ABSTRAK
H
epatoma merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga struktue
jaringan hati berubah bentuk jadi sel-sel ganas. Prevalensi hepatoma di Indonesia
13/ 100.000 populasi.
Untuk mengetahui karakteristik penderita hepatoma di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan
dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi adalah data penderita hepatoma yang
dirawat inap di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2007 yaitu 110
orang. Sampel adalah seluruh populasi (total sampling).
Kecenderungan kunjungan penderita hepatoma berdasarkan data tahun
2003-2007 menunjukkan peningkatan dengan persamaan garis y = 0,5x + 20,5.
Proporsi penderita hepatoma terbanyak pada kelompok umur 41-60 tahun 48,2%,
jenis kelamin laki-laki 63,6%, agama Kristen Protestan 51,8%. suku Batak 88,2%.
pekerjaan petani 27.3%, dan tempat tinggal kota Medan 57,3%, keluhan utama nyeri
perut kanan atas 47,3%, tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya 59,1%, memiliki
riwayat sebelumnya hepatitis B 42,2%, tidak ada riwayat keluarga 96,4%, stadium
lanjut 75,5%, penatalaksanaan medis kemoterapi + obat-obatan 39,1%, lama
rawatan rata-rata 6,74 hari (7 hari), proporsi penderita hepatoma berdasarkan
keadaan sewaktu pulang yang tertinggi pulang berobat jalan yaitu 45,5%, CFR
penderita hepatoma tertinggi pada tahun 2004 sebesar 27,2%, CFR dari stadium
penyakit penderita hepatoma stadium lanjut 19,2% dengan CFR tahun 2003-2007
sebesar14,5%, proporsi stadium penyakit pada stadium lanjut dengan pulang
meninggal dunia secara bermakna lebih besar dibanding dengan pada stadium
dini( 2=27,5; p= 0,000; 100% vs 0%). tidak ada perbedaan antara lama rawatan
ra
ta-rata penderita hepatoma berdasarkan keadaan sewaktu pulang. (p=0,301).
Penderita Hepatoma sering ditemukan pada stadium lanjut maka perlu
dilakukan deteksi secara dini terhadap orang yang berisiko dengan pemeriksaan
USG dan AFP. Apabila ditemukan kanker segera mendapat penanganan dan
pengobatan di tempat pelayanan kesehatan sehingga jumlah kematian akibat
hepatoma dapat dikurangi. Kepada bagian rekam medik Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan rekam medik terkhusus
yang berkaitan dengan penyakit hepatoma misalanya tingkat pendidikan dan riwayat
penyakit keluarga.
H
epatoma merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga struktue
jaringan hati berubah bentuk jadi sel-sel ganas. Prevalensi hepatoma di Indonesia
13/ 100.000 populasi.
Untuk mengetahui karakteristik penderita hepatoma di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan
dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi adalah data penderita hepatoma yang
dirawat inap di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2007 yaitu 110
orang. Sampel adalah seluruh populasi (total sampling).
Kecenderungan kunjungan penderita hepatoma berdasarkan data tahun
2003-2007 menunjukkan peningkatan dengan persamaan garis y = 0,5x + 20,5.
Proporsi penderita hepatoma terbanyak pada kelompok umur 41-60 tahun 48,2%,
jenis kelamin laki-laki 63,6%, agama Kristen Protestan 51,8%. suku Batak 88,2%.
pekerjaan petani 27.3%, dan tempat tinggal kota Medan 57,3%, keluhan utama nyeri
perut kanan atas 47,3%, tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya 59,1%, memiliki
riwayat sebelumnya hepatitis B 42,2%, tidak ada riwayat keluarga 96,4%, stadium
lanjut 75,5%, penatalaksanaan medis kemoterapi + obat-obatan 39,1%, lama
rawatan rata-rata 6,74 hari (7 hari), proporsi penderita hepatoma berdasarkan
keadaan sewaktu pulang yang tertinggi pulang berobat jalan yaitu 45,5%, CFR
penderita hepatoma tertinggi pada tahun 2004 sebesar 27,2%, CFR dari stadium
penyakit penderita hepatoma stadium lanjut 19,2% dengan CFR tahun 2003-2007
sebesar14,5%, proporsi stadium penyakit pada stadium lanjut dengan pulang
meninggal dunia secara bermakna lebih besar dibanding dengan pada stadium
dini( 2=27,5; p= 0,000; 100% vs 0%). tidak ada perbedaan antara lama rawatan
ra
ta-rata penderita hepatoma berdasarkan keadaan sewaktu pulang. (p=0,301).
Penderita Hepatoma sering ditemukan pada stadium lanjut maka perlu
dilakukan deteksi secara dini terhadap orang yang berisiko dengan pemeriksaan
USG dan AFP. Apabila ditemukan kanker segera mendapat penanganan dan
pengobatan di tempat pelayanan kesehatan sehingga jumlah kematian akibat
hepatoma dapat dikurangi. Kepada bagian rekam medik Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan rekam medik terkhusus
yang berkaitan dengan penyakit hepatoma misalanya tingkat pendidikan dan riwayat
penyakit keluarga.