ABSTRAK
MARTAULINA SINAGA
KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRA WAT
INAP DI RSU HERNA MEDAN TAHUN 2001.
Kejadian gastroenteritis pada bayi masih merupakan masalah di Sumatera
Utara, dari data dilaporkan terjadi peningkatan dari taboo 2000 sebesar 30,45 per
1.000 penduduk meningkat di taboo 2001 sebesar 30,84 per 1.000 penduduk. Di
RSU Herna Medan pada taboo 2000 proporsi bayi penderita gastroenteritis sebesar
31,86 % danpada tahun 2001 sebesar 23,41 %.
Untuk mengetahui karakteristik bayi penderita gastroenteritis di RSU Hema
Medan dilakukan penelitian secara deskriptif dengan desain cross sectional.
Seluruh populasi diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 95 orang.
Karakteristik bayi penderita gastroenteritis dikelompokkan atas umur yang terbanyak
7-< 12 bulan (60 %), jenis kelamin yang terbanyak adalah laki-Iaki 49 (52 %), diagnosa waktu masuk yang mengalami dehidrasi sedang 45 (47 %), riwayat pemberian makanan yang mendapatkan ASI + Pengganti ASI 57 (60 %), status gizi baik 53 (55 %), Status imunisasi yang lengkap 67 (71 %), yang mengalami peningkatan berat badan setelah perawatan 61 (64 %), cara pemberian cairan dengan oral + intravena 46 (48 %), lama dirawat ~ 5 hari 75 (79 %), dan keadaan waktu pulang yang dinyatakan sembuh 57 (60 %). Dari hasil uji Chi-Square, dehidrasi ringan mempunyai waktuperawatan lebih singkat dari pada dehidrasi berat (p= 0.000), riwayat yang mendapat makanan dari Pengganti ASI mempunyai waktu perawatan yang lebih lama dari pada ASI + Pengganti ASI (p= 0.019), status gizi baik mempunyai waktu perawatan yang lebih singkat dari pada status gizi kurang (p= 0.000), riwayat yang mendapat ASI + Pengganti ASI terjadi dehidrasi berat lebih sedikit dari pada yang mendapatkan Pengganti ASI saja (p= 0.003), sedangkan untuk umur tidak ada hubungan dengan riwayat pemberian makanan(p=O.212). Disarankan hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penerapan pemberian ASI kepada bayi. Dilakukan pemeriksaan Iaboratorium tentang kuman penyebab gastroenteritis.
MARTAULINA SINAGA
KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRA WAT
INAP DI RSU HERNA MEDAN TAHUN 2001.
Kejadian gastroenteritis pada bayi masih merupakan masalah di Sumatera
Utara, dari data dilaporkan terjadi peningkatan dari taboo 2000 sebesar 30,45 per
1.000 penduduk meningkat di taboo 2001 sebesar 30,84 per 1.000 penduduk. Di
RSU Herna Medan pada taboo 2000 proporsi bayi penderita gastroenteritis sebesar
31,86 % danpada tahun 2001 sebesar 23,41 %.
Untuk mengetahui karakteristik bayi penderita gastroenteritis di RSU Hema
Medan dilakukan penelitian secara deskriptif dengan desain cross sectional.
Seluruh populasi diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 95 orang.
Karakteristik bayi penderita gastroenteritis dikelompokkan atas umur yang terbanyak
7-< 12 bulan (60 %), jenis kelamin yang terbanyak adalah laki-Iaki 49 (52 %), diagnosa waktu masuk yang mengalami dehidrasi sedang 45 (47 %), riwayat pemberian makanan yang mendapatkan ASI + Pengganti ASI 57 (60 %), status gizi baik 53 (55 %), Status imunisasi yang lengkap 67 (71 %), yang mengalami peningkatan berat badan setelah perawatan 61 (64 %), cara pemberian cairan dengan oral + intravena 46 (48 %), lama dirawat ~ 5 hari 75 (79 %), dan keadaan waktu pulang yang dinyatakan sembuh 57 (60 %). Dari hasil uji Chi-Square, dehidrasi ringan mempunyai waktuperawatan lebih singkat dari pada dehidrasi berat (p= 0.000), riwayat yang mendapat makanan dari Pengganti ASI mempunyai waktu perawatan yang lebih lama dari pada ASI + Pengganti ASI (p= 0.019), status gizi baik mempunyai waktu perawatan yang lebih singkat dari pada status gizi kurang (p= 0.000), riwayat yang mendapat ASI + Pengganti ASI terjadi dehidrasi berat lebih sedikit dari pada yang mendapatkan Pengganti ASI saja (p= 0.003), sedangkan untuk umur tidak ada hubungan dengan riwayat pemberian makanan(p=O.212). Disarankan hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penerapan pemberian ASI kepada bayi. Dilakukan pemeriksaan Iaboratorium tentang kuman penyebab gastroenteritis.