ABSTRAK
Kanker hati adalah tumor ganas yang menyebabkan kerusakan bentuk dan
fungsi organ hati. Incidence rate (IR) kanker hati di dunia tahun 2000 yaitu 9 per
100.000 penduduk dengan CFR 96,85%. IR kanker hati di Indonesia tahun 2002
pada pria 20 per 100.000 penduduk sedangkan pada wanita IR 6 per 100.000
penduduk.
Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker hati di RS Santa Elisabeth
Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan
dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi dan sampel berjumlah 111 data
penderita kanker hati (total sampling). Data dianalisis secara deskriptif.
Trend kunjungan penderita kanker hati berdasarkan data tahun 2005-2009
menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 28,5 – 2,1x. Proporsi tertinggi
penderita kanker hati pada umur 56-64 tahun 28,9%, laki-laki 68,5%, Batak 85%,
Kristen Protestan 57%, petani 28%, nyeri perut kanan atas 70,3%, ada riwayat
penyakit hati (hepatitis dan sirosis hati) 58%, non bedah 91%, lama rawatan ratarata
7 hari, pulang berobat jalan 56%. Tidak ada perbedaan proporsi yang
bermakna antara umur dengan riwayat penyakit terdahulu (p=1,000). Tidak ada
perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan riwayat penyakit
terdahulu (p=0,774). Pada penderita kanker hati yang meninggal, proporsi riwayat
penyakit sirosis hati secara bermakna lebih tinggi daripada hepatitis (76,5% vs
23,5%; X2=9,622; p=0,008). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara
lama rawatan rata-rata dengan riwayat penyakit terdahulu (p=0,400). Tidak ada
perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan
sewaktu pulang (p=0,655).
Pihak RS Santa Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan
rekam medis misalnya tingkat pendidikan, stadium klinis, dan riwayat penyakit
sebelumnya. Diharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan
terjadinya kanker hati melalui imunisasi hepatitis B, tidak mengkonsumsi alkohol dan
makanan yang mengandung aflatoksin dan deteksi dini pada kelompok yang berisiko
agar segera dapat dilakukan tindakan pencegahan lanjut.
Kata
Kanker hati adalah tumor ganas yang menyebabkan kerusakan bentuk dan
fungsi organ hati. Incidence rate (IR) kanker hati di dunia tahun 2000 yaitu 9 per
100.000 penduduk dengan CFR 96,85%. IR kanker hati di Indonesia tahun 2002
pada pria 20 per 100.000 penduduk sedangkan pada wanita IR 6 per 100.000
penduduk.
Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker hati di RS Santa Elisabeth
Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan
dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi dan sampel berjumlah 111 data
penderita kanker hati (total sampling). Data dianalisis secara deskriptif.
Trend kunjungan penderita kanker hati berdasarkan data tahun 2005-2009
menunjukkan penurunan dengan persamaan garis y = 28,5 – 2,1x. Proporsi tertinggi
penderita kanker hati pada umur 56-64 tahun 28,9%, laki-laki 68,5%, Batak 85%,
Kristen Protestan 57%, petani 28%, nyeri perut kanan atas 70,3%, ada riwayat
penyakit hati (hepatitis dan sirosis hati) 58%, non bedah 91%, lama rawatan ratarata
7 hari, pulang berobat jalan 56%. Tidak ada perbedaan proporsi yang
bermakna antara umur dengan riwayat penyakit terdahulu (p=1,000). Tidak ada
perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan riwayat penyakit
terdahulu (p=0,774). Pada penderita kanker hati yang meninggal, proporsi riwayat
penyakit sirosis hati secara bermakna lebih tinggi daripada hepatitis (76,5% vs
23,5%; X2=9,622; p=0,008). Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara
lama rawatan rata-rata dengan riwayat penyakit terdahulu (p=0,400). Tidak ada
perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan
sewaktu pulang (p=0,655).
Pihak RS Santa Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan
rekam medis misalnya tingkat pendidikan, stadium klinis, dan riwayat penyakit
sebelumnya. Diharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan
terjadinya kanker hati melalui imunisasi hepatitis B, tidak mengkonsumsi alkohol dan
makanan yang mengandung aflatoksin dan deteksi dini pada kelompok yang berisiko
agar segera dapat dilakukan tindakan pencegahan lanjut.
Kata