ABSTRAK
Tingginya angka kejadian Sectio Caesarea dari tahun ke tahun di beberapa
rumah sakit di seluruh Indonesia membu at Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
bersama Perneri ntah (Departemen Kesehatan dan Departemen Kesejahteraan Sosial)
mengeluarkan Surat Edaran Direktorat Jendral Pelayanan Medik (Dirjen Yanmedik)
Depanernen Kcsehatan Rl yang menyata an bahwa angka Sectio Caesarea untuk
rumah sakit pendidikan atau rujukan sebesar 20% dan rumah sakit swasta 15%. Hal
ini tentu disebabkan oleh berbagai hal baik itu Sectio Caesarea atas indikasi medis
maupun indikasi non rnedis.
Angka Sectio caesarea di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2003
sebesar 27,76 % dan sebesar 13,88 % merupakan Sectio Caesarea tanpa indikasi
medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu sendiri . Permintaan Sectio Caesarea ini
tentu bukan tanpa alasan banyak hal yang mungkin dapat mendorong ibu untuk
meminta persalinan dengan Sectio Caesarea: .
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Survey Deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang mengunakan analisis domain yang bertujuan untuk mendeskrifsikan
determinan non medis dan determinan lainnya dalam permintaan persalinan Sectio
Caesarea di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan serta untuk mengetahui determinan
yang pal ing dominan yang mendoron g ibu meminta persalinan secara Sectio
Caesarea. Populas i dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan tindakan
Sectio Caesarea. Sampel dalam penelitia n ini adalah seluruh ibu bersalin dengan
Sectio Caesarea alas permintaan sendiri yaitu sebanyak 28 orang.
Hasil penelita in menunjukan bahwa permintaan persalinan Sectio Caesarea
paling banyak dilakukan olch ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya.
Detenn inan yang paling dorninan mend orong ibu bersalinan meminta persalinan
secara Sectio Caesarea adalah karena rasa sakit pada persalinan sebesar 96,5 % hal
ini yang ditakut an oleh ibu yang bersalin dan didapati ada yang tidak kuat menahan
rasa sakit tersebut seh ingga meminta Sectio Caesarea , Kesehatan Lebih Terjamin
sebesar 53,5 % terutama untuk kesehatan bayi maupun ibu jika melahirkan secara
Sectio Caesarea, melakukan Secuo Caesarea karena ingin sekalian sterilisasi sebesar
35,5 %, Kosmetik sex sebesar 25 % ini dikarenakan ibu ingin mempertahankan tonus
vagina tetap utuh, Trauma persalinan yang lalu sebesar 21,5 % hal ini dikarenakan
trauma terhadap persalinan yang pemah dialami dan peristiwa yang tidak
menyenangkan seperti ekstraksi vakum, rasa sakit pada persalinan alami menjadi
sesuatu yang rnengkhawatirkan ibu sehingga untuk menghindari itu, ibu lebih
memilih Seelio Caesarea daripada persalin an spontan.
Berdasarkan hasil penelitian dapa t disimpulkan bahwa permintaan Sectio
Caesarea dilakukan karena alasan-alasa n yang umumnya bersifat subjektif sehingga
perlu adanya pcnyuluhan dan konseling sebelum persalinan agar menentukan pilihan
secara matang dalam mengambil suatu tindakan persalinan.
Tingginya angka kejadian Sectio Caesarea dari tahun ke tahun di beberapa
rumah sakit di seluruh Indonesia membu at Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
bersama Perneri ntah (Departemen Kesehatan dan Departemen Kesejahteraan Sosial)
mengeluarkan Surat Edaran Direktorat Jendral Pelayanan Medik (Dirjen Yanmedik)
Depanernen Kcsehatan Rl yang menyata an bahwa angka Sectio Caesarea untuk
rumah sakit pendidikan atau rujukan sebesar 20% dan rumah sakit swasta 15%. Hal
ini tentu disebabkan oleh berbagai hal baik itu Sectio Caesarea atas indikasi medis
maupun indikasi non rnedis.
Angka Sectio caesarea di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2003
sebesar 27,76 % dan sebesar 13,88 % merupakan Sectio Caesarea tanpa indikasi
medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu sendiri . Permintaan Sectio Caesarea ini
tentu bukan tanpa alasan banyak hal yang mungkin dapat mendorong ibu untuk
meminta persalinan dengan Sectio Caesarea: .
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Survey Deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang mengunakan analisis domain yang bertujuan untuk mendeskrifsikan
determinan non medis dan determinan lainnya dalam permintaan persalinan Sectio
Caesarea di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan serta untuk mengetahui determinan
yang pal ing dominan yang mendoron g ibu meminta persalinan secara Sectio
Caesarea. Populas i dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan tindakan
Sectio Caesarea. Sampel dalam penelitia n ini adalah seluruh ibu bersalin dengan
Sectio Caesarea alas permintaan sendiri yaitu sebanyak 28 orang.
Hasil penelita in menunjukan bahwa permintaan persalinan Sectio Caesarea
paling banyak dilakukan olch ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya.
Detenn inan yang paling dorninan mend orong ibu bersalinan meminta persalinan
secara Sectio Caesarea adalah karena rasa sakit pada persalinan sebesar 96,5 % hal
ini yang ditakut an oleh ibu yang bersalin dan didapati ada yang tidak kuat menahan
rasa sakit tersebut seh ingga meminta Sectio Caesarea , Kesehatan Lebih Terjamin
sebesar 53,5 % terutama untuk kesehatan bayi maupun ibu jika melahirkan secara
Sectio Caesarea, melakukan Secuo Caesarea karena ingin sekalian sterilisasi sebesar
35,5 %, Kosmetik sex sebesar 25 % ini dikarenakan ibu ingin mempertahankan tonus
vagina tetap utuh, Trauma persalinan yang lalu sebesar 21,5 % hal ini dikarenakan
trauma terhadap persalinan yang pemah dialami dan peristiwa yang tidak
menyenangkan seperti ekstraksi vakum, rasa sakit pada persalinan alami menjadi
sesuatu yang rnengkhawatirkan ibu sehingga untuk menghindari itu, ibu lebih
memilih Seelio Caesarea daripada persalin an spontan.
Berdasarkan hasil penelitian dapa t disimpulkan bahwa permintaan Sectio
Caesarea dilakukan karena alasan-alasa n yang umumnya bersifat subjektif sehingga
perlu adanya pcnyuluhan dan konseling sebelum persalinan agar menentukan pilihan
secara matang dalam mengambil suatu tindakan persalinan.