ABSTRAK
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah merupakan hal baru yang
mempunyai dampak sangat nyata terhadap timbulnya masalah gizi. Salah satu faktor
yang menyebabkan keadaan ini adalah bertambahnya jumlah penduduk, disamping
itu masalah gizi dapat timbul disebabkan oleh beberapa faktor yang mencakup aspek-
aspek ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya serta agama . Apabila pemenuhan
kebutuhan tubuh akan makanan tidak dapat diperhatikan maka tubuh akan
menunjukkan beberapa gejala yaitu tubuh menjadi lesu, kurang bergairah untuk
menimbulkan berbagai kegiatan, dan kondisi yang demikian tentunya akan banyak
menimbulkan kerugian seperti peka akan macam -macam penyakit, kemalasan untuk
mencari nafkah, produktifitas kerja sangat lemah dan lain -lain.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional untuk mengetahui gambaran pengetahuan gizi, pola konsumsi pangan dan
status gizi pada supir angkot Rahayu Medan Ceria trayek 104 tahun 2008. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh supir angkot RMC Trayek 104 di kota Medan
yang berjumlah 150 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental
sampling yaitu sebanyak 61 orang. Data pola makan didapat melalui wawancara
dengan menggunakan food recall dan food-frequency, data tentang pengetahuan gizi
menggunakan kuesioner dan pengukuran status gizi dengan menimbang berat badan
dan me ngukur tinggi badan , kemudian data dianalisis dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan gizi supir angkot kategori
baik ( 52,46%). Tingkat konsumsi energi termasuk kategori sedang (68,85%),
sedangkan tingkat konsumsi protein termasuk kategori baik (60,66%). Sebagian besar
status gizi supir angkot normal (67,21%).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada supir angkot agar lebih
memperhatikan konsumsi pangannya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
seimbang, mengonsumsi susu dan buah -buahan, dan dianjurkan pada pemilik rumah
makan sekitar pangkalan menyediakan buah-buahan
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah merupakan hal baru yang
mempunyai dampak sangat nyata terhadap timbulnya masalah gizi. Salah satu faktor
yang menyebabkan keadaan ini adalah bertambahnya jumlah penduduk, disamping
itu masalah gizi dapat timbul disebabkan oleh beberapa faktor yang mencakup aspek-
aspek ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya serta agama . Apabila pemenuhan
kebutuhan tubuh akan makanan tidak dapat diperhatikan maka tubuh akan
menunjukkan beberapa gejala yaitu tubuh menjadi lesu, kurang bergairah untuk
menimbulkan berbagai kegiatan, dan kondisi yang demikian tentunya akan banyak
menimbulkan kerugian seperti peka akan macam -macam penyakit, kemalasan untuk
mencari nafkah, produktifitas kerja sangat lemah dan lain -lain.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional untuk mengetahui gambaran pengetahuan gizi, pola konsumsi pangan dan
status gizi pada supir angkot Rahayu Medan Ceria trayek 104 tahun 2008. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh supir angkot RMC Trayek 104 di kota Medan
yang berjumlah 150 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental
sampling yaitu sebanyak 61 orang. Data pola makan didapat melalui wawancara
dengan menggunakan food recall dan food-frequency, data tentang pengetahuan gizi
menggunakan kuesioner dan pengukuran status gizi dengan menimbang berat badan
dan me ngukur tinggi badan , kemudian data dianalisis dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan gizi supir angkot kategori
baik ( 52,46%). Tingkat konsumsi energi termasuk kategori sedang (68,85%),
sedangkan tingkat konsumsi protein termasuk kategori baik (60,66%). Sebagian besar
status gizi supir angkot normal (67,21%).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada supir angkot agar lebih
memperhatikan konsumsi pangannya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
seimbang, mengonsumsi susu dan buah -buahan, dan dianjurkan pada pemilik rumah
makan sekitar pangkalan menyediakan buah-buahan