ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 mencapai 206,2 juta jiwa, sehingga menjadi masalah bagi Indonesi karena tidak sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya menurunkan jumlah kelahiran dengan program keluarga berencana, diantaranya dengan menggunakan alat kontrasepsi Pil KB. Berdasarkan pencatatan bidan desa di desa Pandiangan akseptor KB Pil 46 orang (36,62%).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB pada akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB yang bertempat tinggal Desa Pandiangan, sampel semua akseptor KB yang berdomisili di dusum I,II,III,IV,VI yang berjumlah 110 akseptor KB.Dusun terpilih ditentukan secara purposive. Analisis statistik dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat.
Prevalens rate alat kontrasepsi Pil KB 32,7%. dan terdapat tiga variabel yang mempunyai hubungan asosiasi yang bermakna tidak bekerja (p=0,008), jumlah anak cukup (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,006) dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB dan tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara umur (p=0,058), pendidikan (p=0,338), pengetahuan (p=0,420), dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB. Hasil analisis multivariat di peroleh faktor-faktor yang mempengaruhi dalam hubungannya dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB adalah pekerjaan, jumlah anak dan dukungan keluarga dengan persemaan garis regresi logistik y=-3,084 + 1,816X1 + 2,428 X2 – 1,444 X3 . Faktor dominan adalah jumlah anak.
Tingginya prevalensi penggunaan alat kontrasepsi Pil KB maka perlu diupayakan supaya petugas Program Penyuluhan Lapangan Keluarga Berencana Desa Pandiangan agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang metode penggunaan alat kontrasepsi yang efektif dan permanen seperti sterilisasi wanita atau sterilisasi pria. Khususnya bagi akseptor KB dengan tidak ada dukungan keluarga, tidak bekerja dan jumlah anak cukup.
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 mencapai 206,2 juta jiwa, sehingga menjadi masalah bagi Indonesi karena tidak sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya menurunkan jumlah kelahiran dengan program keluarga berencana, diantaranya dengan menggunakan alat kontrasepsi Pil KB. Berdasarkan pencatatan bidan desa di desa Pandiangan akseptor KB Pil 46 orang (36,62%).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB pada akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB yang bertempat tinggal Desa Pandiangan, sampel semua akseptor KB yang berdomisili di dusum I,II,III,IV,VI yang berjumlah 110 akseptor KB.Dusun terpilih ditentukan secara purposive. Analisis statistik dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat.
Prevalens rate alat kontrasepsi Pil KB 32,7%. dan terdapat tiga variabel yang mempunyai hubungan asosiasi yang bermakna tidak bekerja (p=0,008), jumlah anak cukup (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,006) dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB dan tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara umur (p=0,058), pendidikan (p=0,338), pengetahuan (p=0,420), dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB. Hasil analisis multivariat di peroleh faktor-faktor yang mempengaruhi dalam hubungannya dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB adalah pekerjaan, jumlah anak dan dukungan keluarga dengan persemaan garis regresi logistik y=-3,084 + 1,816X1 + 2,428 X2 – 1,444 X3 . Faktor dominan adalah jumlah anak.
Tingginya prevalensi penggunaan alat kontrasepsi Pil KB maka perlu diupayakan supaya petugas Program Penyuluhan Lapangan Keluarga Berencana Desa Pandiangan agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang metode penggunaan alat kontrasepsi yang efektif dan permanen seperti sterilisasi wanita atau sterilisasi pria. Khususnya bagi akseptor KB dengan tidak ada dukungan keluarga, tidak bekerja dan jumlah anak cukup.