ABSTRAK
Pnemonia termasuk 10 besar Penyaki dan merupakan salah satu
penyebab kematian balita di Indonesia. Sala satu faktor risiko penyebab
insidens dan mortalitas Pnemonia adalah kuran Gizi (KEP).
Di Kota Jambi pada tahun 2001, Prey lensi Pnemonia pada Balita
adalah sebesar 2,1 % dan Prevalensi KEP seb sar 1,86 %. Meskipun angka
prevalensi tersebut kecil, yang dikhawatirkan a alah bila tidak mendapatkan
penanganan yang baik dapat menyebabkan kematian. Dan juga belum
diketahui apakah anak yang menderita penya it Pnemonia juga mengalami
KEP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk engetahui hubungan KEP
terhadap kasus penyakit Pnemonia. Penelitian ni termasuk penelitian survai
analitik observasional dengan pendekata Cross Sectional, lokasi
penelitian seluruh Puskesmas di Kota Jambi (20 Puskesmas). Populasi
dalam penelitian ini adalah balita yang saki Pnemonia dan sampelnya
seluruh anak balita yang sakit Pnemonia pada b Ian Februari dan berkunjung
ke Puskesmas yaitu sebanyak 43 orang balit , diambil secara accidental
sampling.
HasHdari penelitian, penderita penyakit Pnemonia berat sebanyak 9
orang (20,9 %) dan Pnemonia ringan 34 oran (79,1 %). Balita yang sakit
Pnemonia berat dan juga KEP sebanyak 7 oran (77,8 %) dan yang dengan
gizi baik 2 orang (22,2 %). Sedangkan Balita ya g sakit Pnemonia ringan dan
juga menderita KEP sebanyak 21 orang (61,8 %) dan yang dengan status
gizi baik sebanyak 13 orang (38,2 %).
Rasio Prevalens ,.sebesar1,875 dengan CI 95 % (0,444;7,921) dan
hasil analisis regresi nilai F hitung 0,781 deng n probabilitas 0,382 > 0,05..
Hipotesa alternatif ditolak dan hipotesa nol diteri a.
Dari peneliian yan,gdilkukan maka dapat isimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara KEP terhada kasuspenyakit Pnemonia di
Kota Jambi tahun 2002. Terjadinya Pnemonia erat pada balita yang KEP
kemungkinan disebabkan faktor kebetulan.
Disarankan perlu penelitian lebih lanju dimasa yang akan datang
dengan kasus yang lebih banyak dan rentan waktu yang lebih panjang
untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalah n dalam penelitian.
Pnemonia termasuk 10 besar Penyaki dan merupakan salah satu
penyebab kematian balita di Indonesia. Sala satu faktor risiko penyebab
insidens dan mortalitas Pnemonia adalah kuran Gizi (KEP).
Di Kota Jambi pada tahun 2001, Prey lensi Pnemonia pada Balita
adalah sebesar 2,1 % dan Prevalensi KEP seb sar 1,86 %. Meskipun angka
prevalensi tersebut kecil, yang dikhawatirkan a alah bila tidak mendapatkan
penanganan yang baik dapat menyebabkan kematian. Dan juga belum
diketahui apakah anak yang menderita penya it Pnemonia juga mengalami
KEP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk engetahui hubungan KEP
terhadap kasus penyakit Pnemonia. Penelitian ni termasuk penelitian survai
analitik observasional dengan pendekata Cross Sectional, lokasi
penelitian seluruh Puskesmas di Kota Jambi (20 Puskesmas). Populasi
dalam penelitian ini adalah balita yang saki Pnemonia dan sampelnya
seluruh anak balita yang sakit Pnemonia pada b Ian Februari dan berkunjung
ke Puskesmas yaitu sebanyak 43 orang balit , diambil secara accidental
sampling.
HasHdari penelitian, penderita penyakit Pnemonia berat sebanyak 9
orang (20,9 %) dan Pnemonia ringan 34 oran (79,1 %). Balita yang sakit
Pnemonia berat dan juga KEP sebanyak 7 oran (77,8 %) dan yang dengan
gizi baik 2 orang (22,2 %). Sedangkan Balita ya g sakit Pnemonia ringan dan
juga menderita KEP sebanyak 21 orang (61,8 %) dan yang dengan status
gizi baik sebanyak 13 orang (38,2 %).
Rasio Prevalens ,.sebesar1,875 dengan CI 95 % (0,444;7,921) dan
hasil analisis regresi nilai F hitung 0,781 deng n probabilitas 0,382 > 0,05..
Hipotesa alternatif ditolak dan hipotesa nol diteri a.
Dari peneliian yan,gdilkukan maka dapat isimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara KEP terhada kasuspenyakit Pnemonia di
Kota Jambi tahun 2002. Terjadinya Pnemonia erat pada balita yang KEP
kemungkinan disebabkan faktor kebetulan.
Disarankan perlu penelitian lebih lanju dimasa yang akan datang
dengan kasus yang lebih banyak dan rentan waktu yang lebih panjang
untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalah n dalam penelitian.