ABSTRAK
Masa usia sekolah (6-12 tahun) merupakan puncak pertumbuhan tertinggi
kedua setelah usia 0-3 tahun, dimana proses pertumbuhan tinggi badan (TB) relatif
cepat dan aktif diikuti dengan bertambahnyaberat badan (BB). Hal ini merupakan
masa terpenting dalam pertumbuhan fisik anakselanjutnya. Perubahan pertumbuhan
fisik akan jelas tampak pada saat anak memasuki usia sekolah, dimana pertumbuhan
fisik masa usia sekolah merupakan refleksi keadaan gizi pada masa bayilbalita.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak yaitu status sosiaJ
ekonomi keluarga (pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga). OJeh
karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan status sosial ekonomi keluarga
dengan BB dan TB anak baru masuk sekolah di SD Negeri No. 060834 Kota Medan
Tahun2005.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional.
Sampel yang diambil adalah keseluruhan daripopulasi yaitu sebanyak 73 orang. Data
diperoleh melalui pengukuran langsung dan wawancara dengan menggunakan
kuesioner. Hasil pengukuran antropometri dihitung berdasarkan Z-Score dan untuk
membuktikan hipotesis digunakan Uji Chi Square.
Hasil penelitian menyatakan bahwa BBIU anak Iaki-laki lebih tinggi yaitu
rata-rata 25,0 kg dibandingkan anak perempuan yaitu rata-rata 23,5 kg. Sedangkan
TBIU anak Iaki-laki lebih tinggi yaitu rata-rata 116,8 em dibandingkan anak
perempuan yaitu rata-rata 115,6 em. Uji statistik menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan BBIU, tetapi tidak ada hubungan
dengan TBIU dan BBITB; terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan
ibu dengan BBIU, tetapi tidak ada hubungan dengan TBIU dan BBITB; tidak ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan keluarga dengan BBIU dan
TBIU, tetapi ada hubungan dengan BBITB.
Berdasarkan hal diatas, maka disarankan hendaknya orang tua
memperhatikan masukan zat gizi pada anaknya serta adanya penimbangan BB
disekolah untuk mengetahui BB yang normal, rendah dan lebih pada anak.
Masa usia sekolah (6-12 tahun) merupakan puncak pertumbuhan tertinggi
kedua setelah usia 0-3 tahun, dimana proses pertumbuhan tinggi badan (TB) relatif
cepat dan aktif diikuti dengan bertambahnyaberat badan (BB). Hal ini merupakan
masa terpenting dalam pertumbuhan fisik anakselanjutnya. Perubahan pertumbuhan
fisik akan jelas tampak pada saat anak memasuki usia sekolah, dimana pertumbuhan
fisik masa usia sekolah merupakan refleksi keadaan gizi pada masa bayilbalita.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak yaitu status sosiaJ
ekonomi keluarga (pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga). OJeh
karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan status sosial ekonomi keluarga
dengan BB dan TB anak baru masuk sekolah di SD Negeri No. 060834 Kota Medan
Tahun2005.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional.
Sampel yang diambil adalah keseluruhan daripopulasi yaitu sebanyak 73 orang. Data
diperoleh melalui pengukuran langsung dan wawancara dengan menggunakan
kuesioner. Hasil pengukuran antropometri dihitung berdasarkan Z-Score dan untuk
membuktikan hipotesis digunakan Uji Chi Square.
Hasil penelitian menyatakan bahwa BBIU anak Iaki-laki lebih tinggi yaitu
rata-rata 25,0 kg dibandingkan anak perempuan yaitu rata-rata 23,5 kg. Sedangkan
TBIU anak Iaki-laki lebih tinggi yaitu rata-rata 116,8 em dibandingkan anak
perempuan yaitu rata-rata 115,6 em. Uji statistik menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan BBIU, tetapi tidak ada hubungan
dengan TBIU dan BBITB; terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan
ibu dengan BBIU, tetapi tidak ada hubungan dengan TBIU dan BBITB; tidak ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan keluarga dengan BBIU dan
TBIU, tetapi ada hubungan dengan BBITB.
Berdasarkan hal diatas, maka disarankan hendaknya orang tua
memperhatikan masukan zat gizi pada anaknya serta adanya penimbangan BB
disekolah untuk mengetahui BB yang normal, rendah dan lebih pada anak.