ABSTRAK
Sinar rontgen atau sinar x mempunyai sifat-sifat yang mampu menimbulkan
beberapa bentuk pencemaran yang dapat merusak sel-sel hidup manusia. Dosis sinar yang
sangat tinggi dapat mengakibatlcan lecet kulit hingga nelcrosis bahkan berubah menjadi
tumor kulit yang ganas atau kanker kulit Maka diperlukan pemeriksaan hitung jenis
leukosit pada peketja kamar rontgen akibat lingkup kerja yang terdapat efek radiasi yang
dihasilkan oleh alat rontgen sendiri, serta keadaan kesehatan lingkungan unit radiologi.
Metode atau tekhnik penelitian yang di lakukan adalah purposive cluster
proportion sampling. Metode purposive dilakukan atas pertimbangan lokasi penelitian.
Tujuan penelitian adalah diperolebnya gambaran hitung jenis leukosit dari pekerja
kamar rontgen akibat adanya sinar mdiasi yang ditimbulkan serta kondisi kesehatan
lingkungan unit mdiologi.
Basil yang diperoleh pada karakteristik peketja berupa umur, jumlah hitung jenis
leukosit yang normal lebih banyak dijumpai pada kelompok umur <35 tabun sebesar 10 orang (31,25 %), dan >35 tabun sebesar 3 orang (9,37%), pada kelompok lama kerja
untuk <11 tabun sebanyak 6 orang ( 18,75 % ) dan> 11 tabun 7 orang (21,87 % ) untuk
hitung jenis leukosit yang normal, sementara untuk hitung jenis Ieukosit yang tidak
normal pada kelompok lama kerja untuk <11 tabun sebanyak 11 orang ( 34,37 % ) dan > 11 tabun 8 orang (25,00 % ). Pada kelompok jenis kelamin dijumpai wanita lebih
memiliki angka tidak normallebih besar di banding laki-laki yaitu sebesar 10 (31,25 %).
Keadaan kesehatan lingkungan kamar rontgen pada unit radiologi di kota Medan tabun
2005 telah memenuhi persyaratan sebanyak 30 unit ( 93,75 % ). Pemakaian APD yang
lengkap sebanyak 6 (18,75%) dan yang tidak lengkap sebanyak 28 orang ( 81,25 %).
Untuk mengatasi keadaan atau kondisi yang tidak normal tersebut sebaiknya
pekerja kamar rontgen melakukan pemeriksaan berkala khususnya pada hitung jenis
leukosit minimall ( satu) tabun sekali.(PPRI No.63 thn 2000 pasal20)
Sinar rontgen atau sinar x mempunyai sifat-sifat yang mampu menimbulkan
beberapa bentuk pencemaran yang dapat merusak sel-sel hidup manusia. Dosis sinar yang
sangat tinggi dapat mengakibatlcan lecet kulit hingga nelcrosis bahkan berubah menjadi
tumor kulit yang ganas atau kanker kulit Maka diperlukan pemeriksaan hitung jenis
leukosit pada peketja kamar rontgen akibat lingkup kerja yang terdapat efek radiasi yang
dihasilkan oleh alat rontgen sendiri, serta keadaan kesehatan lingkungan unit radiologi.
Metode atau tekhnik penelitian yang di lakukan adalah purposive cluster
proportion sampling. Metode purposive dilakukan atas pertimbangan lokasi penelitian.
Tujuan penelitian adalah diperolebnya gambaran hitung jenis leukosit dari pekerja
kamar rontgen akibat adanya sinar mdiasi yang ditimbulkan serta kondisi kesehatan
lingkungan unit mdiologi.
Basil yang diperoleh pada karakteristik peketja berupa umur, jumlah hitung jenis
leukosit yang normal lebih banyak dijumpai pada kelompok umur <35 tabun sebesar 10 orang (31,25 %), dan >35 tabun sebesar 3 orang (9,37%), pada kelompok lama kerja
untuk <11 tabun sebanyak 6 orang ( 18,75 % ) dan> 11 tabun 7 orang (21,87 % ) untuk
hitung jenis leukosit yang normal, sementara untuk hitung jenis Ieukosit yang tidak
normal pada kelompok lama kerja untuk <11 tabun sebanyak 11 orang ( 34,37 % ) dan > 11 tabun 8 orang (25,00 % ). Pada kelompok jenis kelamin dijumpai wanita lebih
memiliki angka tidak normallebih besar di banding laki-laki yaitu sebesar 10 (31,25 %).
Keadaan kesehatan lingkungan kamar rontgen pada unit radiologi di kota Medan tabun
2005 telah memenuhi persyaratan sebanyak 30 unit ( 93,75 % ). Pemakaian APD yang
lengkap sebanyak 6 (18,75%) dan yang tidak lengkap sebanyak 28 orang ( 81,25 %).
Untuk mengatasi keadaan atau kondisi yang tidak normal tersebut sebaiknya
pekerja kamar rontgen melakukan pemeriksaan berkala khususnya pada hitung jenis
leukosit minimall ( satu) tabun sekali.(PPRI No.63 thn 2000 pasal20)