ABSTRAK
Anemia gizi merupakan masalah Kesehatan yang diprioritaskan dalam upaya
penanggulangannya antara lain anemia gizi pada ibu hamil, remaja putri maupun ibu
pasca persalinan. Di Kota Medan jumlah ibu hamil yang anemia sebesar 590icI, tertinggi
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Medan Timur (3,3%), sedangkan di wilayah kerja
Puskesmas Medan Johor proporsi ibu hamil menderita anemia sebesar 58,90icI dari 178
ibu hamil dan sebagian besar dialami oleh ibu hamil pada trismester III, hal ini
menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil masih tinggi.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study
untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan karakteristik ibu hamil dengan
status anemia yang dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Medan Johor, Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trismester III sekaligus sebagai sample
penelitian (total sampling). Data dikumpulkan berupa data primer, yaitu pendapatan
keluarga, umur ibu hamil, pendidikan, pekerjaan, jumlah kelahiran, jarak kelahiran,
status LILA, pelayanan antenatal dan riwayat persalinan, yang diperoleh melalui
wawancara langsung dan pengukuran antropometri serta pengukuran kadar Hb dengan
metode sahli, dan data sekunder diperoleh dari catatan puskesmas dan kelurahan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga
dengan status anemia (p>O,05), karakteristik ibu hamil yang berhubungan secara
signifikan yaitu: pendidikan, status LILA, jarak kelahiran, dan pelayanan antenatal
(pO,05)dengan status anemia.
Disarankan perlu peningkatan penyuluhan makanan dengan gizi seimbang,
pesan KB, pemeriksaan kehamilan secara teratur, peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan kader tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan penyuluhan
kesehatan.
Anemia gizi merupakan masalah Kesehatan yang diprioritaskan dalam upaya
penanggulangannya antara lain anemia gizi pada ibu hamil, remaja putri maupun ibu
pasca persalinan. Di Kota Medan jumlah ibu hamil yang anemia sebesar 590icI, tertinggi
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Medan Timur (3,3%), sedangkan di wilayah kerja
Puskesmas Medan Johor proporsi ibu hamil menderita anemia sebesar 58,90icI dari 178
ibu hamil dan sebagian besar dialami oleh ibu hamil pada trismester III, hal ini
menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil masih tinggi.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study
untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan karakteristik ibu hamil dengan
status anemia yang dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Medan Johor, Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trismester III sekaligus sebagai sample
penelitian (total sampling). Data dikumpulkan berupa data primer, yaitu pendapatan
keluarga, umur ibu hamil, pendidikan, pekerjaan, jumlah kelahiran, jarak kelahiran,
status LILA, pelayanan antenatal dan riwayat persalinan, yang diperoleh melalui
wawancara langsung dan pengukuran antropometri serta pengukuran kadar Hb dengan
metode sahli, dan data sekunder diperoleh dari catatan puskesmas dan kelurahan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga
dengan status anemia (p>O,05), karakteristik ibu hamil yang berhubungan secara
signifikan yaitu: pendidikan, status LILA, jarak kelahiran, dan pelayanan antenatal
(p
Disarankan perlu peningkatan penyuluhan makanan dengan gizi seimbang,
pesan KB, pemeriksaan kehamilan secara teratur, peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan kader tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan penyuluhan
kesehatan.