ABSTRAK
Bertambahnya industri-industri sebagai realisasi pembangunan akan
meningkatnya bahan pencemar udara sepeti industri semen yang meningkatkan kadar
debu disekitar lingkungannya. Keberadaan partikel debu PT. SAl diprediksi akan
menimbulkan penyakitpada masyarakat di sekitar lingkungan terutama penyakit
gangguan pemapasan, kulit, dan gangguan mata. Untuk mengetahui kadar debu di
lingkungan AKL Dep. Kes Rl Banda Aceh dilaksanakan pengukuran debu pada tiga
lokasi titik di lingkungan AKL.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu : untuk mengetahui dan
mendapatkan gambaran kadar debu di lingkungan AKL, kemudian dibandingkan
dengan baku mutu udara ambien yang tercantum dalam PP. Rl No. 41Tahun 1999
yaitu : 0,23 mg/m'. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa AKL dan seluruh
staf.
Berdasarkan hasil penelitian kadar debu di lingkungan AKL Dep. Kes RI
sebagai berikut : kadar debu titik 1 (bagian selatan) 0,27 mglm3, titik 2 (bagian timur)
0,25 mg/m", titik 3 (bagian barat) 0,21 mg/m" rata-rata kadar debu 0,24 mglm3 yang
berarti sedikit di atas ambang batas. Kadar debu titik l(bagian selatan) dilakukan
pemeriksaan laboratorium balai industri didapatkan hasil seba,ai berikut :
Timbal (Pb) 207 x 10-4mg/m', Cadmium (Cd) 3 x 10-6mg/m , Calsium (Ca) 1883 x
10- 3 mg/m'.
Kadar debu melebihi ambang batas yang dapat merugikan kesehatan
masyarakat oleh karena itu perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak baik
dari pihak PT. SAl, pemerintah daerah, masyarakat di sekitar Lhoknga dan penghuni
AKL Dep. Kes RI Banda Aceh.
Bertambahnya industri-industri sebagai realisasi pembangunan akan
meningkatnya bahan pencemar udara sepeti industri semen yang meningkatkan kadar
debu disekitar lingkungannya. Keberadaan partikel debu PT. SAl diprediksi akan
menimbulkan penyakitpada masyarakat di sekitar lingkungan terutama penyakit
gangguan pemapasan, kulit, dan gangguan mata. Untuk mengetahui kadar debu di
lingkungan AKL Dep. Kes Rl Banda Aceh dilaksanakan pengukuran debu pada tiga
lokasi titik di lingkungan AKL.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu : untuk mengetahui dan
mendapatkan gambaran kadar debu di lingkungan AKL, kemudian dibandingkan
dengan baku mutu udara ambien yang tercantum dalam PP. Rl No. 41Tahun 1999
yaitu : 0,23 mg/m'. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa AKL dan seluruh
staf.
Berdasarkan hasil penelitian kadar debu di lingkungan AKL Dep. Kes RI
sebagai berikut : kadar debu titik 1 (bagian selatan) 0,27 mglm3, titik 2 (bagian timur)
0,25 mg/m", titik 3 (bagian barat) 0,21 mg/m" rata-rata kadar debu 0,24 mglm3 yang
berarti sedikit di atas ambang batas. Kadar debu titik l(bagian selatan) dilakukan
pemeriksaan laboratorium balai industri didapatkan hasil seba,ai berikut :
Timbal (Pb) 207 x 10-4mg/m', Cadmium (Cd) 3 x 10-6mg/m , Calsium (Ca) 1883 x
10- 3 mg/m'.
Kadar debu melebihi ambang batas yang dapat merugikan kesehatan
masyarakat oleh karena itu perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak baik
dari pihak PT. SAl, pemerintah daerah, masyarakat di sekitar Lhoknga dan penghuni
AKL Dep. Kes RI Banda Aceh.