ABSTRAK
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) tergolong dalam bayi risiko tinggi dengan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Ada beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian BBLR antara lain faktor sosiodemografi (umur ibu, pendidikan,
pekerjaan), faktor antropometri ( BB ibu < 39 kg atau > 90 kg , TB ibu < 145 em, LILA ibu < 23,5 em), faktor biomedis (paritas, riwayat kehamilan terdahulu, kadar HB dan tekanan darah ibu sewaktu hamil), pelayanan medis, perilaku dan lingkungan. Dengan demikian keadaan bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi keadaan ibu yang mengandung. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi BBLR di RS. Ibu dan Anak Sri Ratu Medan selama tahun 1999-2001 dilakukan penelitian deskriptif dilanjutkan dengan analitik yang dilaksanakan dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel yang diambil adalah 154 ibu yang melahirkan bayi BBLR. Hasil penelitian diperoleh bahwa persentase ibu yang melahirkan bayi BBLR yang tertinggi adalah ibu dengan golongan umur 20-35 tahun (72,7%), tingkat pendidikan SLTA (57,2%), pekerjaan ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) (68,8%), asal daerah dari Medan (83,2%), paritas 0 (51,9%), jarak kehamilan 0 tahun (54,5%), umur kehamilan 37-41 minggu (52,7%), kadar HB menjelang persalinan < 11 gr % (66,9%), tekanan darah menjelang persalinan dengan tekanan darah Diastole 80 mmHg (35,1%) dan tekanan darah Sistole 100-120 mmHg (57,2%), riwayat kehamilan terdahulu yang pernah melahirkan bayi aterm (31,8%), penyakit yang banyak diderita ibu yang berhubungan langsung dengan kehamilan adalah perdarahan ante partum dan Pre Eklamsi/Eklamsi masing-masing sebesar 26,1%, jenis penyakit yang diderita ibu yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan, yang terbanyak adalah ibu tanpa-penyakit 91,6 %, keadaan ibu sewaktu pulang 100% sehat dan keadaananak 14,9% meninggal. Rata-rata insiden BBLR di RS. Ibu dan Anak Sri Ratu Medan periode 1999- 2001 sebesar 5,24% dengan insiden tertinggi pada tahun 2001 sebesar 6,73%. Adapun rata-rata berat badan bayi yang dilahirkan BBLR adalah 1995,45 gram dengan simpangan baku 460,23 gram serta rata-rata umur ibu yang melahirkan bayi BBLR adalah 28,70 (29 tahun). Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian BBLR adalah memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil untuk merawat dan memeriksakan kehamilan dengan baik dan teratur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga dapat menanggulangi masalah ibu hamil resiko tinggi sedini mungkin untuk menurunkan resiko lahimya bayi BBLR.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) tergolong dalam bayi risiko tinggi dengan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Ada beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian BBLR antara lain faktor sosiodemografi (umur ibu, pendidikan,
pekerjaan), faktor antropometri ( BB ibu < 39 kg atau > 90 kg , TB ibu < 145 em, LILA ibu < 23,5 em), faktor biomedis (paritas, riwayat kehamilan terdahulu, kadar HB dan tekanan darah ibu sewaktu hamil), pelayanan medis, perilaku dan lingkungan. Dengan demikian keadaan bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi keadaan ibu yang mengandung. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi BBLR di RS. Ibu dan Anak Sri Ratu Medan selama tahun 1999-2001 dilakukan penelitian deskriptif dilanjutkan dengan analitik yang dilaksanakan dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel yang diambil adalah 154 ibu yang melahirkan bayi BBLR. Hasil penelitian diperoleh bahwa persentase ibu yang melahirkan bayi BBLR yang tertinggi adalah ibu dengan golongan umur 20-35 tahun (72,7%), tingkat pendidikan SLTA (57,2%), pekerjaan ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) (68,8%), asal daerah dari Medan (83,2%), paritas 0 (51,9%), jarak kehamilan 0 tahun (54,5%), umur kehamilan 37-41 minggu (52,7%), kadar HB menjelang persalinan < 11 gr % (66,9%), tekanan darah menjelang persalinan dengan tekanan darah Diastole 80 mmHg (35,1%) dan tekanan darah Sistole 100-120 mmHg (57,2%), riwayat kehamilan terdahulu yang pernah melahirkan bayi aterm (31,8%), penyakit yang banyak diderita ibu yang berhubungan langsung dengan kehamilan adalah perdarahan ante partum dan Pre Eklamsi/Eklamsi masing-masing sebesar 26,1%, jenis penyakit yang diderita ibu yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan, yang terbanyak adalah ibu tanpa-penyakit 91,6 %, keadaan ibu sewaktu pulang 100% sehat dan keadaananak 14,9% meninggal. Rata-rata insiden BBLR di RS. Ibu dan Anak Sri Ratu Medan periode 1999- 2001 sebesar 5,24% dengan insiden tertinggi pada tahun 2001 sebesar 6,73%. Adapun rata-rata berat badan bayi yang dilahirkan BBLR adalah 1995,45 gram dengan simpangan baku 460,23 gram serta rata-rata umur ibu yang melahirkan bayi BBLR adalah 28,70 (29 tahun). Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian BBLR adalah memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil untuk merawat dan memeriksakan kehamilan dengan baik dan teratur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga dapat menanggulangi masalah ibu hamil resiko tinggi sedini mungkin untuk menurunkan resiko lahimya bayi BBLR.