ABSTRAK
ISJ'A termasuk masalah kesehatan masyakat utama di Indonesia. Puskesmas
Tapaktuan selama tahun :000 s £12003 melaporkan adanya peningkatan kunjungan
ISPA pada balita. Tahun 2003 kunjungan ISPA pada balita dari Kelurahan Lhok
Bengkuang sebesar 28.12'6.
Untuk mengetahuitaktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA £11 Kelurahan
Lhok Bengkuang dilakukan penelitian survey deskriptif analitik dengan disain Cross-
Sectional. Populasinya adalah -179RT yang memiliki balita. Sampel diambil sehanyak
213 RT secara proporsional sistematik random sampling berdasarkan lingkungan
dengan responden ibu balita. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji
Ch-Square dan multivariat regresi Iogistik ganda menggunakan uji statistik G-Likelihood
Ratio.
Hasil penelitian diperoleh 39.0% balita menderita lSI' A (batuk pilek). Hasil
anal isis bivariat menunjukkan ada hubungan antara umur baltta. status gizi,
pendidikan ibu, keberadaan ibu saat bekerja; kebiasaan balita dibawa ke dapur saat
memasak, status faktor pencemaran dalam rumah, penggunaan bahan hakar kayu,
dapur terpisah, luas ventilasi kamar tidur, dan kepadatan hunian dengan kejadian
lSP A pada balita di Kelurahan Lhok Bengkuang tahun 2005.
Namun setelah dianalisis secara multivariat faktor yang berhubungan adalah
umur balita, status gizi, status memperoleh kapsul vitamin A. umur ibu, keberadaan ibu
saat bekerja; kebiasaan balita dibawa ke dapur saat memasak. penggunaan bahan
bakar kayu, luas ventilasi kamar tidur, dan kepadatan hunian.
Perlu upaya peningkatan status gizi balita termasuk gizi mikro vitamin A.
Per/u penyuluhan agar balita tidak dibawa ke dapur saat memasak, mengurangi
penggunaan bahan bakar kayu atau bila tetap menggunakan supaya dibuatkan dapur
terpisah dari rumah. Perlu penyuluhan agar keluarga mencukupkan ventilasi kamar
tidur balitanya, dan memperbaiki kepadatan hunian rumah.
ISJ'A termasuk masalah kesehatan masyakat utama di Indonesia. Puskesmas
Tapaktuan selama tahun :000 s £12003 melaporkan adanya peningkatan kunjungan
ISPA pada balita. Tahun 2003 kunjungan ISPA pada balita dari Kelurahan Lhok
Bengkuang sebesar 28.12'6.
Untuk mengetahuitaktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA £11 Kelurahan
Lhok Bengkuang dilakukan penelitian survey deskriptif analitik dengan disain Cross-
Sectional. Populasinya adalah -179RT yang memiliki balita. Sampel diambil sehanyak
213 RT secara proporsional sistematik random sampling berdasarkan lingkungan
dengan responden ibu balita. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji
Ch-Square dan multivariat regresi Iogistik ganda menggunakan uji statistik G-Likelihood
Ratio.
Hasil penelitian diperoleh 39.0% balita menderita lSI' A (batuk pilek). Hasil
anal isis bivariat menunjukkan ada hubungan antara umur baltta. status gizi,
pendidikan ibu, keberadaan ibu saat bekerja; kebiasaan balita dibawa ke dapur saat
memasak, status faktor pencemaran dalam rumah, penggunaan bahan hakar kayu,
dapur terpisah, luas ventilasi kamar tidur, dan kepadatan hunian dengan kejadian
lSP A pada balita di Kelurahan Lhok Bengkuang tahun 2005.
Namun setelah dianalisis secara multivariat faktor yang berhubungan adalah
umur balita, status gizi, status memperoleh kapsul vitamin A. umur ibu, keberadaan ibu
saat bekerja; kebiasaan balita dibawa ke dapur saat memasak. penggunaan bahan
bakar kayu, luas ventilasi kamar tidur, dan kepadatan hunian.
Perlu upaya peningkatan status gizi balita termasuk gizi mikro vitamin A.
Per/u penyuluhan agar balita tidak dibawa ke dapur saat memasak, mengurangi
penggunaan bahan bakar kayu atau bila tetap menggunakan supaya dibuatkan dapur
terpisah dari rumah. Perlu penyuluhan agar keluarga mencukupkan ventilasi kamar
tidur balitanya, dan memperbaiki kepadatan hunian rumah.