ABSTRAK
Makanan utama dan pertama bagi bayi adalah Air Susu Ibu, khususnya ASI
Eksklusif tidak dapat digantikan oleh susu manapun mengingat komposisi ASI yang sangat
ideal dan sesuai kebutuhan bayi disetiap saat serta mengandung zat kekebalan yang penting
mencegah timbulnya penyakit. Seringkali ibu tidak dapat memberikan ASI kepada anaknya
dengan baik disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota
Binjai menunjukkan bahwa dari delapan Puskesmas induk jumlah bayi yang diberi ASI
Eksklusif yang paling rendah berada di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate sebesar
47,8%.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey bersifat deskriptif analitik. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Binjai Estate pada Bulan Maret Tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah
untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2009. Sampel adalah seluruh ibu yang
mempunyai bayi berusia 6-12 bulan pada bulan Maret sebanyak 80 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif adalah faktor umur ibu (p = 0,001), faktor pendidikan (p = 0,003),
faktor pekerjaan (p = 0,000), faktor paritas (p = 0,001), faktor pengetahuan (p = 0,004),
faktor sikap (p = 0,000).
Disarankan bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Binjai Estate agar lebih aktif
dalam memberikan dukungan serta penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif, bagi Dinas Kesehatan Kota Binjai diharapkan lebih aktif dalam
memberikan motivasi pada tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas Binjai Estate dan
bagi Pemerintah Kota Binjai dapat mensosialisasikan upaya untuk menerapkan pelayanan
Rawat Gabung serta menyediakan fasilitas Klinik Laktasi, Pojok Laktasi dan sejenisnya di Rumah
Sakit dan Rumah Bersalin yang ada di Kota Binjai agar setiap ibu dapat menyusui bayinya
sesegera mungkin.
Makanan utama dan pertama bagi bayi adalah Air Susu Ibu, khususnya ASI
Eksklusif tidak dapat digantikan oleh susu manapun mengingat komposisi ASI yang sangat
ideal dan sesuai kebutuhan bayi disetiap saat serta mengandung zat kekebalan yang penting
mencegah timbulnya penyakit. Seringkali ibu tidak dapat memberikan ASI kepada anaknya
dengan baik disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota
Binjai menunjukkan bahwa dari delapan Puskesmas induk jumlah bayi yang diberi ASI
Eksklusif yang paling rendah berada di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate sebesar
47,8%.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey bersifat deskriptif analitik. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Binjai Estate pada Bulan Maret Tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah
untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2009. Sampel adalah seluruh ibu yang
mempunyai bayi berusia 6-12 bulan pada bulan Maret sebanyak 80 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif adalah faktor umur ibu (p = 0,001), faktor pendidikan (p = 0,003),
faktor pekerjaan (p = 0,000), faktor paritas (p = 0,001), faktor pengetahuan (p = 0,004),
faktor sikap (p = 0,000).
Disarankan bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Binjai Estate agar lebih aktif
dalam memberikan dukungan serta penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif, bagi Dinas Kesehatan Kota Binjai diharapkan lebih aktif dalam
memberikan motivasi pada tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas Binjai Estate dan
bagi Pemerintah Kota Binjai dapat mensosialisasikan upaya untuk menerapkan pelayanan
Rawat Gabung serta menyediakan fasilitas Klinik Laktasi, Pojok Laktasi dan sejenisnya di Rumah
Sakit dan Rumah Bersalin yang ada di Kota Binjai agar setiap ibu dapat menyusui bayinya
sesegera mungkin.