ABSTRAK
Karies gigi pada manusia merupakan salah satu penyakit yang sangat luas
penyebarannya, diperkirakan 90% dialami anak-anak. Akibat dari karies gigi adalah
terganggunya fungsi pengunyahan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap asupan
makanan. Diduga adanya gangguan pengunyahan tersebut dapat berpengaruh
terhadap satus gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
konsumsi makanan dan status gizi pada anak penderita karies gigi.
Penelitian ini bersifat deskri ptif dengan desain penelitian cross sectional.
Populasi adalah semua anak penderita ka ries gigi di SDN 091285 Panei Tongah
Kecamatan Panei Tahun 2009. Pemilihan sampel dengan total sampling. Data
karakteristik responden dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan teknik
wawancara, data pola konsumsi diperoleh dengan menggunakan metode food
frequency untuk melihat jenis dan frekuensi makan, dan metode food recall 2 x 24
jam untuk melihat kuantitas makanan, yait u tingkat konsumsi energi dan protein,
status gizi menggunakan indeks BB/TB, TB/U, BB/U memakai baku rujukan WHO
2005.
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa secara umum status gizi anak
penderita karies gigi berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB berada pada kategori normal.
Untuk pola konsumsi dari jenis dan frekuensi makanan sudah baik, akan tetapi
frekuensi makanan pokok seperti nasi dari segi jumlah masih kurang akibat fungsi
pengunyahan yang kurang baik, sehingga kecukupan energi pada anak penderita
karies gigi secara umum berada pada kategori defisit, sedangkan untuk kecukupan
protein anak penderita karies gigi paling banyak berada pada kategori baik .
Untuk itu disarankan agar penderita karies melakukan pengobatan secara
intensif ke dokter gigi, dan lebih meningkatkan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut untuk menjaga kesehatan giginya, misalnya dengan berkumur dengan air
bersih sehabis makan dan menyikat gigi dengan teratur menggunakan pasta gigi, dan
kepada guru-guru di sekolah agar mendukung program UKGS untuk memotivasi
anak-anak di sekolah, serta peningkatan penyuluhan oleh petugas kesehatan tentang
pemeliharaan kesehatan gigi melalui program UKGS.
Karies gigi pada manusia merupakan salah satu penyakit yang sangat luas
penyebarannya, diperkirakan 90% dialami anak-anak. Akibat dari karies gigi adalah
terganggunya fungsi pengunyahan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap asupan
makanan. Diduga adanya gangguan pengunyahan tersebut dapat berpengaruh
terhadap satus gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
konsumsi makanan dan status gizi pada anak penderita karies gigi.
Penelitian ini bersifat deskri ptif dengan desain penelitian cross sectional.
Populasi adalah semua anak penderita ka ries gigi di SDN 091285 Panei Tongah
Kecamatan Panei Tahun 2009. Pemilihan sampel dengan total sampling. Data
karakteristik responden dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan teknik
wawancara, data pola konsumsi diperoleh dengan menggunakan metode food
frequency untuk melihat jenis dan frekuensi makan, dan metode food recall 2 x 24
jam untuk melihat kuantitas makanan, yait u tingkat konsumsi energi dan protein,
status gizi menggunakan indeks BB/TB, TB/U, BB/U memakai baku rujukan WHO
2005.
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa secara umum status gizi anak
penderita karies gigi berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB berada pada kategori normal.
Untuk pola konsumsi dari jenis dan frekuensi makanan sudah baik, akan tetapi
frekuensi makanan pokok seperti nasi dari segi jumlah masih kurang akibat fungsi
pengunyahan yang kurang baik, sehingga kecukupan energi pada anak penderita
karies gigi secara umum berada pada kategori defisit, sedangkan untuk kecukupan
protein anak penderita karies gigi paling banyak berada pada kategori baik .
Untuk itu disarankan agar penderita karies melakukan pengobatan secara
intensif ke dokter gigi, dan lebih meningkatkan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut untuk menjaga kesehatan giginya, misalnya dengan berkumur dengan air
bersih sehabis makan dan menyikat gigi dengan teratur menggunakan pasta gigi, dan
kepada guru-guru di sekolah agar mendukung program UKGS untuk memotivasi
anak-anak di sekolah, serta peningkatan penyuluhan oleh petugas kesehatan tentang
pemeliharaan kesehatan gigi melalui program UKGS.