ABSTRAK
Klinik sanitasi merupakan suatu upayaJkegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkunganpemukiman yang dilaksanakanoleh
petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakansecara pasif dan
aktif di dalamdan di luar puskesmas(Depkes,RI, 2003).
Telah dilakukanpenelitiansurveitipe explanatoryresearchterhadap 14 orang
petugas Klinik Sanitasi Puskesmas di Kota Binjai.. pcndiliau ltilileUbn pada bulan
Oktober sampai Desember 2005, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
sumber daya organisasi dengan pelaksanaan program kIinik sanitasi di Puskesmas
Kota Binjai. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan
menggunakan kuesioner, Data dianalisis data dengan menggunakan uji korelasi
spearmanpada taraf a=5%.
Hasil penelitianmenunjukkankualitassumberdaya manusiasebanyak35,7%
pada kategoricukup baik dan tidak baik, 42,9% kualitassarana dan prasarana pada
kategori tidak baik, serta 42,9010 peralatan dan fasilitas pendukung padakategori
cukup baik. Sebesar 57,1% responden menyatakan kuaIitaspelaksanaan Klinik
SanitasiPuskesmaspada kategoritidak baik,
Secara statistik terdapat hubungan variabel sumber daya organisasidengan
pelaksanaanklinik sanitasidi mana basil uji korelasiSpearmanmenunjukkanvariabel
sumber daya manusia (p= 0,005 dan r = 0,708), demikianjuga variabel sarana dan
prasarana(p = 0.036 dan r = 0.564), dan variabelperalatandan fasilitaspendukung(p =0.000 dan r = 0.821).
Disarankan perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia di Klinik
Sanitasi Puskesmas melalui pendidikanatau pelatihan, peningkatankualitas samoa
dan prasaranadan pengadaan atau penambahan peralatan maupun fasilitas
pendukung,terutamaalat pemgauntuk penyuluhanatau konselingdi Klinik Sanitasi
sehingga petugas dapat menjelaskan kepada pasien pentingnyamenjaga kebersihan
lingkungan.
Klinik sanitasi merupakan suatu upayaJkegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lingkunganpemukiman yang dilaksanakanoleh
petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakansecara pasif dan
aktif di dalamdan di luar puskesmas(Depkes,RI, 2003).
Telah dilakukanpenelitiansurveitipe explanatoryresearchterhadap 14 orang
petugas Klinik Sanitasi Puskesmas di Kota Binjai.. pcndiliau ltilileUbn pada bulan
Oktober sampai Desember 2005, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
sumber daya organisasi dengan pelaksanaan program kIinik sanitasi di Puskesmas
Kota Binjai. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan
menggunakan kuesioner, Data dianalisis data dengan menggunakan uji korelasi
spearmanpada taraf a=5%.
Hasil penelitianmenunjukkankualitassumberdaya manusiasebanyak35,7%
pada kategoricukup baik dan tidak baik, 42,9% kualitassarana dan prasarana pada
kategori tidak baik, serta 42,9010 peralatan dan fasilitas pendukung padakategori
cukup baik. Sebesar 57,1% responden menyatakan kuaIitaspelaksanaan Klinik
SanitasiPuskesmaspada kategoritidak baik,
Secara statistik terdapat hubungan variabel sumber daya organisasidengan
pelaksanaanklinik sanitasidi mana basil uji korelasiSpearmanmenunjukkanvariabel
sumber daya manusia (p= 0,005 dan r = 0,708), demikianjuga variabel sarana dan
prasarana(p = 0.036 dan r = 0.564), dan variabelperalatandan fasilitaspendukung(p =0.000 dan r = 0.821).
Disarankan perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia di Klinik
Sanitasi Puskesmas melalui pendidikanatau pelatihan, peningkatankualitas samoa
dan prasaranadan pengadaan atau penambahan peralatan maupun fasilitas
pendukung,terutamaalat pemgauntuk penyuluhanatau konselingdi Klinik Sanitasi
sehingga petugas dapat menjelaskan kepada pasien pentingnyamenjaga kebersihan
lingkungan.