ABSTRAK
EVALATIFAH NURHA YATI
FAKTOR-F AKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PADA IBU-
IBU YANG MELAHIRKAN DJ WILA YAH KERJA PUSKESMAS SENTOSA BARU
KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2004
xi + 48 halaman + 20 tabel + 12 daftar pustaka (1992 - 2003) + lampiran
Berdasarkan profiJ Kesehatan Kota Medan Tahun 2001 angka kejadian BBLR di
wilayah kerja Puskesmas Sentosa baru lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah .
Puskesmas lain yang ada di Kotamad ya Medan' yaitu 31,72 %, di wilayah Puskesmas
lain yang ada di Kecamatan Medan Denai 13,41 %, Medan Helvetia 17,17 %, Medan
Area 10,20 %, Medan Barat 9,6 %.
Faktor ibu sangat berhubungan dengan pertwnbuhan janin . Dengan mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR, rnaka jwnlah bayi dengan berat badan
lahir rendah akan dapat diperkecil.
Penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui faktor-faktor yang rnempengaruhi
tcrjadinya BBLR pada ibu-ibu yang melahirkan. Faktor biologis rneliputi pertambahan
berat badan, penyakit yang diderita. Faktor lingkungan meliputi pendidikan, status
pekerjaan dan anemia gizi. Sedangkan perilaku meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan
ibu dalam perawatan antenatal.
Penelitian ini adalah penelitian survey analitik. Populasi penelitian ini adalah
seluruh ibu-ibu yang melahirkan bayi hidup di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru
dari bulan Mei sampai dengan JuJi tahun 2004 berjumlah 98 orang. Responden adalah
keseluruhan dari populasi.
Hasil penelitian dengan uji Chi Square rnenunjukkan bahwa secara signifikan
terdapat perbedaan pertarnbahan berat badan (p = 0,000), pendidikan (p = 0,041), anemia
gizi (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,000) dan tindakan (p = 0,000).
Sedangkan variabel riwayat penyakit yang diderita (p = 0,798), status pekerjaan (p =
0,193) tidak memiliki perbedaan yang bermakna.
Untuk rnemperkecil jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah maka
diharapkan kepada ibu-ibu hamil untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur
kepada petugas kesehatan, puskesrnas atau rumah sakit sehingga dapat diketahui keadaan
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
EVALATIFAH NURHA YATI
FAKTOR-F AKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PADA IBU-
IBU YANG MELAHIRKAN DJ WILA YAH KERJA PUSKESMAS SENTOSA BARU
KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2004
xi + 48 halaman + 20 tabel + 12 daftar pustaka (1992 - 2003) + lampiran
Berdasarkan profiJ Kesehatan Kota Medan Tahun 2001 angka kejadian BBLR di
wilayah kerja Puskesmas Sentosa baru lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah .
Puskesmas lain yang ada di Kotamad ya Medan' yaitu 31,72 %, di wilayah Puskesmas
lain yang ada di Kecamatan Medan Denai 13,41 %, Medan Helvetia 17,17 %, Medan
Area 10,20 %, Medan Barat 9,6 %.
Faktor ibu sangat berhubungan dengan pertwnbuhan janin . Dengan mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR, rnaka jwnlah bayi dengan berat badan
lahir rendah akan dapat diperkecil.
Penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui faktor-faktor yang rnempengaruhi
tcrjadinya BBLR pada ibu-ibu yang melahirkan. Faktor biologis rneliputi pertambahan
berat badan, penyakit yang diderita. Faktor lingkungan meliputi pendidikan, status
pekerjaan dan anemia gizi. Sedangkan perilaku meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan
ibu dalam perawatan antenatal.
Penelitian ini adalah penelitian survey analitik. Populasi penelitian ini adalah
seluruh ibu-ibu yang melahirkan bayi hidup di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru
dari bulan Mei sampai dengan JuJi tahun 2004 berjumlah 98 orang. Responden adalah
keseluruhan dari populasi.
Hasil penelitian dengan uji Chi Square rnenunjukkan bahwa secara signifikan
terdapat perbedaan pertarnbahan berat badan (p = 0,000), pendidikan (p = 0,041), anemia
gizi (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,000) dan tindakan (p = 0,000).
Sedangkan variabel riwayat penyakit yang diderita (p = 0,798), status pekerjaan (p =
0,193) tidak memiliki perbedaan yang bermakna.
Untuk rnemperkecil jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah maka
diharapkan kepada ibu-ibu hamil untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur
kepada petugas kesehatan, puskesrnas atau rumah sakit sehingga dapat diketahui keadaan
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.