Kita ketahui bahwa derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan. Dimana faktor lingkungan temyata mempunyai pengaruh yang besar baik
pada lingkungan masyarakat maupun lingkungan rumah sakit.
Dari kegiatan pelayanan yang dilakukan disuatu rumah sakit akan
menghasilkan bahan buangan berupa sampah medis yang bersifat infeksius, citotoksis
dan sampah biasa, pengelolaan sampah medis tanpa memperhatikan aspek
lingkungan akan memberikan pengaruh negatif terhadap masyarakat danlingkungan.
Sampah medis adalah bahan buangan yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan
medis baik diagnosa maupun terapi kepada pasien yang disadari dapat menjadi mata
rantai penularan penyakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran perilaku petugas
rumah sakit terhadap sistem pengelolaan sampah medis di Rumah Sakit Kusta
Sicanang Belawan. Penelitian ini merupakan pene1itian deskriptif sederhana yang
bersifat cross sectional yang diuraikan ,dalam bentuk tulisan, tabel, dengan cara
observasi langsung danwawancara.
Dari hasi pene1itian diperoleh gambaran pengetahuan petugas baik 46 %,
sedang 31,7 %, buruk 22,2 %. Data sikap petugas pada kategori baik 49,2 %, sedang
27 %, buruk 23,8%. Data tindakan petugas pada kategori baik 36,5 %, sedang 42,9
%, buruk 20,6 %. Sistem pengelolaan sampah belum memenuhi syarat, hal ini
disebabkan kurang tersedianya sarana dan prasarana yang dapat mendukung
terlaksananya sistem pengelolaan sampah medis yang memenuhi syarat.
Diharapkan sampah medis Rumah Sakit Kusta dapat ditangani secara khusus,
pengangkutan tidak dilakukan secara manual, penyediaan alat pelindung diri serta
fasilitas lainnya dan memberikan pelatihan tentang pengelolaan sampah medis yang
benar dan memenuhi syarat kesehatan.
