ABSTRAK
Para vegetarian sering dikaitkan dengan isu kekurangan zat besi dan protein,
padahal keduanya diperlukan tubuh dalam memproduksi hemoglobin . Resiko
vegetarian menderita penyakit degeneratif umumnya lebih rendah dari pemakan
daging. Walaupun demikian, para vegetarian sering dikaitkan dengan anemia.
Untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin, pola konsumsi, serta pola
penyakit pada wanita vegetarian dan non vegetarian di Keluarga Vegetarian Maitreya
Indonesia (KVMI) Medan , dilakukan penelitian deskriptif dengan desain penelitian
cross sectional terhadap 30 orang responden vegetarian dan 30 orang responden non
vegetarian. Data primer berupa karakteristik responden dan pola penyakit diperoleh
melalui kuesioner, kadar Hb diperoleh melalui uji laboratorium, jumlah bahan
ma.kanan, konsumsi Fe dan protein diperoleh melalui food recall, dan jenis bahan
ma.kanan diperoleh melalui food frequency . Data tersebut selanjutnya diolah dan
disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi . Data sekunder berupa garnbaran
- urnum KVMf Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Hb ~ normal pada wanita
vegetarian 24 orang (80%) dan < normal 6 orang (20%), kadar Hb~ normal pada wanita non vegetarian 19 orang (63,33%) dan < normal 11 orang (36,67%). Konsumsi Fe~ AKG pada wanita vegetarian 25 orang (83,33%) dan < AKG 5 orang (16,67%), konsurnsi Fe~ AKG pacta wanita non vegetarian 22 orang (73,33%) dan < AKG 8 orang (26,67%) . Konsumsi protein~ AKG pacta wanita vegetarian 26 orang (86,67%) dan < AKG 4 orang (13,33%), konsumsi protein ~ AKG pada wanita non vegetarian 20 orang (66,67%) dan < AKG 10 orang (33,33%).Wanita vegetarian yang menderita ISPA 3 orang (10%) dan non vegetarian 4 orang (13,33%) . Wanita vegetarian yang menderita hipertensi 2 orang (6,67%) dan jantung koroner 1 orang (3,33%), wanita non vegetarian yang menderita hipertensi 4 orang (13,33%) dan jantung koroner 2 orang (6,67%) . Disarankan kepada anggota KVMI yang non vegetarian, agar Jebih meningkatkan pengetahuan tentang gizi serta lebih memvariasikan jenis-jenis bahan makanan, dan bagi vegetarian untuk . mempertahankan pola konsumsinya.
Para vegetarian sering dikaitkan dengan isu kekurangan zat besi dan protein,
padahal keduanya diperlukan tubuh dalam memproduksi hemoglobin . Resiko
vegetarian menderita penyakit degeneratif umumnya lebih rendah dari pemakan
daging. Walaupun demikian, para vegetarian sering dikaitkan dengan anemia.
Untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin, pola konsumsi, serta pola
penyakit pada wanita vegetarian dan non vegetarian di Keluarga Vegetarian Maitreya
Indonesia (KVMI) Medan , dilakukan penelitian deskriptif dengan desain penelitian
cross sectional terhadap 30 orang responden vegetarian dan 30 orang responden non
vegetarian. Data primer berupa karakteristik responden dan pola penyakit diperoleh
melalui kuesioner, kadar Hb diperoleh melalui uji laboratorium, jumlah bahan
ma.kanan, konsumsi Fe dan protein diperoleh melalui food recall, dan jenis bahan
ma.kanan diperoleh melalui food frequency . Data tersebut selanjutnya diolah dan
disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi . Data sekunder berupa garnbaran
- urnum KVMf Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Hb ~ normal pada wanita
vegetarian 24 orang (80%) dan < normal 6 orang (20%), kadar Hb~ normal pada wanita non vegetarian 19 orang (63,33%) dan < normal 11 orang (36,67%). Konsumsi Fe~ AKG pada wanita vegetarian 25 orang (83,33%) dan < AKG 5 orang (16,67%), konsurnsi Fe~ AKG pacta wanita non vegetarian 22 orang (73,33%) dan < AKG 8 orang (26,67%) . Konsumsi protein~ AKG pacta wanita vegetarian 26 orang (86,67%) dan < AKG 4 orang (13,33%), konsumsi protein ~ AKG pada wanita non vegetarian 20 orang (66,67%) dan < AKG 10 orang (33,33%).Wanita vegetarian yang menderita ISPA 3 orang (10%) dan non vegetarian 4 orang (13,33%) . Wanita vegetarian yang menderita hipertensi 2 orang (6,67%) dan jantung koroner 1 orang (3,33%), wanita non vegetarian yang menderita hipertensi 4 orang (13,33%) dan jantung koroner 2 orang (6,67%) . Disarankan kepada anggota KVMI yang non vegetarian, agar Jebih meningkatkan pengetahuan tentang gizi serta lebih memvariasikan jenis-jenis bahan makanan, dan bagi vegetarian untuk . mempertahankan pola konsumsinya.