ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas (KLL) merupakan masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia, khususnya negara berkembang. Cedera kepala akibat kecelakaan lalu
lintas merupakan penyebab utama disabilitas dan mortalitas.Di Indonesia jumlah
korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2003 terdapat 24.692 orang,tahun 2004
terdapat 32.271 orang, dan pada tahun 2005 terdapat 33.827 kasus dengan jumlah
kematian 11.610 orang (CFR=34,4%) dengan kata lain bahwa setiap 45 menit
terdapat 1 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian
untuk mengetahui karakteristik penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas
yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan tahun 2005-2007.
Penelitian bersifat deskriptif dengan desain case series dianalisis dengan
menggunakan uji chi-square dan anova one way, dengan jumlah populasi 449 orang
jumlah sampel 212 orang. Teknik pengambilan sampel secara simple random
sampling dengan menggunakan tabel angka acak.
Kecenderungan penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas
menunjukkan penurunan pada tahun 2005, dan pada tahun 2006 terjadi peningkatan,
kemudian menurun pada tahun 2007, penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu
lintas terbesar terdapat pada kelompok umur < 25 tahun (62,7%), jenis kelamin lakilaki (73,6%), suku Batak (79,3%), agama Islam (75,9%), pendidikan Menengah (26,9%), pekerjaan pelajar/Mahasiswa (48,1%), status belum kawin (51,4%), tempat tinggal Padangsidimpuan (60,8), sumber biaya pribadi (62,3%), tingkat keparahan ringan (81,1%), keadaan sewaktu pulang PBJ (71,7%), lama rawatan rata-rata 3,08 hari (3 hari), CFR terbesar pada tahun 2006 (2,6%), CFR dari kelompok umur ≥ 45 tahun (15,4%), CFR dari jenis kelamin laki-laki (1,9%), CFR dari tingkat keparahan sedang (8,0%). Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh p>0,05 artinya tidak ada
perbedaan bermakna proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan, jenis kelamin
berdasarkan tingkat keparahan, dan status perkawinan berdasarkan tingkat
keparahan Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat
perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya dan lama rawatan
berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
Perlu dilakukan penyuluhan dari berbagai pihak terutama pihak kepolisian
dan pihak Dinas Perhubungan ke sekolah-sekolah (khususnya pendidikan Menengah)
baik berupa dalam bentuk leaflet, spanduk, dan sejenisnya syarat keselamatan di
jalan raya. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan untuk
lebih meningkatkan pelayanan kesehatan berupa fasilitas kesehatan Berupa
tersedianya alat CT-Scan serta melengkapi sistem pencatatan pada kartu status.
Kecelakaan lalu lintas (KLL) merupakan masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia, khususnya negara berkembang. Cedera kepala akibat kecelakaan lalu
lintas merupakan penyebab utama disabilitas dan mortalitas.Di Indonesia jumlah
korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2003 terdapat 24.692 orang,tahun 2004
terdapat 32.271 orang, dan pada tahun 2005 terdapat 33.827 kasus dengan jumlah
kematian 11.610 orang (CFR=34,4%) dengan kata lain bahwa setiap 45 menit
terdapat 1 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian
untuk mengetahui karakteristik penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas
yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan tahun 2005-2007.
Penelitian bersifat deskriptif dengan desain case series dianalisis dengan
menggunakan uji chi-square dan anova one way, dengan jumlah populasi 449 orang
jumlah sampel 212 orang. Teknik pengambilan sampel secara simple random
sampling dengan menggunakan tabel angka acak.
Kecenderungan penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas
menunjukkan penurunan pada tahun 2005, dan pada tahun 2006 terjadi peningkatan,
kemudian menurun pada tahun 2007, penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu
lintas terbesar terdapat pada kelompok umur < 25 tahun (62,7%), jenis kelamin lakilaki (73,6%), suku Batak (79,3%), agama Islam (75,9%), pendidikan Menengah (26,9%), pekerjaan pelajar/Mahasiswa (48,1%), status belum kawin (51,4%), tempat tinggal Padangsidimpuan (60,8), sumber biaya pribadi (62,3%), tingkat keparahan ringan (81,1%), keadaan sewaktu pulang PBJ (71,7%), lama rawatan rata-rata 3,08 hari (3 hari), CFR terbesar pada tahun 2006 (2,6%), CFR dari kelompok umur ≥ 45 tahun (15,4%), CFR dari jenis kelamin laki-laki (1,9%), CFR dari tingkat keparahan sedang (8,0%). Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh p>0,05 artinya tidak ada
perbedaan bermakna proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan, jenis kelamin
berdasarkan tingkat keparahan, dan status perkawinan berdasarkan tingkat
keparahan Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat
perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya dan lama rawatan
berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
Perlu dilakukan penyuluhan dari berbagai pihak terutama pihak kepolisian
dan pihak Dinas Perhubungan ke sekolah-sekolah (khususnya pendidikan Menengah)
baik berupa dalam bentuk leaflet, spanduk, dan sejenisnya syarat keselamatan di
jalan raya. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan untuk
lebih meningkatkan pelayanan kesehatan berupa fasilitas kesehatan Berupa
tersedianya alat CT-Scan serta melengkapi sistem pencatatan pada kartu status.