ABSTRAK
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA) merupakan suatu penyakit infeksi yang paling banyak terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya pada anak balita. Berdasarkan catatan bulanan P2 ISPA Puskesmas Simalingkar Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2009, diperoleh 3.153 penderita infeksi saluran pernafasan atas (penyakit batuk pilek biasa) dari 5.600 balita (prevalens rate 56,30%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut pada anak balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak balita berusia ≥12 - ≤ 59 yang ada di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan dan teknik pengambilan sampel diambil secara purposive yaitu anak balita yang termuda dari keluarga yang tinggal di lingkungan 18 dan 23 yang berjumlah 126 orang. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu balita menggunakan kuessioner. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Dari hasil penelitian didapatkan prevalens rate Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut pada anak balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan 63,5% pada bulan Mei 2010. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 13 variabel yang diteliti yang mempunyai hubungan asosiasi yang bermakna dengan kejadian ISPaA pada anak balita yaitu : status gizi kurang (RP= 1,438; p=0,017), berat badan lahir rendah (RP 1,480; p=0,023), kepadatan hunian ruang tidur (RP=1,354; p=0,025) dan keberadaan perokok dalam ruangan (RP=1,508p p=0,007). Faktor dominan adalah keberadaan perokok dalam ruangan. Hasil analisis multivariat hanya satu variabel yang berhubungan dengan kejadian ISPaA pada anak balita yaitu keberadaan perokok dalam rumah dengan persamaan regresi terbentuk Y = -4,0777 + 0,971 X1. Kepada Posyandu agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi yang baik bagi anak balita, mengenai syarat rumah sehat dan tentang perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan.
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA) merupakan suatu penyakit infeksi yang paling banyak terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya pada anak balita. Berdasarkan catatan bulanan P2 ISPA Puskesmas Simalingkar Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2009, diperoleh 3.153 penderita infeksi saluran pernafasan atas (penyakit batuk pilek biasa) dari 5.600 balita (prevalens rate 56,30%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut pada anak balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak balita berusia ≥12 - ≤ 59 yang ada di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan dan teknik pengambilan sampel diambil secara purposive yaitu anak balita yang termuda dari keluarga yang tinggal di lingkungan 18 dan 23 yang berjumlah 126 orang. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu balita menggunakan kuessioner. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Dari hasil penelitian didapatkan prevalens rate Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut pada anak balita di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan 63,5% pada bulan Mei 2010. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 13 variabel yang diteliti yang mempunyai hubungan asosiasi yang bermakna dengan kejadian ISPaA pada anak balita yaitu : status gizi kurang (RP= 1,438; p=0,017), berat badan lahir rendah (RP 1,480; p=0,023), kepadatan hunian ruang tidur (RP=1,354; p=0,025) dan keberadaan perokok dalam ruangan (RP=1,508p p=0,007). Faktor dominan adalah keberadaan perokok dalam ruangan. Hasil analisis multivariat hanya satu variabel yang berhubungan dengan kejadian ISPaA pada anak balita yaitu keberadaan perokok dalam rumah dengan persamaan regresi terbentuk Y = -4,0777 + 0,971 X1. Kepada Posyandu agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi yang baik bagi anak balita, mengenai syarat rumah sehat dan tentang perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan.