target kota Dumai serta belum ada evaluasi secara rutin terhadap program klinik sanitasi.
Berdasarkan has il penelitian disarankan kepada seluruh puskesmas untuk
membuat skema alur masuk pasien/klein klinik sanitasi dan menempatkan diruang tunggu
pasien. Dinas kesehatan perlu melakukan pembinaan dan supervisi terhadap petugas
puskesmas agar program klinik sanitasi dapat berjalan dengan maksimal. Agar pasien
klinik s anitasi tidak drop aut sebaiknya ruangan klinik sanitasi bersebelahan dengan
ruang pemeriksaan pasien.Untuk kelangsungan suatu program perlu ada dana agar dapat
mendukung kegiatan -kegiatan klinik sanitasi dan sebaiknya dana disesuaikan dengan
jumlah kasus penyakit berbasis lingkungan di masing-masing puskesmas.
Klinik sanitasi sebagai salah satu pelayanan di pus kesmas yang mengintegrasikan
antara upaya kuratif, promotif dan preventif, yang mempunyai peran antara lain sebagai
pusat informasi, pusat rujukan fasilitator di bidang kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan. Empat faktor yang dapat mempenga ruhi derajat kesehatan yaitu
lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Lingkungan mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam mempengaruhi derajat kesehatan.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program klinik
sanita si di seluruh puskesmas di Kota Dumai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftif dan informan
dalam penelitian ini adalah tenaga pelaksanaan klinik sanitasi puskesmas dan kepala
seksi penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai dengan jumlah informan 10
orang.
Hasil penelitian diketahui bahwa petugas sudah berlatarbelakang pendidikan
sanitasi namun jumlahnya masih kurang, sarana dan prasarana sudah ada tetapi belum
lengkap, pedoman dan petunjuk teknis sudah tersedia di seluruh Puskesmas, program
klinik sanitasi sudah berjalan di 8 puskesmas dari 9 puskesmas yang ada di Kota Dumai,
namum hasilnya belum maksimal karena masih rendahnya jumlah kunjungan klinik
sanitasi yaitu 1579 (10,98%) kunjungan pasien dari 28629 (19%) kasus penyaki t berbasis
lingkungan dan 45 kunjungan klien, keberhasilan yang dicapai hanya 10,98% dari 50%
target kota Dumai serta belum ada evaluasi secara rutin terhadap program klinik sanitasi.
Berdasarkan has il penelitian disarankan kepada seluruh puskesmas untuk
membuat skema alur masuk pasien/klein klinik sanitasi dan menempatkan diruang tunggu
pasien. Dinas kesehatan perlu melakukan pembinaan dan supervisi terhadap petugas
puskesmas agar program klinik sanitasi dapat berjalan dengan maksimal. Agar pasien
klinik s anitasi tidak drop aut sebaiknya ruangan klinik sanitasi bersebelahan dengan
ruang pemeriksaan pasien.Untuk kelangsungan suatu program perlu ada dana agar dapat
mendukung kegiatan -kegiatan klinik sanitasi dan sebaiknya dana disesuaikan dengan
jumlah kasus penyakit berbasis lingkungan di masing-masing puskesmas.