Abstrak
Di Indonesia angka penderita Skizofrenia diperkirakan 1/1000 penduduk dan
proyeksi 25 tahun mendatang mencapai 3/1000 penduduk Indonesia. Di RSJD-Medan,
proporsi penderita Skizofrenia sebesar 83,6% dari seluruh penderita gangguan jiwa yang
di rawat inap mulai dari Januari sampai dengan Desember 2005. Bed Occupancy Rate
(BOR) di Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan cenderung mengalami peningkatan. Di taboo
2004, BaR di Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan adalah sebesar 101,5 % (standar: 86%)
dengan Length a/Stay (LOS) sebesar 98 hari (standar: 6-9 hari) sedangkan di taboo 2005
BaR meningkat menjadi 106% dengan (LOS) sebesar 99 hari. Fenomena yang ditemui di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan adalah kualitas pelayanan rumah sakit masih
memprihatinkan karena kualifikasi SDM perawat yang tidak mendapat pendidikan
tentang asuhan keperawatan gangguan jiwa sehingga perawat terbatas dalam memberikan
asuhan keperawatan jiwa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan wawancara
mendalam yang bertujuan untuk menganalisis SDM perawat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan jiwa di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan tahun 2006.
SDM Perawat berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perawat yang bertugas di ruang rawat inap
kelas III Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan masih kurang kompeten dalarn pelaksanaan
asuhan keperawatan jiwa. Hal ini disebabkan, rata-rata perawat dengan pendidikan
perawat umum yang belum mendapat pendidikan keperawatan jiwa sehingga
pengetahuan, keterampilan, motivasi perawat terlihat masih kurang tentang asuhan
keperawatan gangguan penyakit jiwa.
Hendaknya perawat dapat meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya
serta mempunyai motivasi yang kuat sehingga asuhan keperawatan yang mereka
laksanakan dapat berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Di samping itu,
perlu diadakannya pelatihan asuhan keperawatan gangguan penyakit jiwa serta kebijakan
dari pihak rumah sakit untuk mengatasi masalah keterbatasan fasilitas di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Medan yakni jumlah ruangan dan tempat tidur.
Di Indonesia angka penderita Skizofrenia diperkirakan 1/1000 penduduk dan
proyeksi 25 tahun mendatang mencapai 3/1000 penduduk Indonesia. Di RSJD-Medan,
proporsi penderita Skizofrenia sebesar 83,6% dari seluruh penderita gangguan jiwa yang
di rawat inap mulai dari Januari sampai dengan Desember 2005. Bed Occupancy Rate
(BOR) di Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan cenderung mengalami peningkatan. Di taboo
2004, BaR di Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan adalah sebesar 101,5 % (standar: 86%)
dengan Length a/Stay (LOS) sebesar 98 hari (standar: 6-9 hari) sedangkan di taboo 2005
BaR meningkat menjadi 106% dengan (LOS) sebesar 99 hari. Fenomena yang ditemui di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan adalah kualitas pelayanan rumah sakit masih
memprihatinkan karena kualifikasi SDM perawat yang tidak mendapat pendidikan
tentang asuhan keperawatan gangguan jiwa sehingga perawat terbatas dalam memberikan
asuhan keperawatan jiwa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan wawancara
mendalam yang bertujuan untuk menganalisis SDM perawat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan jiwa di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan tahun 2006.
SDM Perawat berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perawat yang bertugas di ruang rawat inap
kelas III Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan masih kurang kompeten dalarn pelaksanaan
asuhan keperawatan jiwa. Hal ini disebabkan, rata-rata perawat dengan pendidikan
perawat umum yang belum mendapat pendidikan keperawatan jiwa sehingga
pengetahuan, keterampilan, motivasi perawat terlihat masih kurang tentang asuhan
keperawatan gangguan penyakit jiwa.
Hendaknya perawat dapat meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya
serta mempunyai motivasi yang kuat sehingga asuhan keperawatan yang mereka
laksanakan dapat berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Di samping itu,
perlu diadakannya pelatihan asuhan keperawatan gangguan penyakit jiwa serta kebijakan
dari pihak rumah sakit untuk mengatasi masalah keterbatasan fasilitas di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Medan yakni jumlah ruangan dan tempat tidur.