ABSTRAK
Pemerintab telah menyediakan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di
seluruh pelosok Indonesia, tercatat ada 7.237 puskesmas, 21.267 puskesmas
pembantu, dan 6.392 puskesmas keliling. Bersama dengan pihak swasta pemerintab
juga telah membangun 1.215 rurnah sakit. Melalui Menteri Kesehatan dan Dirjen
Binkesmas Depkes RI, pemerintab memberi izin untuk membuka klinik swasta,
bertujuan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Demand pelayanan
kesehatan dikatakan baik, apabila fasilitas pelayanan kesehatan dimanfaatkan secara
optimal yang dapat dilihat dari angka pemanfaatan dan kunjungan dari waktu ke
waktu menunjukkan kenaikan yang berarti.
Berdasarkan data tahunan Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai tabun 2004,
terdapat 3501 persalinan di Kota Tanjung Balai, dimana 2517 orang diantaranya
ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Sisanya sebanyak 984 tidak ada
laporan, diasumsikan bersalin di luar kota Tanjung Balai. Adapun persalinan yang
tercatat memilih berbagai fasilitas persalinan yaitu: rurnah sakit, klinik/ RB, dan
rurnah sendiri di Tanjung Balai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui hubungan
antara faktor ekonomi dan faktor sosio psikologis dengan demand persalinan pada
fasilitas kesehatan di Kecamatan Tanjung Balai Selatan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 1-60
hari yang ada di Kecamatan Tanjung Balai Selatan (wilayah kerja Puskesmas
M.U.Damanik). Seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 55 orang
responden.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa faktor sosio ekonomi yang terdiri dari
pendidikan dengan nilai P = 0,000, pendapatan dengan nilai P = 0,043 mempunyai
hubungan yang signifikan (P < 0,05) dengan demand persalinan pada fasilitas kesehatan. Sedangkan pekerjaan dengan nilai P=O,225 tidak berhubungan dengan demand persalinan pada fasilitas kesehatan, (P > 0,05). Faktor sosio psikologis yang
terdiri dari persepsi tentang fasilitas persalinan dengan nilai P = 0,000 dan
kepercayaan dengan nilai P = 0,000 mempunyai hubungan yang signifikan dengan
demand persalinan pada fasilitas kesehatan, (P < 0,05). Untuk lebih meningkatkan demand persalinan pada fasilitas kesehatan perlu dilakukan penyuluhan, peningkatan kemampuan pertolongan persalinan bagi petugas penolong persalinan di Kecamatan Tanjung Balai Selatan melalui pelatihan.
Pemerintab telah menyediakan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di
seluruh pelosok Indonesia, tercatat ada 7.237 puskesmas, 21.267 puskesmas
pembantu, dan 6.392 puskesmas keliling. Bersama dengan pihak swasta pemerintab
juga telah membangun 1.215 rurnah sakit. Melalui Menteri Kesehatan dan Dirjen
Binkesmas Depkes RI, pemerintab memberi izin untuk membuka klinik swasta,
bertujuan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Demand pelayanan
kesehatan dikatakan baik, apabila fasilitas pelayanan kesehatan dimanfaatkan secara
optimal yang dapat dilihat dari angka pemanfaatan dan kunjungan dari waktu ke
waktu menunjukkan kenaikan yang berarti.
Berdasarkan data tahunan Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai tabun 2004,
terdapat 3501 persalinan di Kota Tanjung Balai, dimana 2517 orang diantaranya
ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Sisanya sebanyak 984 tidak ada
laporan, diasumsikan bersalin di luar kota Tanjung Balai. Adapun persalinan yang
tercatat memilih berbagai fasilitas persalinan yaitu: rurnah sakit, klinik/ RB, dan
rurnah sendiri di Tanjung Balai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui hubungan
antara faktor ekonomi dan faktor sosio psikologis dengan demand persalinan pada
fasilitas kesehatan di Kecamatan Tanjung Balai Selatan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 1-60
hari yang ada di Kecamatan Tanjung Balai Selatan (wilayah kerja Puskesmas
M.U.Damanik). Seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 55 orang
responden.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa faktor sosio ekonomi yang terdiri dari
pendidikan dengan nilai P = 0,000, pendapatan dengan nilai P = 0,043 mempunyai
hubungan yang signifikan (P < 0,05) dengan demand persalinan pada fasilitas kesehatan. Sedangkan pekerjaan dengan nilai P=O,225 tidak berhubungan dengan demand persalinan pada fasilitas kesehatan, (P > 0,05). Faktor sosio psikologis yang
terdiri dari persepsi tentang fasilitas persalinan dengan nilai P = 0,000 dan
kepercayaan dengan nilai P = 0,000 mempunyai hubungan yang signifikan dengan
demand persalinan pada fasilitas kesehatan, (P < 0,05). Untuk lebih meningkatkan demand persalinan pada fasilitas kesehatan perlu dilakukan penyuluhan, peningkatan kemampuan pertolongan persalinan bagi petugas penolong persalinan di Kecamatan Tanjung Balai Selatan melalui pelatihan.